Tak terasa satu tahun sudah Raisa menjalin hubungan bersama sang pacar,Aldo. Tentu dengan berbagai hal yang kerap terjadi. Entah itu berdampak buruk atau pun baik. Tapi Raisa tak pernah kapok. Ia selalu merasa bahagia jika didekat Aldo.
Pagi itu,Raisa membuka kedua matanya untuk kembali melihat bagaimana dunia menyambut nya. Karena tepat di hari itu umurnya telah bertambah satu. So,dia begitu antusias. Ia membuka layar hpnya. Mencari tahu siapa saja yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Termasuk sang pacar. Gerangan hadiah apa yang akan ia terima dari laki laki teristimewa dihidupnya itu.
Ting Ting Ting Ting Ting Ting
Ana
Happy Birthday cewe usil bin menyebalkan😝 Tapi tetep kok jadi sobat karib gwe super baik. Semoga panjang umur,dimudahkan segala urusannya dan didekatkan jodohnya. Notif: Baek baek ya ama ayang Aldo. Kudu sampe nikah pokoknya😂Raisa senyum senyum sendiri membaca pesan dari Ana. Dibawahnya ada beberapa ucapan selamat ulang tahun juga dari teman teman kerjanya. Dan tunggu,kenapa ia tidak menemukan pesan dari Aldo. Bahkan terakhir dilihat tadi malam setelah berpamitan untuk tidur. Ada apa? Kenapa dia tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada Raisa? Apa dia melupakannya? Semudah itu?
Tanpa diduga air matanya menetes. Ia amat kecewa dengan sikap yang ditunjukan sang pacar di hari ulang tahunnya. Namun bagaimanapun juga dirinya harus berangkat ke tempat kerja sekarang. Mengingat hari yang sudah semakin siang saja. Ia keluar dari kamarnya dengan mata sembab. Dimana hal itu mengundang perhatian sang sahabat Ana.
"Raisa. Wajah Lo kenapa? Lo abis nangis?"tanya Ana penasaran.
Gadis itu tak menggubris kalimat tanya yang dilontarkan sang sahabat. Ia berlalu begitu saja ke kamar mandi. Sebagai sahabat yang baik Ana tetap menunggu Raisa untuk berangkat bersama sama. Dan tak butuh waktu lama,keduanya memulai perjalanan menuju tempat kerja.
Tak ada obrolan yang mereka bicarakan seperti hari hari biasa. Ana pun sudah berusaha bertanya perihal kondisi Raisa yang terlihat lesu,namun dia hanya menjawab kurang enak badan. Walaupun Ana sendiri tahu jika itu hanya alasan Raisa untuk menutupi apa yang tengah terjadi padanya.
Begitu sampai di restoran,sikap Raisa tetap sama. Masih diam dan tidak banyak bicara seperti kebiasannya. Entah apa yang tengah terjadi pada gadis itu hanya dirinya sendiri yang tahu.
Hingga di jam istirahat pertama,Raisa memutuskan untuk izin pulang. Perasaannya mulai berkecamuk dan sangat menggangu aktifitas kerjanya. Dengan dalih sedang tidak enak badan,Raisa berpamitan pada bos besarnya. Dirinya pulang menggunakan jasa ojek online. Ia pulang ke rumah orang tuanya bukan ke kontrakan.
Dalam perjalanan pulang mata Raisa tak sengaja melihat sosok yang sangat mirip dengan sang pacar,Aldo. Bahkan motor yang lelaki itu gunakan pun sama persis dengan milik Aldo. Tapi kenapa dia terlihat berboncengan dengan seorang perempuan? Siapa perempuan itu? Apa mungkin dia pacar barunya mas Aldo? Lalu dirinya akan dibuang begitu saja oleh lelaki itu? Ya tuhan kenapa dia begitu tega dengannya?Raisa sudah berfikiran macam macam tentang hubungannya yang tengah diambang kehancuran.
"Hiks hiks hiks" Seketika tangis Raisa pecah. Tidak lagi bisa ia tahan sekarang. Tak peduli dengan tatapan orang orang pada dirinya. Termasuk tukang ojek online yang berada didepannya.
"Eh mba,kenapa nangis atuh? Jangan nangis mba ntar malah saya yang disangka penyebab nya"ucap mas mas tukang ojek.
"Bapak nggak ngerti apa yang saya rasain. Sakit pak sakit"sahut Raisa seraya memukul mukul dadanya.
"Eh si Eneng dibilangin kok malah ngeyel. Lagian saya belum nikah atuh neng,bukan bapak bapak tapi mas mas"
Entah apa yang tukang ojek itu katakan lagi,Raisa tidak terlalu mendengar nya. Ia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri juga dengan ingusnya yang terus menerus selama durasi ia menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love
Historia CortaAda cinta pasti ada yang terluka. Ada tawa namun ada pula tangis air mata. Roda kehidupan akan selalunya berputar. Tak ada penderitaan yang abadi. Semua hanya soal waktu. Dan jika waktu itu tiba kebahagiaan pasti akan menjumpai kita. Raisa pernah be...