TLL. Ketemu Calon Mertua

5 0 0
                                    

    Malam itu selepas Raisa baru pulang dari kampusnya,dering suara hpnya berbunyi. Satu panggilan masuk dari Aldo. Tentu dengan sigap Raisa mengangkatnya. Sebuah kebahagiaan tersendiri mendengar suara sang pacar walau hanya lewat telefon. Maklum akhir akhir ini keduanya terlalu sibuk dengan urusan masing masing. Tidak Raisa sendiri maupun Aldo. Mereka mempunyai waktu untuk bertelfon paling hanya malam. Itupun tidak setiap hari. Mengingat rasa lelah dan kantuk yang kerap menghampiri.

"Halo. Assalamualaikum A?"sapa Raisa seperti biasa. Bedanya kali ini ia menggunakan sebutan "aa" sebagai panggilan sayang pada sang pacar. Hal itu terinspirasi dari teman kampus Raisa yang asal orang sunda. Orang itu kerap dipanggil Aa Ujang oleh teman teman kampus. Dibanding mamas atau sayang,kata "aa" terkesan lebih enak didengar dan jarang dipakai oleh pasangan lainnya.

"Wa'alaikumsalam. Sayang udah balik dari kampus?"tanya Aldo.

"Udah baru aja. Aa udah pulang kerja?"

"Hari ini toko tutup lebih awal. Aa mau siap siap. Soalnnya besok Aa mau ambil cuti libur. Ada sodara Aa yang mau nikahan"

"Ooh gitu. Jam berapa Aa pulang?"

"Jam 4 Aa ke terminal. Soalnya harus beli tiket dulu. Jam 5 baru bisnya berangkat. Paling enggak Maghrib Aa baru nyampe rumah"

"Oh! Lama juga perjalanan nya ya a. Yang penting Aa hati hati di jalan dan jangan lupa buat kabarin Raisa kalau udah sampe rumah"

"Ok. Sayang tunggu Aa pulang ya. Ntar aa ajakin sayang main ke rumah. Kebetulan Mamah juga sering nanyain tentang kamu. Dia pengin ketemu sama kamu"

"Hah! Beneran a? Tapi Raisa malu"

"Malu apanya yang bikin malu. Nggak mau tahu pokoknya besok kamu siapin diri aja,aku jemput kamu sebelum isya. Toh kuliah kamu besok juga libur kan"

"Iya si a"

"Ya udah sekarang sayang tidur gyh. Dah malem. Pasti kamu cape kan abis kerja sama kuliah"

"Banget. Tapi kayanya mau mandi dulu deh. Abisnya udah bau keringat lagi. Nggak bisa tidur kalau gitu"

"Iya udah. Mandi pake air anget abis itu tidur. Selamat malam sayang"

"Selamat malam juga Aa"

Seketika sambungan terputus. Raisa meletakan hpnya diatas meja. Kemudian tinggal merebahkan tubuhnya diatas kasur. Sebenarnya ia akan mandi dulu sebelum tidur namun karena terlalu lelah dan mengantuk,ia tak sadar sudah memejamkan mata. Dan tertidur begitu pulas.

***

Satu jam Raisa dibuat menunggu atas janji yang sang pacar katakan kemaren malam. Aldo bilang akan menjemput nya selepas isya namun sampai jam delapan tiba laki laki belum kelihatan batang hidungnya sekalipun.

Raisa hampir frustasi karena ia sudah berusaha menghubungi sang pacar namun tak mendapat jawaban. Padahal dandannya sudah semaksimal mungkin agar tidak terlalu terlihat buruk jika berhadapan dengan orang tua Aldo.

Hampir dirinya masuk ke kamar lagi setelah duduk terlalu lama di ruang tamu,tiba tiba suara motor terdengar berhenti di halaman rumahnya. Raisa segera membukakan pintu. Dan seperti dugaannya,sang pacar datang dengan membawakan sesuatu. Raisa berdiri di depan pintu dengan raut wajah cemberut. Kedua tangan nya ia lipat di depan dada. Andai ia bisa memarahi Aldo ia pasti akan memarahi habis habisan laki laki itu.

Pada kenyataannya, senyum Aldo yang begitu ia rindukan mampu meluluhkan hati Raisa. Bagaimana tidak,satu bulan bukanlah waktu yang singkat. Raisa selalu menantikan saat saat seperti ini tiba.

The Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang