Hari berganti hari bulan berganti bulan,terhitung sudah tiga bulan semenjak perkenalan Raisa dengan pemuda bernama lengkap Aldo Praditya. Mereka juga semakin dekat saja. Bahkan kalau orang lain mengira keduanya telah berpacaran. Namun pada kenyataannya bukan seperti itu. Selama 3 bulan Raisa menunggu kepastian dari seorang Aldo. Dan sampai detik ini juga Aldo belum menembaknya.
Jangankan orang lain,sahabat Raisa saja, Ana, selalu mengira bahwa mereka berdua telah resmi berpacaran. Bahkan Ana tak henti henti menagih pajak jadian pada Raisa. Tentu Raisa belum menyanggupi permintaan Ana. Karena memang dirinya belum benar benar jadian dengan Aldo.
Malam itu,Aldo mengiriminya pesan.
Mas Aldo
Sayang. Kita ketemuan yuk.Basi. Umpat Raisa dalam hati. Laki laki itu kerap memanggilnya dengan sebutan sayang. Tapi tanpa status hubungan yang jelas. Kan menyebalkan.
Raisa
MalesMas Aldo
Kok gitu siJujur Raisa tidak bisa marah pada lelaki itu. Untuk berusaha acuh pun tak sanggup dirinya.
Raisa
Mau ngapain minta ketemuan?Aldo
Ada deh. Kamu mau kan ketemuan sama aku. Aku tunggu di tempat biasa yah. Love you sayang 😘Raisa sengaja tak membalas pesan terakhir yang Aldo kirimkan. Biar saja dia marah. Salah siapa jadi cowo nggak jelas banget. Dengan ogah ogahan gadis itu keluar dari kamarnya. Beruntung si tukang kepo alias Ana tidak berada di ruang tengah. Kalau dia ada disana sudah dipastikan Raisa kena timpukan pertanyaan bertubi tubi.
Gadis itu berjalan seorang diri menuju gang depan kontrakan. Disana Aldo kerap menunggunya jika mereka akan berangkat ke tempat kerja bersama sama. Dan benar saja lelaki itu sudah berdiri menunggu kedatangan Raisa.
"Selamat malam manis"godanya. Sungguh tidak cocok dengan muka ketusnya.
"Ada apa mas Aldo minta ketemuan?"tanya Raisa datar.
"Happy birthday"ucap Aldo tiba tiba seraya menyerahkan kotak kecil berwarna hitam.
Sontak Raisa sedikit terkejut akan perlakuan Aldo. Lebih lebih dirinya sedang tidak berulang tahun hari ini tapi kenapa dia mengucapkan selamat ulang tahun.
"Aku tahu hari ini memang bukan hari ulang tahun kamu. Tapi aku mau kasih kado duluan buat kamu. Berhubung ulang tahun kamu juga masih lama kan"
"Apaan ini mas? Jangan jangan kamu mau kasih aku boom yah"tebak Raisa asal.
"Ya ampun Sa. Masa iya mamas mau kasih kamu bom. Buat apa coba?"
"Lah trus?"
"Buka aja"perlahan tangan Raisa meraih benda pemberian Aldo. Lalu dibukanya pelan. Dan isinya adalah sebuah jam tangan wanita.
"Gimana? Bagus nggak? Mau aku pakein sekarang?"
"Nggak"Raisa melarang keras tangan Aldo menyentuh tangannya.
"Kenapa?"tanya Aldo heran. Sikap Raisa kali ini terlihat tidak seperti biasanya.
"Aku mau terima jam tangan ini asalkan mas pastiin hubungan apa diantara kita?"pertanyaan yang Raisa lontarkan memang terdengar sangat to the point. Ya iya lah dirinya sungguh tidak tahan dengan sikap Aldo yang terus-menerus menggantung kan perasaannya.
"Hahahha..."laki laki itu malah terkekeh. "Jadi kamu mau mas nembak kamu gitu?"
Raisa menganggukkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love
ContoAda cinta pasti ada yang terluka. Ada tawa namun ada pula tangis air mata. Roda kehidupan akan selalunya berputar. Tak ada penderitaan yang abadi. Semua hanya soal waktu. Dan jika waktu itu tiba kebahagiaan pasti akan menjumpai kita. Raisa pernah be...