04. RINDU YANG TERLEPAS

21.3K 2.1K 216
                                    

Beberapa kali di ragukan, di saat seperti ini, tak lagi terasa menyakitkan.

——

Sekarang Sma Merah Putih tengah mengadakan upacara bendera.. Yup! Hari ini adalah hari Senin, hari yang mengharuskan mereka berpanas panasan demi menghargai jasa para pahlawan terdahulu. Kecuali dengan 6 pemuda yang terlambat datang ke sekolah dan mengharuskan mereka terkena hukuman dari Bu Ruki'ah alias BuRuk.

BuRuk selaku guru killer di sekolah Merah Putih hanya menghela nafas kasar, lagi lagi mereka! 'Batinnya frustasi. "Kalian lagi kalian lagi bosen ibu liatnya"

"Sorry to say ya Bu guru Riko yang paling cantik, tadi itu Riko telat karena disuruh sama mama Vika tercintanya Riko buat beliin terasi di depan komplek dulu, baru boleh berangkat kesekolah."

Ya! Enam pemuda yang saat ini tengah dijemur di bawah terik matahari adalah Devan, Leo, Lio, Orlan, Langit, dan Riko.

Enam pemuda dengan tubuh atletis yang kini terbalut jaket kulit kebanggaan mereka. Jaket kulit berwarna hitam dan di bagian belakangnya dibordir gambar Kalajengking yang terlihat sangat gagah. Gak atletis semua sih, soalnya ada yang buncit, haha.

Memang, saat mereka masuk tadi upacara tengah berlangsung dan berakhir lah mereka di jemur dan diberi siraman rohani oleh BuRuk. Sebenarnya tadi Lio,Riko dan diikuti Orlan merengek pada Devan untuk membolos dan Devan hampir saja mengizinkan jika tidak ada si Langit.. Laki laki bermulut pedas yang sialnya dia salah satu anak kebanggan guru guru disekolahnya. Langit mencegah teman temannya membolos karena mereka sudah sering bolos gak baik katanya. Idaman sekali.

BuRuk memijat pelipisnya pelan. "Kalian ibu hukum bersihin toilet cowo yang ada di kelas 10." titah nya mutlak tak terbantahkan.

Orlan membulatkan matanya terkejut. "BuRuk mah gitu! Kalo ngasih hukuman jahat banget sih, toilet di kelas 10 tuh bau banget buk..." protesnya sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Iya buk bener, padahal itu kan toilet laki laki tapi banyak softek nya!" Sahut Lio sambil bergidik ngeri membayangkan kotornya Toilet laki laki adik kelasnya itu.

Devan dan Leo hanya tersenyum paksa, mendengar bahwa toilet yang akan mereka bersihkan untuk hukuman mereka itu kotornya gak ketolongan membuat mereka ingin kabur sekarang juga. Berbeda dengan mereka yang sudah bergidik ngeri membayangkan hukumannya Langit hanya menatap BuRik datar dan dengan cepat menggeret tubuh Lio dan Riko menjauh dari BuRik dan berjalan menuju tempat hukuman, lalu diikuti Devan,Orlan dan Leo yang menampilkan wajah pias mereka.

Kini mereka ber enam sudah sampai di toilet laki laki kelas 10. Bukan apa apa tadi Lio dan Orlan protes karena mereka pernah pipis disini dan keadaannya benar benar membuat mereka mual dan akhirnya mereka berdua gak jadi pipis.

"Anjir ni beneran toilet cowo?" Tanya Riko tak percaya.

Lio mengapit hidungnya menggunakan jari telunjuk dan jempolnya . "Shit! Bau banget woi!"

"Iya bau banget bahkan ngalahin bau ketek nya Riko" ucapan polos serta nyelekit ini berasal dari Orlan yang kini sudah memakai masker serta sarung tangan yang ia taruh di kantung jaket nya.

Pletak..

Riko menjitak jidat Orlan keras membuat sang empu meringis kesakitan.

Devan yang jengah melihat tingkah sahabat sahabatnya pun jengah. "Cepet beresin." titahnya.

"Bentar." Leo menghentikan langkah mereka.

Lio mendengus kasar melihat abangnya.. ingatkan ia bahwa ia masih kesal dengan abangnya itu karena katanya malu mempunyai adik manis sepertinya!". Kenapa sih lo bang?"

Azalea [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang