Salsa kini tengah berada dikamar nya. Inilah dia, sang gadis ceria dan cerewet namun mendadak menjadi gadis introvert. Setelah kejadian dimana ia meminta uang SPP sekolahnya dan berakhir ia disiksa mama tirinya itu, Salsa memilih mengurung dirinya dikamar selama dua hari. Dan dua hari itu juga abangnya tak tidur dirumah, mereka lebih memilih tidur di markas dan lagi lagi mengabaikan adik kecil mereka. Miris.Dua hari juga mama dan Kaka tirinya itu pergi berlibur ke Jogja. Papa nya? Papa nya sibuk dengan berkas berkas yang berserakan di meja kerjanya itu.
Salsa bukannya gak mau buat ngaduin perbuatan kakak dan mama tirinya itu. Bahkan sudah pernah ia mengadukan namun memang realita tak semanis ekspetasi, mama dan kakak tirinya malah membalikkan fakta yang membuat dirinya semakin asing di mata papa nya dan abangnya Leo dan Lio. Dulu, Salsa selalu menjadi prioritas nya Lio namun sekarang Meta lah prioritas nya walaupun mereka tau bagaimana kelakuan Meta disekolah. Lio memang sayang sama Salsa namun sekarang yang di prioritas in adalah Meta.
Kadang memang jangan pernah menaruh harapan sekecil apapun kepada orang lain, karena diri sendiri saja bisa mendusta, apalagi orang lain?
Berawal sejak kelahirannya yang menyebabkan mama nya meninggal disitu Abang tertua nya dan papa beserta keluarga besarnya mengucilkan dirinya. Kecuali sepupu laki laki yang berumur sama dengan Abang twins nya. Sepupu nya itu selalu menjadi tempat bersandar Salsa walaupun ia sendiri tak bisa berbuat banyak namun sebisa mungkin Salsa harus memiliki tempat bersandar.
Salsa menghela nafasnya lelah. "Kenapa waktu itu mama milih Salsa yang selamat sih? " Tanya nya sambil menatap langit langit kamarnya.
Tangan Salsa terulur mengambil bingkai foto mama nya yang sedang tersenyum menghadap kamera. "Mama tau gak si? Aku selalu disiksa disini gak ada yang percaya sama aku, kalo mama ada disini pasti mereka sayang sama Salsa gak kaya sekarang" lirihnya sendu
Salsa terkekeh miris. "Hidup aku itu kaya permainan tau mah, aku yang dari dulu gak pernah disayang sekarang malah tambah dimusuhin karena kak Meta sama mamanya. Hidup Salsa jatuhnya sekarang kaya Cinderella--"
"--di permainin sama takdir yang sama sekali gak aku ngerti alurnya dan diliat layaknya sampah 'kan?"
Salsa menaruh foto itu kembali ke tempatnya, luka yang mama tirinya buat udah mulai mengering karena selalu di kasih obat sama bi Susi padahal Salsa selalu nolak.
Memejamkan mata nya karena kepala nya sedikit pusing mungkin efek obat yang dokter kasih karena terlalu kelelahan dan banyak pikiran. Lama kelamaan dengkuran halus keluar dari bibir kecil Salsa yang menandakan gadis kecil itu tengah tidur.
•••••
"Assalamualaikum" ucap pemuda yang masih memakai seragam sekolah bisa dipastikan pemuda ini baru saja pulang dari sekolahnya.
"Walaikumsallam, eh Abang udah pulang?"
"Ish yaudah lah, Abang aja lagi berdiri depan mama masa iya Abang masih di sekolah sih" cerocos Pemuda yang dipanggil 'abang' tadi.
Mama nya hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Hm yaudah sana ke atas ganti baju trus turun makan" ucap mama nya.
"Papa mana ma? Si Jojon juga mana?" Tanya pemuda itu.
Mama nya mendelik mendengar anak bungsunya di panggil Jojon padahal namanya Jhonson. "Papa masih di kantor, adik kamu kerja kelompok--"
"-- panggil adik kamu itu yang bener, mama susah susah buat namanya eh kamu pelencengin" Ketus mama nya.
Pemuda tadi mengerucutkan bibir nya kesal. "Ya Devan tuh kesel sama Jojon semenjak mama buat dia trus benih nya jadi dan lahir, mama sayangnya sama si Jojon" ucap Devan, yup pemuda ini adalah Devan sang ketua Scorpion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea [SUDAH TERBIT]
Ficção Adolescente𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈 [PRIVAT ACAK, FOLLOW BARU BISA BACA] *** Ini tentang Azalea Qinsiya Brawijaya yang kepulangan nya memporak porandakan keadaan. Kepulangan nya ke negara kelahiran membuat kepingan masa lalu, masalah keluarga, serta rahasia diri nya ter...