06.

19.1K 2K 134
                                    

Kemarin Lea gak jadi untuk ke rumah papanya karena masih ada beberapa barang di apartemen nya yang harus ia ambil dari pakaian atau barang apapun itu.

Radit selalu menerornya dengan telfon agar ia cepat pulang karena semua anggota keluarga nya tengah berkumpul. Lea tidak panik ataupun gugup sama sekali ntahlah,gadis aneh.

Lea dijemput supir khusus papa nya. Biar gak lama kata papa nya, Lea hanya nurut saja toh dia mager ngeluarin duit didompet ah bukan itu tapi dia tak memiliki uang cash.

Sekarang Lea tengah berdiri di depan pintu bercat putih yang besar, "masuk aja kali ya, eh salam gak nih? Gue takut mereka bukan muslim--

"-- lah kan gue anaknya bego! Astagfirullah" lanjutnya merasa dirinya bodoh.

"Plis kali ini jangan malu maluin diri sendiri Lea, setidaknya bentar aja tahan"

Hufttt.. Lea menghembuskan nafasnya pelan lalu dengan tak berdosa nya ia membuka pintu itu kasar yang membuat penghuni didalamnya terlonjak kaget dan segera berlari ke asal suara.

Terlihat disana Lea yang salting alias salah tingkah karena membanting pintu.

"Assalamualaikum!"

"Walaikumsallam!" Jawab semua orang.

"Lo siapa?" Tanya seorang pemuda dengan ekspresi paling datar diantara yang lain.

Rasanya Lea ingin memeluk dua laki laki didepannya ini tapi ia urungkan niatnya, bukan sekarang tapi nanti. Lea pun membalas tatapan datar pemuda tersebut.

Lea berjalan ke arah papa nya lalu memeluknya, sontak semua orang membelalakkan matanya terkejut.

"OMOO!! PAPA PUNYA SUGAR BABY?! JAWAB PA! " Suara membahana ini berasal dari pemuda yang wajahnya tengil, Siapa lagi kalau bukan Lio?

Rina menggeram marah, siapa gadis itu? Berani sekali memeluk suaminya didepan semua orang. Rina berjalan mendekati Lea dan ingin menamparnya namun ia kalah cepat karena Lea lebih dulu memelintir tangannya dan mendorong nya hingga tersungkur.

"Lo siapa sih! Main masuk terus peluk papa gue sekarang malah makin ngelunjak! " Sentak seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Meta.

Lea tak menggubris dan malah semakin bersikap manja pada papanya , Lea hanya ingin memanas manasi saja.

"Keruang keluarga!" Ucap tegas Opa nya dan dituruti semuanya termasuk Lea yang sedang musuh misuh karena mager berjalan.

'Anjirlah ruang keluarga nya jauh bet anjir! Mana gue Mager jalan ish!' batinnya frustasi

Sampai diruang keluarga semuanya diam dan menyebabkan keadaan hening. "Jelaskan!" Perintah Opa nya.

Radit tak membalas, namun ia mengeluarkan amplop putih berlogo rumah sakit pada opa nya yang tak lainnya dalah hasil tes DNA kemarin itu.

Opa nya terkejut bukan main, apa apaan ini? Maksudnya? Semua orang pun ikut bertanya tanya.

Meta yang jengah pun angkat bicara. "Lo siapa sih? Jangan jangan lo orang miskin yang diangkat papa gue kan? Cih" Ucap Meta tajam lalu berdecih sinis

Radit menggeram marah namun tak jadi saat Lea menggenggam tangannya. "Diangkat? Miskin? Bukannya lo dan mama lo yang dipungut sama papa gue?" Ucap Lea pedas namun dengan nada santai.

Leo dan Lio membeku tak hanya mereka sepupu sepupu dan juga om dan tante semuanya terkejut lalu membaca surat yang tadi berikan opa nya, mereka menatap Lea intens namun bukan Lea kalau tidak bodo amat atau terpaksa bodo amat? Ntahlah.

"MAKSUD LO APA SIALAN!" bentak Meta emosi

"KAMU ITU SIAPA SIH? HA?!" Ini suara Rani yang ngegas membuat Lea mengusap telinganya yang panas.

Azalea [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang