#004

4.7K 83 2
                                    

Tanya membaringkan suaminya yang berpakaian sweater tebal di atas tempat tidur.

"Kamu relax aja ya sayang" Tanya

Dengan malu-malu Velt menjawab dengan anggukan.

Tanya melanjutkan kegiatannya, pertama dia memakaikan Velt selang oksigen pada hidung Velt, tentu saja agar Velt bisa bernafas dengan lancar. Setelah itu dia memasangkan handcuff bulu pada tangan Velt dan dipasang ke sisi-sisi tempat tidur.

"A anya, ini untuk apa?? A aku takut Nya" Velt

"Sssttt, tenang ya sayang. Aku yakin kau seumur hidup belum pernah merasakan ini, jadi coba relax ya" Tanya

"Ba baiklah" Velt

Velt mulai memejamkan matanya, sejujurnya dia takut akan hal ini.

Kemudian Tanya memasukkan dua buah kaus kaki ke dalam mulut Velt dan mengikatnya dengan syal. Tanya tau Velt panik, jadi dia membelai lembut pipi Velt.

"Kau harus bernafas dengan teratur sayang, relax ok relax" Tanya

"Hmmppt" Velt

Setelah itu Tanya memakaikan nipple clamp di puting Velt serta vibrator kecil di penisnya.

Dinyalakan vibrator itu dalam mode medium yang membuat Velt menggenjang di tempat tidur dengan gelisah.

Dengan inisiatif entah darimana, Tanya memasukan penis Velt kedalam mulutnya. Dikulum perlahan
sedikit mengikuti tempo vibrator. Ini kenikmatan pertama kali yang dirakan oleh Velt seumur hidupnya. Ini kenikmatan yang membuat frustasi.

Velt merasa gusar karena ini terasa sangat nikmat, bahkan ketika dia ingin cum, dia meronta dan mengerang-ngerang.

Tapi Tanya tak ingin jika suami imutnya itu menembakan cairan panas itu terlebih dahulu, jadi ketika penis Velt mulai berkedut, Tanya langsung melepas kulumannya dan itu sangat membuat Velt kecewa hingga ingin menangis karena gagal.

Tanya hanya tersenyum puas melihat itu, tanya melepas gaun tidurnya dan menaiki tubuh Velt perlahan, setelah Vaginanya sudah diposisikan diatas penis Velt, tanpa ragu-ragu Tanya langsung memasukkannya.

Ini membuat Velt meleguh kencang yang disambut dengan desahan- desahan manja yang keluar dari bibir kecil Tanya.

"Hhmmphh~ Hmmmppptttt~~~" Velt

"Ahhh~~ Ahh~~~ Ahh ini sungguh nikmat El, apa kau merasakan hal yang sama denganku Ahh Ahh Ahh~" Tanya

Velt hanya bisa mengangguk tak karuan.

Kegiatan ini terus berlanjut hingga Tanya dan Velt orgasme. Tentu tidak sampai situ. Tanya ingin menjaili Velt dengan semua benda-benda aneh yang dia bawa kemarin.

.     .     .     .     .

Tuhan mengabulkan doa ku, walaupun aku harus meninggalkan  orang- orang yang kusayangi nantinya. Aku tau tak akan lama lagi aku berada di dunia ini. Tuhan telah mengabulkan mimpiku untuk melihat dunia luar dan mencoba berbagai hal baru yang pernah kulihat.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau juga aku bisa merasakan yang namanya berhubungan sex walaupun ini caranya sangat aneh bagiku, tapi ini sangat membuatku gila.

Aku sudah berterima kasih pada Tuhan. Hmm sekarang apa lagi yang akan dia lakukan terhadapku? Kenapa ikatanku tak dilepaskannya?? Mulutku pun masih tersumpal. Ahh entahlah, apa aku salah memilih menyukai wanita ini, tapi berkat dia akhirnya aku bisa merasakan yang namanya memiliki pasangan.

Baiklah baiklah, aku akan mencoba kegilaan baru ini bersamanya. Mudah-mudahan aku bisa membahagiakannya sebelum aku meninggal.

.     .     .     .     .

Tanya tentu senang karena Velt sudah menembakan cairan panas itu di dalam dirinya. Tentu Tanya tak puas hanya dengan itu, dia ingin suami imutnya mengalami orgasme berkali- kali.

Akhirnya Tanya mengikat kaki Velt seperti kaki katak dan mengganjal pinggang Velt dengan bantal. Velt yang lemas tak bisa mengerang, dia hanya bisa pasrah dengan perlakuan istri nakalnya itu.

'Wowwww anusnya bersih sekali, apa karena dia selalu dimandikan oleh perawat? Pantatnya pun amat sangat mulus. Wahh aku sungguh tercengang melihat ini membuat liurku hampir menetes' Batin Tanya

Sebelum Tanya bermain dengan anus Velt, dia terlebih dahulilu memakaikan syal yang sangat tebal di hidung dan mulut Velt. Toh dia tetap bisa bernafas karena memakai selang oksigen bukan?? Pikir Tanya. Lalu Velt pun dipakaikan topi kupluk agar lebih menggemaskan.

Tanya juga tak ingin Velt mencengkram tangannya sendiri, jadi karena itu Velt dipakaikan kaus kaki dan direkatkan lagi dengan tape. Jadi tangan Velt terus mengepal.

Sudah, beralih lagi ke anus dan bongkahan pantat yang amat menggemaskan milik Velt. Tanya mengambil lubricant dan mengoles- oleskan cairan itu di dalam anus Velt. Tak lupa dia memakai finger glove.

"Hhhhhhmmmmmmmppppp!!!!" Velt

"Ssssttttt tenanglah sayang, nanti kau akan merasakan kenikmatan yang lebih lagi. Aku sangat yakin kau akan menyukainya nanti"

Velt meneteskan air matanya karena dirasa sakit. Sakit yang beda dengan apa yang dia rasakan selama ini.

Setelah dirasa cukup mengaduk-aduk dalam anus Velt, kini Tanya mengambil vibrator kecil berbentuk kapsul dan ditekan masuk. Itu mungkin tak terasa karena sangat kecil bukan. Setelah itu dia mengambil Vibrator berbentuk penis yang besar dan tanpa belas kasihan dia langsung mendorong masuk ke dalam anus Velt.

Velt berteriak sekencang mungkin karena merasan sakit yang luar biasa. Darah pun mengalir dari lubang anus nya namun di biarkan begitu saja oleh Tanya.

Tanya berpindah posisi ke samping Velt dan terus membelainya. Tak mau kalah nikmat, Tanya juga ternyata memasukkan vibrator penis yang lain ke dalam vaginanya dan dinyalakan ke mode yang paling rendah getarannya.

Setelah dirasa siap, Tanya menyalakan semua vibrator itu langsung ke mode max, tanpa belas kasihan melihat Velt yang menangis dan berteriak sangat kencang. Velt juga mengguncang-guncangkan tubuhnya agar setidaknya satu benda aneh ini terlepas darinya. Tapi itu nihil.

Setengah jam pun berlalu, teriakan Velt yang hanya memang terdengar seperti erangan itu tetap sedikit mengganggu untuk Tanya, dia juga khawatir jika ada orang mendengar. Akhirnya Tanya mempersiapkan handuk yang telah dilumuri oleh obat bius dan obat perangsang yang banyak hingga handuk itu basah.

Tok Tok Tok
Permisi Room Service

'Hiyyyy benar saja dugaannku, pasti ada saja gangguan seperti ini. Tapi mau gimana lagi ini memang pekerjaan mereka' Batin Tanya

Tak menunggu lama, Tanya langsung melepas selang oksigen Velt dan langsung membekapnya dengan handuk itu. Velt meronta sejadi- jadinya karena dia tak bisa bernafas. Tak lama dia pun tak sadarkan diri.

Setelah dirasa Velt sudah pingsan, Tanya segera bergegas menutup pintu kamar dan menuju pintu depan.

"Permisi Nyonya, saya akan membersihkan ruangan ini" CS(CleaningService)

"Baiklah, bersihkan semuanya kecuali kamar, karena ada suamiku yang sedang sakit" Tanya

Cleaning service itu pun membersihkan seluruh ruangan secara telaten, ketika dia sedang membersihkan ruang tamu di depan kamar tiba-tiba saja terdengar.

"Hhhhhmmmpppphhh"

Walaupun kecil tapi dia dapat mendengar dengan jelas.

_______________________________________

Jangan lupa ninggalin jejak ya Gengs!!

Jejak kalian sangat bisa untuk jadi penyemangat MA.

See Yaa Next Chap 😉😊🤭

SURVIVE (Femdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang