#007

3.1K 49 1
                                    

"Hmmmpphhh nnghhh hhmmmpppttt nngggghhhh" Velt

Velt takut melihat istrinya yang seperti bukan istrinya. Dia sudah mengeluarkan bulir-bulir keringat di dahi.

Tentu saja Tanya tak perduli dengan itu. dia tetap melanjutkan kegilaannya itu. Tanya menghampiri Velt dan mengambil kaus kaki basah tadi.

"Sudah saatnya giliran kau sayang" Tanya

Tanya melepas selang oksigen Velt dan memakaikan kaus kaki basah itu di wajah Velt sebagai masker. Tanya mengikatnya dengan kuat hingga lubang hidung Velt terhimpit dan hanya sedikit oksigen yang dapat keluar masuk dari sana.

"Eggghhhh hhhmmmppttt" Velt

Velt menggeleng dan mengerang tanda dia tak suka akan kaus kaki itu. Velt tak suka karena lengket dan susah bernafas. Tapi walaupun Velt tak suka namun si kecil di selakangannya menyukai bau itu dan mengeras.

Perasaan aneh ini datang lagi, dia tak menyukainya namun adik kecilnya di bawah sangat menyukainya. Tapi terkadang dia merasakan kenikmatan dari sana, dari perlakuan Tanya padanya. Velt berfikir apa mungkin kehidupan di luar rumah sakit seliar itu? Tentu saja tidak semua. Tapi bagi Velt yang baru merasakan dunia luar, ini sungguh luar biasa.

Tanya melihat penis Velt sudah membesar, yaa ini saatnya untuk memanjakan vaginanya. Tanya langsung memposisikan vaginanya diatas penis Velt yang sedang menjulang.

Tanpa ba bi bu lagi Tanya langsung memasukan penis Velt ke dalam vaginanya. Tanya terus menerus menggenjot sambil meracaukan betapa nikmatnya melakukan sex dengan suaminya, yang tentu saja dalam keadaan terikat.

Tak lama terjadilah pelepasan cairan hangat di dalam vagina Tanya. Puas? Tentu saja Tanya puas, dia bahkan sudah memikirkan akan melalukan ini lagi nanti.

Tak lama, Velt yang sudah sangat lemas pun pingsan. Tanya berdiri dan melepaskan kaus kaki basah itu dari Velt dan memakaikan kembali selang oksigennya. Dibersihkanlah seluruh tubuh Velt dengan air dan dipakaikan baju hangat dan menyelimutinya.

Setelah selesai Tanya berniat akan membereskan barang-barangnya, tapi dia kaget karena melihat Kai yang sudah pingsan di lantai dengan tubuh terikatnya. Tanya yang liar pun kembali horny dan berniat akan memerkosa anus Kai.

Karena tubuh Kai kecil, jadi memudahkan Tanya untuk mengangkat tubuh Kai ke bench dan Kai diposisikan terlentang dengan kaki yang diikat seperti katak. Kemudian Tanya melepas paksa vibrator yang masih tertancap pada anus Kai.

"Eeennggghhhhhmmmpppttttttt" Kai

Erangan panjang dikeluarkan dari bibir kecil Kai yang masih tersumpal kaus kaki. Dari anus Kai mengeluarkan cairan kental berwarna merah pekat dan berbau amis. Yaa, anus Kai berdarah namun siapa sangka bahwa dia sangat menikmatinya.

Kai merasa ini lebih dari apa yang pernah dia rasakan sebelumnya dengan pasangan gay nya, ini lebih gila dan lebih extreme menurutnya.

Kai sebenarnya mencintai pasangannya, namun karena dia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, maka dari itu Kai memutuskan hubungan dengan pasangannya itu.

Next~~~~~

Tanya tak perduli dengan darah Kai yang mengalir, kemudian Tanya memasangkan penis plug pada Kai yang diiringi oleh leguhan kesakitan.

Setelah itu Tanya memakai penis palsu yang memiliki ikat pinggang dan dua sisi. Yang satu penis berukuran besar yang menghadap kedepan dan satu lagi ukuran sedang yang akan mengganjal vagina.

Tanpa ragu-ragu Tanya langsung menancapkan penis palsu itu pada anus Kai, dia memaju mundurkan penis itu hingga tiba-tiba Kai merasa sakit yang luar biasa pada penisnya.

SURVIVE (Femdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang