#014 (END)

2.4K 43 20
                                    

"Hhmmpptttttt!!!!" Kai

Kai pun memberontak sekuat tenaganya, namun nihil. Kaki Tanya masih setia bersilang di dada Kai dan tangannya masih setia membekap dan memilin-milin puting kemerahan milik Kai.

Setelah dilihat Kai hampir pingsan, Tanya melepaskan bekapannya agar Kai dapat bernafas dengan benar. Masih belum selesai hukuman yang Kai jalani. Setelah bosan, Tanya menuntun Kai untuk menaiki kolam dan disuruh untuk bersujud seperti posisi anjing dan tiba-tiba Tanya duduk dipunggungnya.

"Ayo Kai!! Bawa aku berkeliling kolam ini!! YEEHHAAAAAA!!" Tanya

Tanya berakting seperti koboi di film- film. Tanya semakin tak terkendali untuk menyiksa Kai, Kai semakin kualahan menghadapi hukuman dari Tanya. Badannya sudah sangat banyak mengeluarkan keringan karena dia berkeliling kolam dengan merangkak dan harus membawa tubuh Tanya yang tak bisa terbilang ringan.

setelah kira-kira hampir lima putaran, Kai pun ambruk karena terlalu lelah dan itu menyebabkan Tanya tersungkur. Kesal atas kelakuan Kai, Tanya pun mencambuk pantat Kai dengan syal yang telah dicelupkan ke air.

Setelah beberapa cambukan, Tanya pun lelah dan berniat mengakhiri semuanya. Tanya melepas sumpalan di mulut Kai dan memakaikannya bathrobe lalu kemudian kembali ke kamar mereka. Dan sepanjang perjalanan ke kamar mereka pun berbincang.

"Maafin Ka Nya ya Kai, Ka Nya terlalu bersemangat" Tanya

"I iya Ka Nya, ga apa-apa kok. Kai senang" Kai

"Duhh kamu manis banget sih, pasti cape banget ya? Yuk kita segera ke kamar biar kamu bisa cepet istirahat" Tanya

"Hhmm!!" Kai

Mereka pun sampai kamar, Kai menuju tempat tidur nya dan Tanya menuju tempat tidurnya Velt. Tanya melihat Velt tidur dengan damai, wajahnya yang seperti malaikat itu sedang tertidur pulas. Dengkuran kecil yang keluar dari mulut Velt itu terdengar lucu.

Tanya sibuk memperhatikan suaminya, dirasa dia mulai sangat mencintai suaminya itu. Dia ingin sekali selalu menjaga suaminya yang rapuh itu, dicium kening Velt dengan lembut dan menimbulkan geliatan kecil dari Velt yang membuatnya terlihat lucu sekali.

Ketika sedang sibuk memperhatikan suaminya, tiba-tiba saja Tanya merasa sangat mual. Dia pun berlari ke toilet dan mengeluarkan isi perutnya, karena suaranya yang agak bising di toilet itu, membuat Kai dan Velt terbangun dari tidurnya. Karena Kai masih sangat mengantuk, dia tak langsung menuju ke toilet tetapi Velt yang dengan sangat khawatir langsung menghampiri Tanya.

"Sayang, kamu kenapa? Sakit perutnya? Apa yang kamu rasa?" Velt

"Tenang lah El, aku tak apa. Hanya saja tiba-tiba perutku terasa mual" Tanya

"Apa kamu salah makan?" Velt

"Kurasa tidak, yang ku makan kamu pun memakannya. Sudahlah sayang, jangan terlalu khawatir dan berisik. Karena aku takut Kai akan terbangun, tadi aku habis menghukumnya di pemandian" Tanya

"Ok, ayo kita balik ke tempat tidur Nya" Velt

"Hmm" Tanya

Mereka pun menuju tempat tidur dengan saling merangkul, setelah sampai mereka berpelukan dan tak lama terlelap kembali.

Keesokan harinya, Tanya amat sangat malas menuju lounge untuk sarapan. Akhirnya dia memutuskan untuk menyuruh Kai untuk sarapan sendiri di lounge dan memesankan sarapan ke resepsionis untuk diantar ke kamar.

Saat ini dia hanya ingin berpelukan di tempat tidur dengan Velt, ya hanya dengan Velt. Dia ingin menghabiskan waktu selama yang dia punya untuk Velt, sebelum Velt meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

SURVIVE (Femdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang