Keesokan paginya, Tanya tentu sudah bangun terlebih dahulu. Tapi Tanya sedang merajuk kepada Velt.
"Morning Nya" Velt
"Hmm" Tanya
"Sepertinya suasana hatimu pagi ini sedang buruk ya?" Velt
"Pikir saja sendiri" Tanya
"A apa aku berbuat kesalahan semalam?" Velt
Tatapan tajam pun diberikan sang istri pada Velt.
"Hmm ahh a aku ketiduran. Ma maafkan aku Nya" Velt
"Baiklah~ akan kumaafkan tapi tentu saja kau tau apa yang kumau bukan El??" Tanya
"Ba baiklah" Velt
"Yeaaa good choice El. Accept your punisment!!!!" Tanya
Velt bergidik ngeri, dia memikirkan ide gila apa lagi yang akan diperbuat istri mungilnya itu pada dirinya.
"Kaiiii" Tanya
"Y yaaa Ka Nya?? Ada apa?? Aku sedang membereskan barang bawaan kita di walk in closet Ka" Kai
"Kita akan jalan-jalan ke gunung hari ini, tapi bawa tas kecil saja untuk keperluan El disana nanti dan pesankan mobil untuk disewa pada hotel. Oiya pesankan mobil untuk dua jam lagi, kau paham??" Tanya
"Pa paham Ka" Kai
Kai bergegas mempersiapkan barang- barang yang akan mereka bawa nanti yaitu obat-obatan Velt, sedikit baju, botol oksigen kecil dan tak lupa handuk. Barang bawaan mereka hanya satu backpack dan kali ini Velt akan berjalan sendiri, dia tak dinaikkan di kursi rodanya.
Kali ini tempat yang mereka tuju akan berbeda dari yang sebelum- sebelumnya.
Kini Velt dipakaikan nipple vibs, tak lupa juga vibrator dianus dan juga buttplug serta penis cage.
Lalu Velt yang berbadan kecil dipakaikan banyak jaket dan sweater hingga dia terlihat besar. Tak lupa juga mulutnya disumpal oleh dua buah kaus kaki dan ditempel perekat medis.
Terakhir Velt dipakaikan selang oksigen dan masker kain tebal.
Persiapan pun selesai dan kali ini Velt tidak dipakaikan strab atau diikat tangannya. Kali ini tubuhnya dapat bergerak bebas.Berangkatlah mereka semua menuju tempat yang direncanakan oleh Tanya, mereka menuju pegunungan yang memiliki wisata paralayang.
Tanya sudah pernah menaiki paralayang, jadi dia cukup berpengalaman dan tak perlu memakai bantuan dari instruktur. Sedangkan Kai, dia akan menaiki paralayang tersebut bersama instruktur.
Tanya naik bersama Velt, mereka terbang tinggi di langit. Tentu saja ketika mereka berada diatas, tanpa segan-segan Tanya langsung menyalakan semua vibrator ke mode max dengan satu tombol di sakunya.
Velt menjerit, tapi apa daya suaranya terbawa angin. Velt merasakan nikmat hingga membuat penisnya akan membesar, namun penisnya tentu tak akan bisa membesar karena ada penghalangnya yaitu penis cage.
Dia merasakan nikmat dan sakit sekaligus. Dia menderita diatas sana hingga menangis. Tanya melihatnya dengan gembira, yaa Tanya sangat senang melihat Velt tersiksa. Tanya mengelus kepala Velt hingga tangisnya reda dan suaranya berubah menjadi desahan.
Tentu saja Tanya menjadi turn on ketika dia melihat Velt seperti iti. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sendiri lupa memasukkan vibrator ke dalam vaginanya.
"Tenanglah sayang, coba lihat pemandangannya. Indah bukan?? Kau harus menikmati semua ini El" Tanya
"Hhmmmpt hnngg" Velt
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE (Femdom)
AcakDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Jika Tuhan memberikan satu permintaan untukmu, apa yang kau inginkan?