06. Percakapan serius.

3.8K 618 25
                                    

Ohayou minna
Kalo chap ini ngebosenin mon maap yh

===========================

"Tentu saja tentang muzan bukan? sepertinya kamu punya banyak pengetahun tentang muzan."

"Hahah kau tau saja, Mungkin setelah ini aku menjadi incarannya tapi biarkan lah" (m/n) duduk disamping Kagaya.

"Hari ini cerah yah mungkin hari esok tidak secerah ini?" (m/n) mengingat masa kelam yang akan terjadi pada para pilar begitu juga dengan tanjiro.

"Yh hari ini cerah tapi kita tidak tau kapan esok hari akan secerah ini" Kagaya memandang langit, walau penglihatannya sudah hilang tapi dia tetap tersenyum seerti itu.

"(m/n)-san jika kau menjadi incaran kenapa kau tidak tinggal disini sementara menjadi pemburu iblis?" Kagaya menawarkan ke (m/n)

"Hahah bukannya gak mau aku hanya takut jika mereka tidak bisa menerima keberadaan ku sebagai pemburu iblis karena aku iblis." (m/n) membuka topengnya.

"Mataku saja seperti ini seperti muzan kn yh? Haha aku juga tidak tau kenapa bisa seperti ini padahal dulu mata ku coklat terang." (m/n) memegang matanya.

"manusia akan berubah bentuk ketika berubah menjadi iblis dari yang paling kecil seperti perubahan mata gigi dan kuku sampai ke memiliki bentuk aneh" -kagaya

"Heh benarkah?? Hmm untungnya saja aku mengalami perubahan kecil kalo tidak wajahku jadi aneh" (m/n) memegang mukanya, (m/n) terdiam sebentar, dia menoleh ke kagaya

"Baiklah kuberi informasi tentang kelemahan muzan." (m/n) menarik nafas sebentar. "Muzan bisa dikalahkan jika umurnya semakin tua dan juga pemburu iblis yang bisa menggunakan pernafasan matahari." (m/n) langsung menjelaskan ke intinya.

"tunggu pernafasan matahari itu sama dengan pernafasan api bukan?" tanya kagaya

"Tidak tidak pernafasan matahari adalah cabang dari semua pernafasan dan hanya dua orang yang bisa menggunakan pernafasan ini." (m/n) menjeda ucapannya sebentar

"Leluhur terdahulu yang menciptakan pernafasan matahari dan juga seseorang pemuda yang akan menjadi pemburu iblis hmm.... sekitar dua tahun lagi mungkin? " (m/n) memegang dagunya

"Terima kasih (m/n) telah memberitahukan informasi ini dan juga bisa kah kau memberi tahu kan tentang iblis uppermoon dan lowermoon? Maaf jika aku banyak bertanya" -kagaya

"Ie ie lagian aku juga tidak ada kegiatan, tapi uppermoon aku tidak akan bisa memberitahukannya" (m/n) tersenyum

"Jika membahas tentang hal muzan mungkin aku akan memberitahukannya karena uppermoon aku baru mengumpulkan sedikit informasi" -(m/n)

"Baiklah jika kau sudah mengumpulkan semua informasi itu bisa kah kau memberi tahu ku?" tanya kagaya

"Hahah boleh saja mungkin ini akan lama" -(m/n)

"Tidak apa apa maaf terlalu banyak merepotkan mu" -kagaya

"Baiklah aku jelaskan dari mana yah..." -(m/n)

(m/n) dan Kagaya berbicara sampai menjelang malam (m/n) yang menyadarinya. Langsung pamit ke kagaya.

Bukannya ke pergi tapi (m/n) malah naik keatas atap, "sudah kuduga ada yang menguping~ kenapa kau menguping pilar suara~" (m/n) mengacungkn Katananya ke leher pria itu.

"Hahahah maaf aku tidak sengaja menguping tau" (m/n) menyarungkan kembali katananya.

"Jadi kenapa kau menguping aku sudah tau kau menguping dari lama. "-(m/n)

"Kata siapa aku menguping aku hanya jaga jaga jika kau menyerang oyakata-sama!" Uzui berbalik dan memandang sinis (m/n)

"Hh... kenapa masih pada curiga denganku yh?" (m/n) menggelengkan kepalanya.

〘❛In another world to be demon❜〙[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang