22. Mampus!

578 86 5
                                    

*Time Skip

Beberapa bulan berlalu, (m/n) yakin sekarang harusnya arc pelatihan Hashira akan dimulai.

Dirinya sekarang sedang membawa tas berisi makanan makanan untuk diperjalanannya.

Selama beberapa bulan ini dia jadi penyelamat dibeberapa desa karna membunuh beberapa iblis kroco yang masih bisa ditangani dengan mudah oleh (m/n).

Dan sebagai imbalan dia mendapatkan makanan dan tempat tinggal beberapa hari, lumayan kan?ada gunanya juga latihan sama dek mui.

"..." (m/n) berhenti "kangen dek mui... sama duitnya" Ucap (m/n) mengusap matanya dengan dramatis.

Gak jujur aja, (m/n) beneran pengen balik terus ngeliat senyuman Muichirou yang menyambut dirinya.

"HUEE KANGEN" kesal (m/n) dia memukul salah satu dahan pohon dengan kencang hingga remuk.

"Pohon : Salah gue apa bang"

(m/n) menoleh saat cahaya matahari mulai menghilang dari sudut matanya.

"Walah.." (m/n) meninggalkan tempat tadi dan segera mempercepat larinya mencari desa yang cukup ramai.

(m/n) menatap sekeliling desa, ini desa yang sepi. Dia jadi takut ketemu iblis tingkat atas...

Apalah lawan aja ribet, kalau idup.

................





















(m/n) terhuyung, tubuhnya bergetar sembari dirinya memegang pedangnya. Darah mengalir deras dari pelipis dan sekujur tubuhnya.

Sialan, siapa sangka tempat tadi adalah sarang Douma. Mana kroconya banyak banget njir! Yang bener aje dirinya lawan ratusan monster es!

"Astaga.. (m/n) kau terlihat sangat kelelahan?" Tanya Douma dengan kekehan dan (m/n) memutar matanya malas.

Kepalanya sakit, bibirnya juga memucat. ACK! Serangan dari belakang membuat (m/n) terpental.

(m/n) meringis dia terbatuk hingga mengeluarkan darah, (m/n) terkekeh. Sialan dirinya akan benar benar tertangkap jika seperti ini terus.

(m/n) bangkit dia menghela nafasnya dan mengaliri pedangnya dengan darahnya.

"Kekkijutsu ketsueki asshuku"

"Chi no gisei."

Seluruh darah yang mentes mengalir ke pedang. (m/n) sedikit meringis karena pedangnya kini cukup berat.

"Menggunakan Kekkijutsu terakhir mu hm?" Tanya Douma dengan nada meledek.

"Hmm.. Yah seperti itu, setelah menggunakan ini aku akan mati jadi ya..." (m/n) mengedikan bahunya.

..................

(m/n) Tergelatak dibawah pohon, seluruh tubuhnya di penuhi luka dan juga darah yang mengalir, Pedangnya kini terpental ntah kemana.

Haha (m/n) bodoh. Bisa kabur dari Uppermoon 1 dan 3 tapi kabur dari Uppermoon kedua sangat susah.

"Kau dilarang untuk mati terlebih dahulu (m/n)" Ucap Douma datar dan kini mereka berdua berpindah kedalam dimensi infinity castle.

(m/n) menatap nanar kearah Muzan yang kini berdiri didepannya. "Kerja bagus Douma" Ucap Muzan.

Douma terkekeh malu-malu sedangkan Akaza mendengus kesal. Siapa sangka musuhnya kini menjadi lemah.

"AHH! Sialan" (m/n) berteriak kesal dan menutup matanya perlahan. Apalah daya dia yang sekarat malah dipantengin ama Uppermoon dan Muzan.

.........







Tanjiro sesekali menatap ke arah langit. Ia merasakan hal buruk terjadi tapi ia tak tau itu apa. Pikirannya malah terpikirkan dengan iblis yang selama ini menemani dan memberikannya nasehat.

Yang tiba tiba saja menghilang setelah dirinya pergi misi bersama dengan Tengen.

"..(m/n)-san kuharap kau baik baik saja..." Gumam Tanjiro.

"Apa yang kau pikirkan Kanjiro?! Lanjutkan latihanmu!!" Teriak Inosuke dari kejauhan.

"Hey! Namaku Tanjiro!" Ucap Tanjiro kesal.

..................











Time skip

Pertarungan besar terjadi, Kagaya sudah terbunuh. Dan para Pilar kini harus berjuang memburu seorang iblis yang sudah membunuh pemimpin mereka.

Para pilar di pindahkan oleh salah seorang Uppermoon ke tempat persembunyian para iblis.

Infinity Castle, Para pilar terpisah. Dengan mereka yang harus melawan para Uppermoon.

Dan kini Akemi menatap (m/n) yang terlihat berbeda. Matanya kini terdapat angka 5 dan tulisan Uppermoon.

"..astaga, kau tertangkap sejak kapan, payah." Ledek Akemi. Tak ada gemingan apapun dari (m/n).

Benar kata (m/n) kemungkinan dirinya di kontrol adalah 90%. Akemi menghela nafasnya, ia harus melawan temannya sendiri mulai sekarang.

(m/n) mengigit lengannya dan mengalirkan darah miliknya. "Kekkijutsu ketsueki asshuku"

Akemi tersentak, sialan kekuatan
(m/n) lebih berkembang 3 kali lipat setelah tertangkap oleh Muzan.

(m/n) kini bisa mengontrol darahnya sesukanya tanpa harus tergantung dengan sebuah benda agar terbentuk.

Akemi meringis saat percikan darah (m/n) mengenai kulitnya. Rasanya darah ditangannya mendidih.

Akemi mendecak sebal, "Ah rese lo gak disini gak di asal" Ucap Akemi.

...................





(m/n) kembali menyerang Akemi dengan gumpalan darahnya. Dan Akemi masih berusaha mendekati
(m/n).

"HEY! kau tak ingat dengan janjimu dengan Nezuko?!" Teriakan Akemi membuat (m/n) terpatung.

Kesempatan gak muncul dua kali kan? Gak kayak doi. Akemi langsung aja mendekati (m/n) dengan cepat dan menebasnya.

Walau meleset setidaknya itu mengenai dada (m/n). Kini (m/n) terjatuh gak kayak dari tadi, udah ngecheat lawan gravitasi apalah Akemi gedeg dari tadi.

Akemi memutar nichirinnya dia menatap (m/n) datar. "gue selalu netepin janji, gak kayak lo janji manis." Ucap Akemi dia menadangkan nichirinnya ke arah (m/n).

"Sampai ketemu lagi di tempat asal kita. (m/n)" Ucap Akemi.

...............

TBC.

HAII! 2 chap lagi tamat :(( maaf ya gantungin soalnya ide ku juga gantung 😩😩

〘❛In another world to be demon❜〙[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang