04 | RENJANA

78 77 4
                                        

(masih sama)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(masih sama)
. . .

Hari ini udara bandung cukup sejuk, rara mulai mempercepat sarapan nya biar ga ketinggalan angkot kaya minggu kemarin. Kejadian nya gini, pagi itu rara telat bangun sampe pr nya belum dia kerjain. Jam udah nunjukin pukul 6.30 dan rara masih berantakan. Entah itu kamar nya belum di beresin karena beres nonton drakor dan lampiasin emosinya, entah karena pr yang belum dia kerjain. Saat semua sudah siap, rara sedikit berlari biar ga terlambat sekolah juga ga susah buat nyari angkot. Tapi sayang harapan nya musnah. Hari itu rara sial, dia terlambat dateng ke sekolah + angkot yg dia tunggu ga ada. Rara udah pesen ojek online tapi sekali lagi, dia sial. Ga ada yang mau ambil orderan nya.

"Mah, rara berangkat dulu ya"

"Hati hati neng" rara akhirnya berangkat dan berdoa sepanjang jalan semoga dia ga telat lagi.
Sekitar 20 menit dia nunggu belum juga ada angkot. Keringet dingin udah bercucuran di pelipis nya sampe dia kaget ada motor Vespa hitam berhenti di depan nya

"Anjir ini siapa, gue ga mau di culik" rara sedikit mundur untuk memastikan dirinya aman dari orang yang ga dikenal. Namun orang itu malah turun dan mendekati rara. Ia tersenyum jail dibalik helm tersebut.

Renjana membuka kaca helm nya "neng, sesuai pesanan?"

"Anjir eja, gue kira siapa mana nakutin kaca nya item. Awalnya gue kira penculik"

"Penculik juga mikir berulang kali kalau mau nyulik lo ra" renjana membuka helm nya dan membenarkan rambut nya yang sedikit berantakan.

"Oiya bener juga, ngapain mereka culik gue ya? kalau minta tebusan duit ya ga akan dikasih juga sama mamah soalnya mamah pelit"

"Bisa bisa nya lo mikir kesana, udah buruan naik" renjana segera menuju motornya kembali dan mengajak rara untuk pergi ke sekolah bersama nya. Rara nampak nya berpikir berkali kali "ga akan gue bensinin ya"

"Kalem aja, bensin udah full tank ga akan abis kalo dipake ke sekolah doang, udah buruan naik nanti telat" akhirnya rara naik dan renjana menyalakan mesin motornya. Sepanjang jalan, mereka menikmati udara pagi yang sejuk. Sesekali terdengar burung berkicau. tenang rasanya. Rra menikmati susana pagi itu diatas vespa hitam renjana.

Diam diam renjana melihat wajah rara dari kaca spion. Sesekali tertawa karena tingkah konyol rara yang mengambil udara lalu dimasukkan ke mulut lalu dikeluarkan. Pagi itu memang jadi satu kenangan lagi untuk renjana.

"Ra, gue mau tanya sesuatu sama lo"

"APA? SAPU? DI RUMAH GUE SAPU NYA UDAH BULUK JA"

"BUKAN SAPU TAPI NANYA SESUATU"

"OH NANYA SESUATU, EMANG APAAA?"

"KALAU SUATU SAAT LO TAU SEBENERNYA GUE SIAPA MASIH MAU TEMENAN SAMA GUE ATAU ENGGA?"

"APA SI BERISIK BANGET ANJING GA KEDENGARAN JAAA"

"YAUDAH NANTI AJAAA"

Sepanjang mereka berbicara, bukan pembicaraan dari hati ke hati namun pembicaraan penuh emosional karena angin. Iya, mereka teriak karena ga kedengeran soalnya suara angin di tambah suara kendaraan lain jadi berisik banget.

"Nah udah sampe, cepet turun lo. sekarang jadwal lo piket kan?" rara bingung 'piket? piket apa?' renjana menghembuskan nafasnya kasar

"Piket, bersih bersih di kelas. bukannya sekarang giliran lo"

"Emang sekarang hari apa?"

"Kamis, udah sono duluan gue mau ke kantin dulu"

"Eja, gue ikut ke kantin aja ya" rara memohon di depan renjana seperti kucing yang meminta makan kepada tuan nya. Renjana menggelengkan kepala dan memutar badan rara. Menyuruh nya untuk piket.

"Ga ada. Lo piket aja nanti gue bawain minum aja, mau apa?"

"Ihh baik banget sii terharu aks hhwhwhw"

"Amit amit gue liat ekspresi lo, udah buruan mau minum apa?"

"Isotonik boleh deh"

"Yauda ntar gue bawain, gue duluan ya" renjana melambai kepada rara dan segera pergi dari parkiran menuju kantin sekolah. Rara masih terdiam, mengingat semasa dulu renjana juga pernah memberikan air minum untuk rara saat piket. Rasanya deja vu. Rara tersenyum senang dan melangkah kan kaki nya menuju kelas untuk piket.

Ternyata lo masih sama ja. masih renjana bagaskara yang gue kenal.

...

hai semua ! jangan lupa untuk voment yaa karena kritik saran dan vote dari kalian sangat membantu buat aku. tysm yang udah baca jangan bosen bosen yaaa . . . lysm ! 😫💗

RENJANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang