(keshi)
. . ."Lama lama gua premium in juga ni Spotify, susah bener mau denger suara Keshi ga pake iklan"
Rara sedang asik mendengarkan lagu kesukaan nya dari kamar menggunakan speaker. Mama sama Zidan lagi keluar katanya mau beli sayuran ke pasar sekalian beli baju olahraga buat latihan futsal adik nya. Lagu Keshi-Skeletons mengalun lembut sore itu. Setelah sekolah selesai ia buru buru pulang ke rumah karena laper tapi ternyata ga ada lauk pauk di meja makan karena udah habis dimakan adiknya jadi lah mamah nya pergi ke pasar belanja sayuran sekalian nyetok buat besok.
Sambil mendengarkan lagu, ia juga membereskan kamar nya dan menata ulang setiap sudut kamar. Rara memang suka menata ulang suatu tempat kaya waktu itu, gudang rumah sedikit berantakan karena dia gabut alhasil dia bersih bersih sambil dekor gudang biar ada warna nya.
Terdengar dari luar suara motor beserta suara candaan mama dan zidan. Rara bingung sebenarnya siapa yang datang? Karena tadi mama sama zidan pergi pesen Gocar kok sekarang kenapa ada suara motor? apa kurir paket? Rara turun ke bawah memastikan yang ia duga itu benar namun ternyata salah
"Raaa liat siapa yang dateng.... Aduh meunii kasep pisan kamu teh sekarang yaa" ucap mama sambil menuntun seseorang itu untuk masuk ke dalam rumah. (*Aduhh ganteng banget kamu sekarang yaa)
"Teh, tadi zidan beliin kwetiau rebus di depan tapi pedes gapapa?"
"Gapapa makasih yaaa" Rara melihat ke arah seseorang itu dan bertanya melewati mata nya 'ngapain disini?' tapi seseorang itu tak menjawab. Dia berjalan santai menuju ruang tamu dan duduk di sofa bersama Zidan yang sedang asik bermain game di ponsel nya.
"Lo ngapain kesini ejaaa?"
"Ya terserah gua lah yang kesini gua ngapain lu yang repot"
"Anjir, yang punya rumah siapa gua tanya?!"
Renjana tersenyum lebar dan memasang muka manja terhadap rara "raaaaa bikinin kopi susu doonggg haus nihh"
"Dih, bikin sendiri sono!"
"Raraa, ada tamu bukannya dibikinin minum malah diajak berantem" mama jadi penengah
Kali ini eja menang. Ia menjulurkan lidah nya ke rara sebagai tanda mengejek. Rara ke dapur membuat kan kopi susu untuk renjana dan mengeluarkan cemilan untuk disuguhkan ke 'sang tamu' tersebut"Ini kopi susu nya tuan, ada yang bisa dibantu lagi?"
"Ga ada, udah sana balik kerja"
"Sumpah lu ga ada sopan sopan nya di rumah orang"
"Biarin aja, ini udah jadi rumah gua juga. Rumah lu, rumah gua juga"
Rara diam, entah kenapa jantung nya berdegup lumayan cepat padahal renjana cuman asal ngomong aja. Tak ia hiraukan, Rara kembali ke kamar buat dengerin lagi lagu Keshi. Kali ini lagu yang terputar judul nya Beside You. Alunan nya merdu tapi asik, Rara sedikit bernyanyi bersama lagu yang ia putar. Renjana izin ke mama Rara buat ke kamar anak nya dan mama ngizinin asal pintu kamar nya kebuka dan renjana iya kan.
"Raaraaa, mau joinnn donggg asik bener kaya nya"
"Buset! Kaget gua, join apa? Gua lagi dekor kamar mau bantuin?"
Renjana mengangguk. Rara memasang figura foto dirinya dan Zidan dekat jendela kamar tak lupa boneka Moomin yang ia koleksi ia bersihkan dan memindahkan nya secara hati hati. Renjana mengelap jendela serta membereskan buku buku rara ke rak yang sudah disusun Rara dengan rapih dengan cat berwarna pastel. Terlihat elegan.
"Lo suka banget lagu nya Keshi?"
Rara mengangguk "enak aja gitu apalagi waktu gua lagi butuh ketenangan dengerin lagu dia bikin semangat lagii"
"Lo suka lagu Keshi yang mana raa?"
Rara menimbang lagu mana yang sering ia dengarkan "sejujur nya gua suka yang Drunk tapi kalau favorit banget yang... Say Something"
"Gua juga suka lagu nya yang Like I Need You"
"Beneran? Iya itu juga gua suka bangettt sumpaah jaaaaa, keren suaranya ya ampuunnnn"
Sejujurnya renjana gatau Keshi itu siapa dengerin lagu nya aja engga. Cuman, karena biar ada percakapan nyambung sama Rara jadi dia liat ponsel Rara yang nyala. Disitu ada banyak playlist spotify dengan nama Keshi dan lagu pertama yang ia liat adalah Like I Need You. Dan terbukti, saat dia pancing soal Keshi raut muka Rara keliatan seneng.
Setelah semua udah beres, sekarang mereka berdua lagi rebahan di lantai.
"Oh iya gua jadi lupa kesini mau ngapain"
"Mau apa emang nya?" Renjana membenarkan posisi nya menjadi duduk
"Gua mau cerita soal bang rangga" Rara pun ikut membenarkan posisi nya menjadi duduk di depan renjana
"Cerita apa?"
"Jadi kan bang Rangga belum dapet kerja, nah waktu itu dia kirim lamaran kerja ke perusahaan perusahaan tuh ya. Rekomendasi dari temen nya udah dia nyari sendiri juga udah. Akhirnya kemarin ada yang nerima bang rangga kerja"
"Waahhhh, selamaatt kalau gitu! Ini harus dirayain sih beneran"
"Alah gausah, ntar lo main ke rumah gua aja kita main ps bareng kaya waktu SD lagi, gimana? Mau ga?"
"Boleh boleh, tapi kan ya ja"
"Apaa?"
"Kan Lo bisa cerita gini lewat chat aja ngapain pake ke rumah gua segala, ngabisin bensin"
Renjana tertawa renyah "ya biarin aja, lebih enak cerita langsung daripada di chat"
"Bilang aja ga ada kuota" Rara menggeplak kaki renjana kemudian dibalas. Gitu terus sampe akhirnya rara sedikit ngejauh dan ambil sapu buat pukul renjana
"Ah gila lu main nya pake sapu ga rame" renjana mendekat lalu merebut sapu tersebut dari tangan rara kemudian di lempar keluar kamar. Tapi sialnya, sapu itu kena-
"RARA! EJAAAA! KEBIASAAN BANGET KALAU BERCANDA BAWA NYA SAPU PASTI KENA MAMAAAA"
...
Gimana double part kali ini? Kebetulan aku lagi dengerin lagu Keshi jadi terinspirasi banget buat nulis ini. Semoga suka yaaaaa... Jangan lupa vote sama komen nyaa, makasiiii !
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [ON GOING]
FanfictionRenjana mulai paham bahwa menjadi dewasa memang sulit. Dulu, ia sangat ingin menjadi dewasa agar seperti kakaknya yang punya banyak teman. Berlarian kesana kesini, bercanda bersama dan melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi apa jadinya jika se...