(terungkap)
. . .Seperti dugaan rangga, papan bulletin sekolah hari ini banyak di datangi oleh semua orang. Saling berbisik dan melemparkan kata tak pantas. Bahkan membagikan pengumuman tersebut ke internet
Rara tiba dengan wajah panik. Berlarian dan menerobos diantara banyak nya orang. Betapa terkejut dirinya saat melihat selebaran tersebut. Air mata nya tak terhenti dan mengalir sangat cepat. Jantungnya berdegup cepat. Satu pertanyaan yang ada di pikirannya saat ini
Dimana renjana?
"Gua ga nyangka ternyata dia gila"
"Dari awal udah gua duga si, soalnya keliatan dari sikap nya yang aneh"
"Lagian udah tau sakit bukan nya berobat malah sok jagoan"
"Caper kali? Hahahaha"
"Lah, bener juga"
Rara menjambak sekumpulan orang tersebut dan menarik nya secara bersamaan. Sekitar 5 orang yang ia jambak dan di bawa ke tengah lapangan.
"LO GILA HAH? RAMBUT GUE BARU AJA DI BLEACHING, ANJING!!"
"Apa peduli gua soal rambut lo itu hah?"
"Oh gue tau, Lo mau jadi pahlawan kesiangan nya renjana, raa? Gimana rasanya dibohongin sahabat sendiri? Padahal kalian temenan dari SD. Bisa bisa nya si renjana sembunyiin ini dari lo"
"Apa cuman dijadiin tempat curhat doang? Yaahhhh..... Bukan temen dong, tapi apa yaaa?? OHHH GUE TAUU!! GURU BIMBINGAN KONSELING"
Semua orang yang menonton tertawa. Seperti apa yang diucap Ranti ini adalah candaan yang sangat lucu.
Rara tak banyak bicara. Ia pergi, meninggal kan Ranti dan antek antek nya yang sedang asik memperburuk keadaan.
"Lo keren banget Ranti!!"
"Iya lah siapa dulu ketua the girls?"
"RANTIIIII"
"Karena gua tadi keren, ayo kita ma–BANGSAT! INI APAAAAA"
Teman teman ranti mundur perlahan
"SIAPA YANG BERANI NGELAKUIN INI HAH?!"
Semua orang, baik yang berada di lantai atas atau yang melihat dari dekat nampak diam. Atmosfer kali ini sangat seram.
"Gua"
"Lo apain gua?! Rara! Bersihin ini sekarang juga, CEPETAAANNN!! IWHHHH BAU BANGET INI APAAA"
"Ohhh, karena gua baik hati mau bersihin mulut sampah lo, yaaaa..... Gua siram pake air sampah lagi"
"APAA?! KURANG AJAR LO!!"
"Biar gua lurusin. Coba bayangin, apa yang dialami renjana terjadi sama diri lo sendiri. Bayangin, gimana menderita nya dia buat nahan semua biar orang ga nilai dia lemah. COBA LO BAYANGIN!! GIMANA RASANYA DIKASIH PENYAKIT YANG BIKIN DIRI LO DEPRESI!!"
Cukup. Rara emosi sekarang.
Ia mengambil ember berisi sampah basah lalu melempar ke arah Ranti.
"Semoga setelah gua bersihiin, lo minta maaf sama eja"
"BANGSAT, BALIK KESINI LO RARAAAA!! Tolongin gue dongg, ini bau banget ihhh jiji dehhh. Mana parfum habis lagi. Tika, ambilin baju olahraga gue"
Ranti balik badan namun tidak ada semua 'teman teman' nya. Bukan teman sepertinya, sekumpulan orang pesuruh Ranti.
"Kalian kemana?! Cepetan sini bantu gue!!"
"Sorry ran, gue lebih milih diem di kelas daripada rara lempar sampah basah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [ON GOING]
FanfictionRenjana mulai paham bahwa menjadi dewasa memang sulit. Dulu, ia sangat ingin menjadi dewasa agar seperti kakaknya yang punya banyak teman. Berlarian kesana kesini, bercanda bersama dan melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi apa jadinya jika se...