24 | RENJANA

62 37 118
                                        

[ WARNING!! ]
Harap bijak menjadi pembaca!!

Haii janers! Udah siap sama Renjana dan kawan kawan? Di part kali ini banyak adegan anarkis yang pastinya jangan ditiru karena ini cuman fiksi ya temen temen!! Jangan lupa untuk selalu tekan vote dan komentar nya yaaa 😻. Karena kritik saran dari kalian membantu banget dalam proses penulisan Renjana ini !!

Selamat membaca!! 🙌💗

-w/love : nutriibOO

(duka & luka)
. . .

Keadaan masih kurang kondusif, bian mencoba untuk menenangkan semua teman temannya. Sesekali ia lontarkan kalimat kasar pada sebagian orang yang berfikir dangkal. Bian juga ga segan bertanya "apa mental health se bercanda itu buat kalian?"

Disaat situasi sudah aman, bian meminta izin kepada guru piket untuk pergi menjenguk renjana.

Lain cerita di rumah sakit. Renjana kembali tidur setelah berbincang panjang dengan candra. Radit yang baru selesai dari kantin, mengajak candra untuk mampir ke tukang buah depan rumah sakit.

Si merah muda. Pelaku dari semua masalah ini ternyata sengaja merencanakan nya. Ia memang masih punya dendam tersendiri ke renjana. Khususnya malam itu.

Dia diam-diam masuk ke kamar rawat renjana dan menaruh tas nya ke sembarang arah. Lalu berjalan mendekat menuju kasur. Senyum licik di wajahnya terpampang jelas.

"Rame juga ya ja bikin geger sekolah. Apalagi orang nya lo sendiri"

Si merah muda mengeluarkan sesuatu dari saku nya. Semacam obat bius beserta suntikan, ia pegang dengan raut wajah senang.

"Gua bilang juga apa, jadi orang tuh nurut ini malah bandel"

"Tapi ja, lo harus liat ekspresi nya rara. Muka kaget nya tetep gemes apalagi waktu nangis. Lucu banget"

"Tapi lebih gemes lagi kalau 'pangeran kesayangan' nya hancur"

"Tidur nya nyenyak banget bro.... Gua bikin makin nyenyak yaaaa"

Saat tangan suntikan itu hampir sampai pada infusan, renjana mencekal tangan Si merah muda dan membuang suntikan tersebut ke sembarang arah.

"Jangan mimpi, dit."

Si merah muda menyengkram kerah baju renjana "dan aneh nya, rara lebih milih lo yang sakit sakitan daripada gua yang sehat"

"Perempuan mana yang mau berhubungan sama laki laki brengsek?"

Ucap renjana sambil tersenyum miring "itu karma lo, jadi terima dengan baik"

Si merah muda, membanting renjana dan memukul dengan cara brutal. Dirasa kurang, adit menendang kepala dan perut lalu berpindah ke tulang kering. Aksi nya semakin liar saat ia berhasil menemukan obat bius dan suntikan tersebut dibawah ranjang.

Renjana bangun dengan badan sempoyongan lalu mengambil tas Si merah muda yang berada di lantai. Tas tersebut dilempar dan mendarat tepat di wajah orang tersebut. Renjana berusaha untuk cari alat lain untuk mempertahankan diri nya. Si merah muda meninju kembali tubuh renjana hingga terjatuh, lalu membekap wajah renjana dengan bantal

RENJANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang