(ini ejaa?)
. . .
"Mantep juga ni sekolah, gue parkir di deket pos satpam aja dah" renjana langsung memarkir kan motor vespa hitam miliknya dan segera memasuki sekolah. Jam menunjukkan pukul 6 pagi, belum banyak siswa/siswi yang datang jadi renjana memutuskan untuk berkeliling sebentar sambil menghafal ruangan yang ia lewati.
"Keren! ada eskul band nih, gue daftar nanti dah tunggu aja. Bakal jadi primadona gue yakin 100 persen" dengan tawa renyah sambil membayangkan jika itu benar terjadi. Renjana memang menyukai musik sejak dulu, apalagi soal alat musik. Dia lebih suka memainkan piano dan drum ketimbang gitar, katanya "kalau lagi dalam mood ga baik atau emosi, mending pukul drum daripada tembok yang ga jelas salah nya apa"
Merasa sudah cukup untuk berkeliling sekolah, renjana turun menuju lapangan. Pandangan nya teralih ketika melihat seorang perempuan dengan rambut terikat sedang duduk santai sambil mendengarkan musik yang mengalun di earphone miliknya.
"Tuh cewe gue liat kaya kenal tapi siapa ya" renjana begitu penasaran dengan apa yang baru saja ia lihat. dengan langkah cepat ia menuju ke lapangan. Sedikit ngos-ngosan dan berkali kali bertanya dalam hatinya ra, ini lu atau bukan?
Dengan langkah hati hati, renjana mendekat dan berkata dengan nada yang sangat pelan "permisi, gue renjana anak baru di sekolah ini" sambil tersenyum dan mengulurkan tangan . Perempuan itu berkata dan melihat ke arah renjana dengan tatapan yang sulit diartikan.
"oh iya, gue ra-
eja? ga mungkin!"rara, ini beneran lo kan?" renjana memastikan perempuan yang di depannya ini memang benar rara, teman nya saat di bangku sekolah dasar
ra, plis bangun! kenapa eja ganteng banget padahal dulu culun
"iya gue rara, lo...eja?" tanya rara pelan, kalau salah orang nanti malu!
Renjana tersenyum senang sampai tertawa karena ga percaya kalau temen sd nya masih mungil dan cantik "udah lama banget ga ketemu, gimana kabar lo ra? semenjak pindah rumah terus masuk SMP gue jarang denger soal lo tuh" Rara yang sedari tadi mendengar kan renjana tiba tiba saja memeluk dengan sangat cepat
Renjana, dia kaget sekaligus senang "EJA! GUE KANGEN BANGET SAMA LO CULUN!" sambil sesekali memandangi muka renjana, rara menggeplak tangan eja "lo makin gede makin ganteng ya diliat liat, udah berapa cewe yang lo jadiin mantan ja?"
"Karena ganteng gini, gue punya satu...dua...atau tiga ya?" sambil memikirkan berapa perempuan yang sudah ia pacari.
"Gila! banyak banget!"
"Hahahahaha ya engga lah ra, lo juga tau kan gue di SD ada temen cewe yang duduk sebelah gue suka minta pindah ke bu luli"
"Tapi kenapa kalau gue yang duduk lo malah cengengesan sambil ketawa ketawa ga jelas, sinting!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [ON GOING]
Fiksi PenggemarRenjana mulai paham bahwa menjadi dewasa memang sulit. Dulu, ia sangat ingin menjadi dewasa agar seperti kakaknya yang punya banyak teman. Berlarian kesana kesini, bercanda bersama dan melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi apa jadinya jika se...