43.

29.1K 2.6K 695
                                    

Sesuai janji aku sebelumnya, aku up part ini kalo udah 1k vote + 500 comments
- Follow dulu ya!-

"Diem Ca, Gue nyaman kaya gini"
---
"Geli ah, Gue nggak biasa kaya gini plis" Ucap Aca memelas.

"Biasain" Singkat Kevin.

Aca hanya pasrah, lagi pula mereka sudah sah jadi apa salahnya.

15 menit kemudian

"Btw, kamar Gue kalo kebanjiran gimana?" Ucap Aca khawatir

"Ntar aja panggil tukang nya, hari ini Gue jamin nggak akan ujan"

"Dih emangnya Lo pawang hujan"

"Udah ah diem Ca" Ucap Kevin.

"Vin udah ah Gue mau beres-beres rumah abis itu mandi"

"5 menit lagi" Sahut Kevin.

Aca berdecak pasrah, setelah 5 menit Aca merasakan nafas dan detak jantung Kevin yang tenang.

Akhirnya Aca melepaskan dekapan Kevin, ia membuka setengah gorden di kamar Kevin karena ia tidak ingin mengganggu tidurnya Kevin yang nyenyak.

Sebelum turun ke bawah, Aca menjamah rambut Kevin dan mengecup puncak kepala Kevin.

"Cepet sembuh ya suami Gue" Gumam Aca.

Aca mengambil perkakas untuk membersihkan rumahnya, ia mulai start dari mengelap seluruh hiasan dan pigura foto.

"hufftt, tinggal Gue pel nih." Ucap Aca.

Sudah 2 jam lamanya Aca membereskan rumah yang luas itu akhirnya selesai juga.

Aca membuka pintu kamar ia langsung membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.

"Vin hari ini mau makan apaan?" Tanya Aca yang melihat Kevin dari kejauhan, Aca tau sih Kevin masih tidur tapi ia iseng bertanya seperti itu.

Aca ingin mengambil handphone nya yang terletak di nakas dekat kasur, tidak sengaja saat Aca menoleh ke arah Kevin ia melihat bercak darah di sprai.

"Hah? Darah?" Gumam Aca, ia membalikkan badan Kevin.

Seketika tubuh Aca bergemetar, Aca membulatkan matanya syok.

"Vin Lo kenapa sih Vin" Aca menepuk-nepuk pipi Kevin tapi masih saja tidak ada pergerakkan dari Kevin.

Aca langsung menelfon dokter pribadi khusus untuk keluarganya dan keluarga Kevin.

"Dok, ini saya Aca. Tolong dateng ke alamat Jalan Padiraya No 19 ya soalnya keadaan Kevin parah banget dok"

"Vin bangun Vin jangan tinggalin Gue plis, Gue nggak mau jadi janda muda hiks hiks hiks" Aca menangis sambil memeluk kepala Kevin.

"Lo kenapa" Kevin terbangun ia berbicara dengan suara yang lemas, Kevin yang merasa terusik dan sesak karna aca hampir mencekik lehernya akibat pelukan yang terlalu erat.

"Hah?Lo nggak pingsan?" Aca menghentikan tangisannya tapi belum melepaskan pelukannya itu.

"Ca lepasin, Gue engap"

"Sorry-sorry" Ucap Aca gelagapan.

"Lo kenapa sih gangguin tidur Gue" Ucap Kevin sambil memegang erat tangan Aca.

"Gue kira Lo skarat Vin, liat idung Lo tuh mimisan" Ucap Aca sambil masih sesenggukkan di campur rasa malu.

"Astaga, Gue emang udah biasa mimisan Ca"

Perjodohan Paksa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang