31.

56.4K 3.7K 141
                                    

Sebelum baca part ini, vote dulu yu!

Kevin membaca tulisan yang menempel di pintu tersebut lalu membacanya.

"Nah tadi Aca masuk wc itu kak" Ucap Anna.

Kevin membuang kertas tersebut, dan melihat bahwa pintu tersebut di gembok.

"Aca" Panggil Kevin sambil mengetuk-ngetuk pintunya.

Sudah beberapa kali Kevin memanggil Aca tetapi masih saja tidak ada sahutan dari dalam.

Akhirnya Kevin mencari kayu untuk membuka gembok tersebut, Aurin dan Anna hanya melihat tingkah Kevin sambil mencemaskan keadaan Aca.

bruukkk

Pintu terbuka, keadaan Aca ternyata tidak sesuai dugaan Kevin.

Aca terduduk dengan keadaan pingsan dan air mata yang masih terlihat basah di pipinya.

Tanpa banyak bicara Kevin langsung menggendong Aca menuju tenda pleton. Anna dan Aurin mengikutinya dari belakang.

"Bangsat! pasti ini kelakuan si Kanya" Umpat Aurin dengan mengepalkan telapak tangan kanannya.

Setelah Kevin sampai si tenda pleton ia langsung membaringkan Aca di matras dan anggota PMR pun langsung menangani Aca.

"Siapa yang bisa-bisanya ngelakuin ini ke Aca sih?" Tanya Kevin kepada Anna dan Aurin dengan nada yang sedikit emosi.

"Gue tau ayo ikut gue Kak" Ucap Aurin.

"Anna lo disini ya jagain Aca" Perintah Kevin.

Anna hanya menganggukan kepalanya dan berharap Aca segera sadar.

Kanya merasa sangat panik ketika mengetahui Kevin sudah berhasil menyelamatkan Aca.

Di dalam tenda Kanya merasa dirinya tidak aman, tapi ia juga bingung harus pergi kemana.

"Heh bantuin gue dong!" Ucap Kanya kepada Clara dan Amel.

"Gue juga bingung Nya, gimana kalo nanti tiba-tiba Kevin kesini nyari Lo" Cemas Clara.

Amel hanya diam sibuk dengan cemilan di tangannya, alhasil Kanya kesal dan langsung menumpahkan cemilannya.

"Ih kok ma-" Ucap Amel terpotong.

"KELUAR LO KANYA!" Kevin sangat marah dengan nafas nya yang terengah-engah.

"Apa yang harus gue lakuin ya" Batin Kanya dengan jantung yang memompa lebih cepat dari biasanya.

Aurin hanya mengangkat sebelah alis nya dan melipat kedua tangannya.

"KELUAR!" Perintah Kevin.

Kanya mencoba untuk memasang wajah santai, meskipun tetap saja terlihat takut.

"Apasih Vin, Kamu kangen aku ya?" Dengan percaya dirinya Kanya.

"Lo kan yang udah ngurung Aca di wc!" Teriak Kevin sambil menunjuk ke mata Kanya dan mengeraskan rahang nya.

"Hah? ma-maksud kamu apa?"

"Gak usah bohong!, gue tau kelakuan busuk lo!" Ucap Aurin.

Rasanya Aurin ingin sekali menjambak rambut Kanya dan menghajarnya, tapi ia fikir itu bukan keputusan yang baik.

"Gue gatau apa-apa sumpah! nggak usah fitnah gue dong! Emang ada buktinya kalo Gue ngurung Aca di wc?" elak Aurin sambil melirik tajam pada Aurin.

"Clara, Amel keluar!" Ucap Kevin membuka tenda mereka.

Clara dan Amel pun keluar.

"Kalian tau kan kalo Kanya yang udah ngurung Aca di wc?" Tanya Kevin.

Clara dan Amel tidak bisa menjawab mereka hanya menunduka kepalanya, Kanya merasa geram karena Clara dan Amel tidak membelanya sama sekali.

Kevin menarik tangan Kanya dengan kasar dan membawa nya menuju tenda pleton.

"Ih Kak Kevin sama Kak Kanya kenapa ya"

"Wah liat tuh Kak Kevin narik tangan siapa"

"Hah mereka ada masalah apa"

Seluruh mata tertuju melihat keduanya dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Aurin berinisiatif untuk memberi tahu Kevin cs, kebetulam ada Reno di luar tenda.

"Kak Reno" Sapa Aurin.

"Kenapa Rin?"

"Itu Kak, tadi Aca..." Aurin membeberkan kejadian perihal Aca.

"Dasar perempuan nggak tau diri! Sekarang Kevin dimana?"

"Di tenda pleton Kak"

Reno langsung memanggil teman-temannya.

Saat ini keadaan Aca sudah membaik, Aca sudah sadar tetapi ia masih merasa sedikit pusing.

Saat Anna memijat pilipis Aca, tiba-tiba ada orang yang datang siapa lagi kalu bukan Kevin dan Kanya.

"Ngapain lo kesini!" Anna langsung berdiri dan mendekatkan tubuh nya kepada Kanya.

Aurin tetap terlihat angkuh, ia malah menaikkan sebelah alisnya dan menegakkan kepalanya.

"Udah Na, diemin aja" Ucap Aca dengan nada yang masih lemas.

"Gimana keadaan kamu? udah enakkan?" Tanya Kevin langsung jongkok menghadap ke depan Aca.

Aca hanya menganggukkan kepalanya.

"Mana cewe yang gak tau diri itu!" Reno berteriak emosi.

Kanya menoleh ke belakang ia melihat Kevin cs dan Aurin disana.

"Ini nih" dengan polosnya Anna menunjuk Kanya.

"Mau lo apa sih?" Ucap Reno

Karena keadaan sudah memanas ada beberapa anggota PMR yang melaporkannya kepada panitia.

"Gue nggak ngerti apa yang kalian maksud, kalian nuduh gue tanpa bukti!" Kanya membela diri.

"Kalo lo berani ngusik salah satu diantara kita, berarti lo juga udah siap buat lawan gue ataupun temen gue yang lain!" Ucap Wisnu.

Tidak lama tiba-tiba salah satu panitia datang menghampiri mereka dan berusaha untuk meleraikannya.

"Ada apa ini kenapa kalian malah ribut disini" Ucap Bu Evi.

"Ini bu dia udah ngurung Aca di wc" Jawab Fatur.

Bu Evi menggelengkan kepalanya, karena Kanya memang terkenal dengan masalah-masalah nya di sekolah.

"Kanya, kamu itu nggak ada bedanya ya di sekolah bikin masalah, disini juga bikin onar!"

"Tapi bu saya-"

"Nggak usah dengerin penjelasan si penjilat ini Bu" sambung Kevin.

"Kanya kembali ke tenda kamu! sebagai hukumannya kamu tidak boleh mengikuti kegiatan di acara perkemahan ini!" Seru Bu Evi.

Kanya mendengus kesal dan menghentakan kaki nya keluar tenda pleton.

-Vote dong☆-

Perjodohan Paksa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang