19.

73K 4.2K 83
                                    

- Hai readers! Jangan lupa vote ya biar aku semangat update nya hihi☆ -

Hari ini Aca sekolah setelah bernegosiasi dengan Kevin yang awalnya tidak memperbolehkan ia sekolah.


"Eh besok kan ada mapel nya Pak Ahmad, ada tugas kelompok kan" Ujar Anna.

"Kelompok yang mana?" Tanya Aca.

"Itu loh yang lo sekelompok sama David, gue sama Aurin" Jawab Anna.

"Oh iya bener, nanti pulsek kita kerkom ya Na di rumah gue" Ujar Aurin.

"Kita juga kerja kelompok kan Ca?" Tanya David dan di balas anggukan oleh Aca.

Memang saat ini David selalu gabung dengan Aca, Aurin dan Anna. Padahal banyak cowo-cowo di kelas nya yang mau nemenin David, tapi David menolak.

Mungkin alasannya karena ada Aca.

🦋🦋🦋

"Kita duluan ya Ca" Ujar Aurin.

"Eh emang kalian mau nugas dimana?" Tanya Aca.

"Di rumah gue" Jawab Anna.

"Gue ikut deh ya, biar bareng" Ujar Aca.

Tetapi tiba-tiba David menggenggam tangan Aca.

"Kita kerkom di tempat lain aja Ca" Ujar David menarik tangan Aca keluar kelas.

"Eh eh" Ujar Aca berusaha melepaskan genggamannya tetapi gagal.

"Ih kenapasi David gitu, jiji gue liatnya. Aca kan milik Kak Kevin" Ujar Anna dengan mata sinisnya.

"Kayaknya David suka deh ke Aca" Ujar Aurin.

Di tempat lain,

"Lo mau bawa gue kemana sih" Ujar Aca sudah mulai muak dengan sikap David.

"Kita kerja kelompok di cafe aja gimana?" Tanya David. Karena sebenarnya David memanfaatkan kesempatan ini untuk berduaan dengan Aca.

"Kok di cafe sih" Ucap Aca.

"Udah ayo naik" Ucap David menaiki motornya.

Sepanjang jalan Aca turus menggerutu dalam hatinya, dia sadar bahwa David itu cowo yang baik tapi di sisi lain ia ingat perkataan Kevin 'gue nggak suka lo deket sama cowo gak jelas itu'.

Baru saja hubungan Aca dan Kevin membaik, tapi sekarang David malah mencoba merusaknya.

Hffttt rasanya Aca ingin mempercepat waktu.

"Yuk turun Ca" Ujar David saat motornya sudah terparkir di salah satu cafe terkenal di kotanya.

Aca turun dari motor David dengan memasang wajah malasnya.

David langsung mengenggam tangan Aca tanpa ada rasa malu sedikit pun, dan Aca? Ya dia nampak pasrah karena jika Aca menolak pun pasti hasilnya nihil.

"Lo mau pesen apa Ca?" Tanya David, ia memilih kursi yang berada di pojok kanan dekat dengan pepohonan.

"Gue nggak laper" Balas Aca dengan senyum palsu nya.

"Yaudah gue pesenin minum aja ya" Ujar David.

"Hm" Sahur Aca.

Aca membuka laptopnya dan langsung mengerjakan power point yang sudah di tugaskan Pak Ahmad.

Untung saja hari itu Aca membawa laptop, kalau tidak pasti ia sudah kerepotan untuk mengerjakan tugasnya.

"Sini Ca gue bantuin ya" Ujar David langsung duduk di sebelah Aca dan mendekatkan tubuhnya yang sekarang hanya tersisa beberapa cm.

Saat mereka sedang sibuk mengerjakan tugas, tiba-tiba Aca merasa ada yang menatapnya dari kejauhan.

Aca melihat ke sekelilingnya dan ia kaget ketika melihat laki-laki yang memakai seragam sama dengannya dan sedang menatap Aca dengan tajam.

"Kevin" Ucap Aca pelan.

"Apa Ca? Kevin?" Ujar David.

Kevin ingin merileks kan pikirannya dan ia memilih cafe tersebut, tapi bukannya rileks yang ada ia malah mendapatkan istrinya yang sedang sibuk berduaan dengan laki-laki yang sangat Kevin benci.

David melihat ke arah depan dan benar saja ada Kevin disana.

K

evin pergi dari cafe itu setelah melihat reaksi Aca yang hanya melihatnya dari jauh tanpa menghampiri Kevin.

"Sialan" Dengus Kevin.

Baru saja Aca akan beranjak dari tempat duduk, tangan David sudah lebih dulu mencekalnya.

"Tugas nya kan belum selesai Ca" Ujar David mencegah agar Aca tidak menghampiri Kevin.

Aca memutar balikan bola matanya dan membuang nafas kasar.

Setelah hampir 2 jam lamanya akhirnya tugas itu selesai dan langsung saja Aca merapikan barang-barangnya.

Karena semenjak Kevin pergi, pikiran Aca tidak fokus dan dirinya ingin segera pulang.

"Gue duluan" Ucap Aca tanpa melirik David sedikit pun.

"Gue anter ya Ca"

"Gausah"

"Tapi Ca"

David belum selesai berbicara Aca sudah pergi meninggalkannya.

Aca memesan ojek online agar ia bisa cepat sampai, karena di perjalanan sudah di pastikan akan macet.

"Makasih ya Pak" Ujar Aca kepada driver ojol tersebut.

Langsung saja Aca bergegas masuk ke dalam rumahnya dan melihat Kevin sedang asik menonton Tv di temani cemilan di tangannya.

Terlihat dari raut wajah Kevin yang datar, sama seperti awal mereka menikah.

"Baru aja kemaren dia nggak jutek, sekarang liat wajahnya aja serem" Batin Aca.

"Kevin" Panggil Aca memberanikan diri.

"Hm" Sahut Kevin tanpa mengalihkan pandangannya dari Tv.

"Gue minta maaf, tadi itu gu" Ucap Aca terpotong.

"Nggak perlu minta maaf" Balas Kevin lagi-lagi tidak menatap Aca.

-- Vote dulu yukkkk🥺 --
- sedih akutu harus ngemis vote dari kalian biar aku semangat update:( -

Perjodohan Paksa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang