04

69 37 4
                                    

Sudah lama tidak ada kabar dari Jungkook, memberi satu pesan pun tidak, kedua orang itu tidak saling memberi kabar meski dekat. Fara, gadis itu tidak ingin menganggu Jungkook yang sedang sibuk mengingat sebentar lagi BTS akan melakukan comeback.

Rindu? Siapa yang tidak rindu padanya, akan tetapi dirinya tidak ingin egois dan berakhir menyibukkan diri dengan tugas kuliah, juga pergi ke tempat yang sering mereka datangi.

Fara, gadis itu teramat rindu hingga serasa sesak bila tak kunjung bertemu. Dia pun menghela nafas, membenci diri yang jadi lemah ketika mencintai seseorang.

Hembusan nafas terdengar diikuti dengan kekehan dari bibir tebalnya, untung saja dia memiliki ribuan topeng hingga dapat menutupi kelemahan diri akan cinta yang dipunya.

"Fara. Kau disuruh dosen keruangannya" Ucap Ketua Kelas yang dibalas anggukan oleh pemilik nama.

Fara berjalan ke ruang dosen dan mengetuk pintunya. Ia memasukkan dirinya ketika dosen sudah mempesilahkannya masuk.

"Selamat sore. Saya Kim Fara dari kelas G."

"Nee.. aku sudah menunggu. duduklah"

Setelah mereka berdua duduk berhadapan, sang dosen pun menegakkan badannya, menyetabilkan kacamata lalu menatap lekat gadis di depannya.

"Aku akan mengatakannya tanpa basa basi. Aku melihat keahlianmu dalam membuat koreografi dance Minggu lalu. Apa kau tidak tertarik untuk bekerja di Hybe?"

"Nee?"

"Kau pasti belum tau Hbye, perusahaan itu sebelumnya bernama BigHit. Jika kau tertarik untuk bekerja di sana setelah kuliahmu selesai, maka aku akan merekomendasikanmu."

Bukan bukan. Fara sangat tahu perusahaan itu, bahkan salah satu idol yang dia cintai ada di bawah naungan Hbye.

"Neee?" Tanya Fara lebih terkejut membuat dosen itu terkekeh.

"Fara, kenapa kau sangat terkejut?"

"S-saya. Saya tidak semahir itu bu."

"Jangan merendahkan diri seperti itu. Apa kau meragukan penilaianku?"

"Aniieyo.. saya tidak bermaksud."

"Awalnya aku pikir kau hanya anak manja yang ingin berkecimpung di dunia baru karena sudah bosan dengan gemerlap duniamu. Ternyata aku salah, kau memiliki potensi di bidang ini. Aku tahu kau susah memilih antara seni dan menjadi penerus perusahaan ayahmu, tapi aku akan mendukung apapun keputusanmu." Ucap Dosen membuat Fara meringis.

Siapa di sini yang tidak tahu Fara, seantero kampus tahu siapa dirinya, bahkan lebih dari separuh orang di negara Korea juga tahu siapa dirinya, siapa sih yang tidak mengenal anak perusahaan ternama di Korea yang menempati nomor satu bahkan di seluruh dunia.

Yang paling membuatnya terkenal adalah, Fara mengambil jurusan seni, padahal ia menjadi anak tunggal seorang pengusaha. Meski begitu ia juga bisa mengurus perusahaan ayahnya karena kepintaran dan kedisiplinanya yang di atas rata-rata.

Ayah dan ibu Fara bukan orang perfeksionis yang menuntut anaknya untuk serba bisa, mereka hanya mengiyakan keinginan Fara tanpa bertanya apapun lagi, ketika Fara ingin memiliki apartemen pribadi pun orang tua mengiyakannya dan memberinya apartemen yang sangat mewah.

Apapun itu. Demi anak, orang tua akan banting tulang, orang tua yang waras tentunya.

"Terimakasih. Saya akan mengingat ucapan anda." Ucap Fara kikuk.

"Hubungi aku jika kau tertarik bekerja di Hybe. Temanku juga akan sangat senang jika kau mau bergabung di sana." Ucap Dosen sambil memberinya kartu nama.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang