13

45 30 1
                                    

Seorang gadis tengah berlari di loby rumah sakit hingga langkah kaki itu berhenti ketika mendapati seorang lelaki dengan mata elang, ia pun segera mendekatinya dengan nafas yang memburu.

"Taehyung Oppa." Ucapnya dengan nafas yang tersenggal. Sedangkan Taehyung memicingkan matanya tak suka.

"Mianhae.. aku tidak melihat ponsel dari kemarin. Bagaimana keadaan Jungkook? bisakah Oppa mengantarku ke sana?"

"Kenapa aku harus memberitahumu?" Tanya Taeyung dengan seringai tipis.

"Ada apa denganmu, Oppa?"

"Kau begitu senang mempermainkan Jungkook, huh?" Dengusnya dengan ledekan.

"Aku tida-"

"Jangan membuat Jungkook terluka. Kau tau kan perasaannya! Aishh, sial." Potong Taehyung.

Suara lift terbuka memperlihatkan sosok pria putih pucat, siapa lagi jika bukan Yoongi, irisnya langsung terkunci pada dua orang yang sangat dikenal olehnya. Ia menghembuskan nafas kesal ketika melihat suasana yang buruk di antara keduanya.

Dengan cepat ia meraih tangan Fara, menggengam dan membawanya menjauhi Taehyung. Fara sempat berontak, tapi kekuatan Yoongi lebih besar darinya. Yoongi menuju lorong sepi dan menghempaskan Fara ke tembok, membuat gadis itu harus terpekik.

"Yakkk.. Oppa kenapa hah!" Pekiknya dengan mencoba lepas dari genggaman Yoongi.

Alih-alih menjawab pertanyaan Fara. Yoongi malah mengunci pergerakan Fara dengan kedua tangan kekarnya.

"Kenapa kau menjauhi Jungkook?"

"Aku? Aku tidak-"

"Jungkook terluka, tapi kau tidak berada di sisinya." Potong Yoongi.

Hampir saja posisimu di rebut kembali oleh Zahra. Kau gadis yang kurang peka.

Fara memutar bola matanya malas dan membalikkan tubuh Yoongi. Dengan lancang Fara mengunci tubuhnya dengan kedua tangan yang lumayan panjang itu.

Yoongi sempat membola, tapi secepat kilat ia mengubah ekspresi sedatar mungkin.

"Dengar, aku tidak menjauh. Aku tidak pergi atau sebutan peresetan lainnya, aku hanya.." Ucapnya melemah

"Hanya?" Tanya Yoongi yang tak dibalas oleh Fara.

"Jika kamu tidak ingin bersamanya, maka tidak perlu melakukan hal merepotkan seperti ini." Tandas Yoongi, ia tidak ingin Fara maupun Jungkook kehilangan cintanya. Yah, dia tidak ingin melihat orang lain yang akan berakhir seperti dirinya, kehilangan sang mentari.

"Jika kau tidak suka Jungkook. maka tinggalkan saja dia."

Brak!!!

Fara meninju tembok tepat di samping kepala Yoongi, yang sedikit saja mungkin bisa melukai wajah mulusnya.

Fara, gadis itu terluka.

"Aku! Salahkah jika aku menyukai Jungkook? Aish, kenapa di kepalanya hanya bisa memikirkan Zahra, Zahra, dan Zahra. Apakah aku tidak berarti baginya? Apa aku hanya dianggap sebagai angin lalu? Dan sekarang? Yoongi Oppa pun juga mengatakan bahwa aku harus pergi meninggalkannya? Apa aku memang harus pergi menjauh? Melepaskannya yang begitu ingin kugenggam?" Pekiknya dengan air mata yang mulai membasahi pipi, persetan dengan rasa malu. Ia tidak peduli lagi.

Yoongi tersenyum kecil mendengar penuturan Fara, senyuman kecil yang tak dapat di lihat oleh Fara tentunya. Ia mengusap air mata Fara lalu menggenggam tangannya.

"Jangan menangis lagi."

Yoongi menuntun adik kecilnya itu ke dalam rumah sakit, Fara diam saja. Ia masih tertenggun dengan pernyataannya. Ia merah merona menyadari kalimat yang baru saja dia katakan dengan sangat jelas.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang