kisah dua pasang suami istri yang terjebak oleh cinta yang tak seharus nya terjadi, bagai mana mereka akan mengatasinya.
Sasuhina-Narusaku.... Sasusaku-Naruhina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
*
*
Hinata turun dari taxi, ia memutuskan pergi ke super market untuk berbelanja kebutuhan dapur yang memang harus ia beli mengingat ia dan Naruto baru saja menempati apartemen baru mereka, otomatis masih banyak bahan makanan yang harus di beli untuk mengisi kulkas di dapur.
Di sepanjang langkah nya berjalan, Hinata hanya terus merapal kan doa semoga tidak ada seorang pun yang mengenalinya jika ia adalah istri dari Naruto sang artis ternama.
Setelah memastikan jika tidak ada satu orang pun yang mengenainya Hinata pun bisa bernafas dengan lega juga berbelanja dengan nyaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa waktu pun berlalu keranjang Hinata sudah hampir penuh oleh bahan-bahan makanan, entah kenapa hari ini ia sangat ingin berbelanja banyak, barangkali Hinata ingin memasak menu sepesial malam ini untuk merayakan kepindahan mereka.
Hinata mendorong kembali troli belanjaan nya menyusuri rak-rak berisi banyak bahan makanan, sekalian ia ingin menuju ke meja kasir untuk membayar hasil belanjaan nya, karena ia merasa sudah cukup.
" Hinata " panggil seseorang membuat Hinata menghentikan langkahnya.
" Shion-san " panggil Hinata dengan senyum ramah nya.
Shion berjalan mendekati Hinata sambil mendorong troli nya. " Apa kabar Hinata, kebetulan sekali kita bertemu di sini "
" Kabar ku baik, bagai mana kabar mu Shion-san " tanya balik Hinata ramah.
" Kabar ku juga baik, wahh.... Seperti nya kau sedang memborong banyak sekali bahan makanan ya, apakah kau ingin membuat sebuah acara " tanya Shion dengan begitu akrab.
Hinata menggeleng sambil tersenyum lebar. " Tidak, aku hanya berbelanja kebutuhan untuk hari-hari yang akan mendatang, kami baru saja pindah ke apartemen baru kami, jadi tentu saja aku berbelanja banyak untuk mengisi dapur "
