chapter 11

1.5K 165 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

Sakura duduk di bangkunya tengah memandang Naruto yang sedang sibuk melakukan sesi pemotretan, ya kali ini mereka memang terlibat di projek iklan yang sama.

Terlihat Naruto telah selesai dengan acara pengambilan gambar nya.
" kini giliran mu kau sudah siap" tanya sizune pada Sakura yang terlihat meminum minuman nya.

" Hem" jawab Sakura sambil menutup tutup botol minuman nya.

Naruto berjalan dengan Santai menghampiri Sakura dengan tersenyum ramah, begitu pun dengan Sakura yang membalas senyum Naruto tak kalah ramah.

" Kau terlihat memukau seperti biasanya Naruto-san" puji Sakura jujur.

Naruto terkekeh pelan.
" Terima kasih untuk pujian nya, kau juga terlihat memukau seperti biasanya Sakura-san" puji Naruto balik pada Sakura.

Mereka terlihat tertawa bersama.
" Ngomong-ngomong terima kasih untuk bantuan mu terutama pada Hinata-san"

Naruto menaikan sebelah alisnya bingung.
" Maksudku, terima kasih karena kau mau mengijin kan Hinata-san untuk mengurus Sarada, dan - "

" Ahh... Tidak perlu sungkan Sakura-san, aku melakukan itu karena aku melihat Hinata sangat menyukai Sarada, lagi pula Hinata mau mengurus Sarada dengan senang hati, bagi ku itu akan lebih baik karena dengan begitu Hinata tidak akan kesepian dirumah saat ada Sarada bersama nya" ujar Naruto.

Sakura mengangguk mengerti.
" Tetap Saja, untuk kesekian kali nya aku ucap kan terima kasih untuk bantuan nya"

Terdengar kru memanggil nama Sakura untuk segera bersiap-siap untuk sesi pemotretan selanjut nya. Sakura menoleh ke sumber suara memberikan isyarat jika ia akan segera bersiap, dan kembali menatap Naruto.
" Baik lah aku harus kembali bekerja"

Naruto mengangguk mengerti.
" Oh ya silahkan" sepeninggal Sakura seorang asisten Naruto memberikan minuman botol ke pada Naruto dan menyiapkan tempat Naruto untuk duduk di kursi nya.

*****

"Hahh...." Sasuke menghela nafas nya guna menghilangkan penat yang ia rasakan saat ini, tubuh tegap nya ia sandarkan sepenuh nya pada kursi kebesaran nya.

Kepala berambut raven itu menengadah dengan mata kelam nya yang terlihat letih menatap kelangit-langit ruangan nya, untuk beberapa detik mata sekelam jelaga itu terbuka dengan tatapan kosong dan berakhir Sasuke yang memejamkan matanya.

Sungguh saat ini ia sama sekali tidak bisa fokus pada pekerjaan nya, pikiran nya selalu tertuju pada sosok Hinata yang teramat sangat ia rindukan, tangan kanan nya yang semula bertengger di penyangga kursi terangkan untuk memijit dahi nya yang begitu terasa pening.

 Betrayal Above Love. (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang