kisah dua pasang suami istri yang terjebak oleh cinta yang tak seharus nya terjadi, bagai mana mereka akan mengatasinya.
Sasuhina-Narusaku.... Sasusaku-Naruhina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*
*
*
" Semalam kau pulang jam berapa Naruto-kun" tanya Hinata sambil menata sarapan di meja makan, sedangkan Naruto terlihat duduk dengan santai di meja makan sambil memperhatikan pergerakan Hinata.
" Sekitar 3 dini hari" jawab Naruto, Hinata mengangguk mengerti lalu ikut duduk di kursi nya.
" Maafkan aku, aku tidak sadar saat kau pulang"
Naruto tersenyum menatap Hinata. " Tidak apa-apa Hinata, aku mengerti. Ngomong-ngomong bagai mana kemarin, apa Sarada membuat mu merasa kerepotan" tanya Naruto.
Hinata menggeleng, ia tersenyum mengingat sosok Sarada yang begitu menggemaskan. " Emm .... Tidak dia anak yang sangat baik dan manis, aku menyukainya"
Naruto ikut tersenyum melihat Hinata yang terlihat begitu antusias menceritakan sosok Sarada.
"Hemm... Aku ingin mengatakan sesuatu pada mu Hinata, kemarin-kemarin aku tidak sempat untuk mengatakan nya"
Hinata menatap Naruto dengan tatapan bertanya. " Mengatakan apa Naruto-kun"
" Apa kau tahu, aku mendapat projek film bersama Sakura-san" ucap Naruto membuat Hinata menatap nya terkejut untuk sesaat, namun sebuah senyum merekah di bibi Hinata.
" Benarkah !, bukan kah itu bagus Naruto-kun" ucap Hinata terlihat senang.
Naruto mengangguk dengan senyum di wajah nya. " Emm bisa di katakan begitu, ini projek pertama ku bersama Sakura-san"
" Em... Aku doa kan semoga projek mu dan Sakura-san akan sukses nantinya"
" Semoga saja"
******
Sasuke berjalan menuruni anak tangga dengan tergesa, terlihat ia sempat menatap jam tangan yang melingkar di lengan kokoh nya, Sasuke menghampiri Sarada yang terlihat tenang di kursi makan nya sambil memainkan mainan karetnya.
" Selamat pagi sayang" ucap Sasuke lalu mencium pipi gembul Sarada.
Sakura yang berada di dapur hanya tersenyum tipis melihat interaksi anak dan ayah yang terlihat begitu hangat, seandainya keluarga kecil mereka bisa sehangat itu, tapi sepertinya angan-angan nya tidak akan pernah bisa terwujud.
" Papa berangkat dulu sayang, jangan nakal oke" ucap Sasuke memberi pesan untuk Sarada, meskipun ucapan nya tidak akan di mengerti oleh Sarada .
Melihat Sasuke yang akan pergi, Sakura pun menegur Sasuke. " Kau tidak sarapan dulu Sasuke"
" Aku tidak punya waktu untuk itu" jawab Sasuke datar.
"Tapi kau harus-"
" Aku ada meeting pagi ini, aku akan sarapan di kantor " setelahnya Sasuke pun pergi meninggal kan Sakura yang terdiam di counter dapur, Sakura hanya bisa menghembuskan nafas nya kasar. 'selalu saja seperti ini'
