chapter 12

1.5K 147 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

*

*

Sakura mencium kening Sarada yang tertidur pelan agar tidak mengusik Putri kecilnya, ia tersenyum manis sebelum pergi dari kamar Sarada.

Langkah kaki Sakura berjalan ke sisi tangga lantai dua guna menatap Sasuke yang tengah duduk dengan tenang di lantai satu dengan laptop di atas meja.

Untuk beberapa Saat Sakura terdiam di tempatnya, setelahnya ia lebih memilih pergi menuju kamarnya di bandingkan pergi menghampiri Sasuke, ia lelah dan ingin istirahat ia tidak punya tenaga untuk kembali berdebat dengan Sasuke.

Sakura duduk di sisi ranjang nya, ia menarik nafasnya panjang, bola matanya bergulir ke penjuru isi kamarnya, hening, ya hanya ada keheningan di kamar ini, mungkin bukan hanya di kamar ini tapi juga di seluruh penjuru rumah ini juga terasa hening, tidak ada kehangatan dalam rumah ini.

-----

Suara ketukan keyboard mengisi keheningan di ruangan, terlihat Sasuke begitu fokus dalam pekerjaan nya, besok akan ada rapat penting jadi ia harus menuntaskan laporan nya malam ini juga.

Tak

Satu ketukan itu menandakan jika pekerkerjaan nya telah selesai, ia menghembuskan nafas nya kasar sambil menyandarkan tubuhnya yang lelah.

Sasuke menyandarkan kepalanya dan menatap lampu kristal yang tergantung dengan indah di atas langit-langit apartmentnya, sebuah senyum tipis terukir di bibir tegas itu.

Bayangan kejadian tadi siang benar-benar membuat diri nya bahagia, bagai mana tidak, ia bisa memeluk dan mencium Hinata nya adalah anugrah yang begitu besar untuk nya.

Rasa sesak atas penantian dan kerinduan yang 2 tahun lamanya akan sosok Hinata kini terbayar, walau tentu saja ada rasa sesak di dadanya, kerena pertemuan mereka saat ini tidak bisa di katakan mudah.

Mereka kini masing-masing telah berkeluarga, dan itu membuatnya tidak boleh gegabah dalam melangkah.

Tangan kokoh itu merogoh saku celananya guna mengambil ponselnya, ia menyalakan ponselnya namun Sasuke terdiam setelahnya, seakan memikirkan sesuatu di dalam otak nya, sedetik kemudian sebuah seringai penuh arti terukir di bibir nya.



******


" Maaf Hinata, malam ini aku harus pergi karena aku harus menghadiri undangan pesta kecil salah satu temen ku" ucap Naruto sambil mengenakan jaketnya.

Hinata hanya mengangguk dan memberikan senyum lembutnya pada Naruto.
" Tidak apa-apa Naruto-kun, aku mengerti"

Naruto mengusap puncak Hinata lembut.
" Aku akan pulang sangat larut, jadi jangan menungguku pulang, oke".

 Betrayal Above Love. (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang