06. Sakit

2.3K 134 4
                                    

Di kelas Si kembar sangat hening. Semua murid mencatat hal yang tertulis di papan tulis. Sebentar lagi adalah kenaikan kelas. Mereka harus belajar sungguh-sungguh jika tidak ingin tinggal kelas.

"Panggilan kepada seluruh ketua kelas 7 dan 8 ke ruang BK!"

"Sekali lagi. Panggilan kepada seluruh ketua kelas 7 dan 8 ke ruang BK. Terimakasih."

"Ssst De! Deka! De!" panggil Zyan kepada bocah yang duduk di bangku depan bangkunya. Sambil menendang kursi yang Deka duduki. "Deka! Woe budeg lo?!"

"Apaansi nyet?!" jawab Deka ngegas lalu menoleh ke belakang.

Deka kini sedang dalam mode fokus. Ya, Deka juga tergolong murid yang pintar dan cepat tanggap. Ia mempunyai aura kepemimpinan walaupun sikapnya bisa saja berubah 180º ketika di luar jam palajaran. Entahlah bagaimana bisa begitu.

"Dih sat! Itu dipanggil suruh ke BK-" dengan cepat Deka menjawab membuat pertakaan Zyan terpotong. "Gue gak buat masalah! Jan ngadi-ngadi!" sanggah Deka.

"Panggilan kepada ketua kelas 8-B ke ruang BK. Sekarang!"

"Deka! Kamu ketua kelas kan? Itu dipanggil ke ruang BK," ucap pak Yono selaku guru mata pelajaran jam ini. Melihat muridnya yang tidak keluar kelas padahal sudah dipanggil.

"Oh! iya Pak!" Deka langsung berdiri dari kursinya lalu berjalan cepat keluar kelas menuju ruang BK yang untungnya tidak jauh.

Zyan yang melihat itupun menatap datar kepergian Deka. Zayn menoleh lalu dengan tidak berakhlaknya ia mengusap wajah Zyan dengan telapak tangannya dan berucap, "Udah! Lanjutin lagi itu ngerjainnya. Bentar lagi jam pulang."

Beberapa saat. Deka pun kembali dengan wajah berseri. Memberi pengumuman yang membuat seluruh penghuni kelas tersebut juga memasang wajah bahagia, ya kecuali satu guru yang menguap menahan kantuk.

"Oke teman-teman. Ada sedikit pengumuman. untuk siswa-siswi kelas 7 dan 8, belajar di rumah selama 3 hari, karena kelas 9 akan melaksanakan ujian. dari hari Rabu sampai dengan hari Jum'at dan hari Sabtu masuk seperti hari biasa. hari Minggu-nya tetap libur seperti biasa. Sekian pengumuman yang saya sampaikan. Terima kasih."

"Oke anak-anak. Itu tadi pengumannya. Ingat? Belajar di rumah! Bukan liburan. Sekarang sudah waktunya pulang. Dan tugas hari ini untuk PR saja. Silakan pimpin Do'a."

Semua murid memasukkan alat tulisnya masing-masing. Merapikan meja. Mengambil sampah dan membuangnya ke tempat sampah. Setelahnya duduk anteng lalu Zayn memimpin do'a. "Berdo'a menurut kepercayaan masing-masing dimulai!"

....

"Selesai! Ucap salam!"

"Selamat Siang Pak guru!" kompak semua murid yang ada di kelas.

"Selamat Siang! Dan hati-hati di jalan! Langsung pulang, jangan mampir-mampir. Kalo sampai ada laporan anak hilang, tanggung sendiri."

Pak Yono keluar diikuti satu per satu murid. Si kembar dan Kafka keluar paling terakhir membuat Desta dan Udin yang menunggu di depan pintu berdecak, "Ck, lama banget lo bertiga. Nggak mau pulang? Yaudah, tinggal aja disini," sewot Udin.

Fyi : ini udah seminggu setelah Udin izin sakit tiga hari. Dan ini hari Selasa.

"Dih ... lo kok sensi banget? Suka-suka kita lah," jawab Kafka.

Si Kembar Zayn-Zyan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang