01. Keluarga Si Kembar

9K 401 29
                                    

WARNING!
Terjemahin yang di bawah ini ya teman-teman, PENTING BANGET! Makasih ^^

-.-. . .-. .. - .- / .- ... .-.. .. / -... .. ... .- / -.. .. -... .- -.-. .- / -.. .. / .-- .- - - .--. .- -.. / - .- -. .--. .- / .. -.- .-.. .- -. --..-- / --. .-. .- - .. ... -.-.--







.
.
.
.

Seorang wanita berumur tigapuluhan tengah duduk di kursinya, dengan pandangan terus terpatri pada gadget serta kertas-kertas di meja kerjanya yang menumpuk. Ia memakai kacamata dan juga jas putih khas seorang dokter. Tiba-tiba pintu dibuka dengan kencang hingga menimbulkan bunyi gebrakan.

Brakkk

"Mommy!!" Terlihat seorang anak laki-laki berumur tigabelasan tahun muncul dengan cengiran khasnya ketika mata wanita tersebut menatap tajam dirinya.

"Zyan! udah mommy bilang berapa kali sih nak? Kalo masuk itu baik-baik, ngucap salam dulu, salim dulu. Kamu itu udah rusakin pintu ruang kerja mommy lima kali loh," omel wanita itu kepada anaknya dan menyinggung kelakuan Sang anak yang sangat bar-bar itu.

"Hehe, maapin ya mommy-nya Zyan yang sa~ngat the best. mom kan baik, cantik, rajin menabung dan tidak sombong," balas anak itu lalu berjalan menuju Sang ibu dan mengecup kedua pipi ibunya itu.

Menghela napas, "Huh~ Iyadeh anak mommy yang cuakep!" balas Gisya--Sang mommy, ya! Itu adalah Gisya, Lagisya Freede dan juga Sang putra Zyan Indra Freede. Gisya mengecup seluruh wajah gembul sang putra, "Ih anak mommy kok bau acem sih? Mandi sana! Baru pulang sekolah juga," Gisya menutup hidungnya seolah mencium bau-bau mantan-eh bau tak sedap.

Zyan mengendus baju yang dipakainya sendiri, tapi mana? Gak bau sama sekali! malahan baunya minyak telon sama bedak bayi, pikir Zyan. Zyan mendengus kesal. Namun, ia juga mengikuti perintah ibunya, "Mommy bohong!" teriak Zyan.

Gisya terkekeh geli, lalu pintu kembali terbuka menampilkan sesosok anak laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan Zyan, ya siapa lagi kalo bukan kembarannya? Zayn Andra Freede.

Cklek

"Assalamualaikum!" salam Zayn lalu masuk kedalam ruangan tersebut dan melakukan hal yang sama seperti kembarannya; yaitu mengecup pipi Gisya dan Gisya yang mengecup seluruh muka Zayn, Zayn terkekeh geli, selalu saja begitu! "Udah mom, geli!"

"Abang udah makan?" tanya Gisya kepada putra sulungnya.

"Belom mom, sama adek juga belom," balas Zayn diangguki oleh Gisya.

"Yaudah, abang bersih-bersih gih, abis itu kita pulang!" titah Gisya. Zayn mengangguk dan pergi ke kamar mandi. Samar-samar ia mendengar suara seseorang menyanyi, tersenyum misterius, ide jahilnya tiba-tiba muncul.

"Kumenangis!~ membayangkan, betapa kejamnya dirimu atas diriku-- ANJING!" Zyan yang tengah asik menyanyi sembari memakaikan sabun ke badan serta sampo untuk rambutnya. Dengan botol sampo sebagai mikrofon dibuat terkejut karna tiba-tiba lampu kamar mandi mati! Terdengarlah suara cekikikan seperti kuntilanak membuatnya semakin ketakutan. Zyan dengan badan yang masih penuh dengan busa mengambil handuk dan mengikatnya dipinggang lalu keluar dari kamar mandi serta jangan lupakan teriakkannya yang nyaring itu.

"MOMMY! ADA SETAN!" teriak Zyan berlari dan sesekali ia hampir terjatuh terpeleset karena kakinya yang basah.

Zayn yang bersembunyi di sebelah bilik yang Zyan tempati tak mampu menahan tawanya, ia terbahak-bahak hingga mengeluarkan sedikit air mata dan membuatnya tersedak. Ah senangnya~ bisa mengerjai adik kembarannya itu. Karna biasanya Zayn-lah yang menjadi objek keusilan Zyan.

Si Kembar Zayn-Zyan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang