01!!

2K 156 6
                                    

"Tetsuya , kenapa kau susah sekali di beritahu!"

Plakk, sebuah tamparan mendarat pada pipi kiri Tetsuya.

"Maaf a-aku tidak sengaja menyenggol vas ibu."

Kata maaf yang terus terlontarkan, dari mulut anak berusia 7 tahun itu.

Hari, Minggu, bulan dan tahun-tahun berlalu terus menerus seperti itu.
Hingga 10 tahun berlalu.

"Tetsuya cepat atau aku tinggal kan kau! " Teriak sang ayah yang menunggu anak bungsu nya itu keluar dari rumah, untuk segera berangkat.

"I-iya ayah!" Jawab nya ketakutan, dengan berlari menuruni anak tangga, namun karena kecerobohan nya iya justru tergelincir dan jatuh.

"Uhk untung jatuhnya tidak terlalu tinggi, aku harus cepat." Tanpa mempedulikan kepalanya yang memar Tetsuya langsung berlari keluar menuju ayahnya.

"Lama sekali, cepat masuk!" Perintah sang ayah tanpa mempedulikan kepala anaknya yang memar.

Di dalam mobil!!

"Tetsu ada apa dengan kepala mu?" Tanya Daiki yang tak sengaja melihat kepala sang adik memar.

"Eeh!! Ada apa dengan kepala tet-chin? "
Sambung atsushi dengan nada malasnya.

"A-aa ti-tidak kenapa t-tadi hanya terjatuh." Jawab Tetsuya terbata-bata .

"Tetsuya biar aku liat dan obati nadayo!!" Ucap Shintaro, sembari mengambil beberapa obat, dan plester.

Bagaimana mungkin Shintaro mengabaikan adiknya yang terluka, padahal pekerjaan nya adalah dokter.

Sementara Daiki dan Atsushi masih anak kuliah semester 3 dan 4, sedangkan Ryiouta baru menginjak jenjang semester awal , Tetsuya yang masih menjadi murid SMA tingkat 3 , sementara Seijuroo putra sulung keluarga akashi itu telah menjadi CEO muda.

"Tidak perlu mengobati nya Shintaro!! Dia terjatuh karna kecerobahannya sendiri, maka biar dia tanggung sendiri!!."  Bantah sang ayah yang mendengar, Shintaro ingin mengobati anak bungsu nya itu.

"Tapi ayah, apa salahnya jika aku ingin mengobati Tetsuya? Dia kan adikku, dan sudah menjadi tanggung jawab ku sebagai seorang kakak dan dokter nadayo."

"Jangan ngebantah!! Shintaro." Jawab sang ayah dengan nada datar.

"Tapi-!!"

Belum selesai Shintaro berbicara, Tetsuya memotongnya.

"Maa- Shin-nii lagian ini cuma memar dan ini juga tidak sakit!" Jawab Tetsuya sambil menyentuh keningnya yang memar dan melihat kebelakang dan menunjukkan senyumannya.

Jadi posisi duduk mereka itu, ayah nya nyetir, Seijuroo di samping ayahnya, di bangku tengah ada Tetsuya , Daiki , dan Ryiouta, sementara kursi belakang Atsushi dan Shintaro.

Setelah mengatakan itu, Daiki dan Ryiouta yang duduk di bangku yang sama dengan Tetsuya hanya bisa, menatap iba pada adik mereka.

Tak terasa hari berlalu dan jam pulang sudah tiba.

"Oi tetsuya mau pulang bareng?" Tanya lelaki dengan rambut merah gradasi hitam itu.

"Aak!! Kagami-kun kau mengejutkan ku."
Jawab Tetsuya dengan wajah datarnya.

"Maaf hehe." Jawabnya dengan melingkarkan tangannya dileher Tetsuya.

"Maaf Kagami-kun tapi aku pulang sendiri saja karena rumah kita kan beda arah!." Lanjut Tetsuya.

"Umm baiklah." Jawab Kagami ragu karena, dia mengajak Tetsuya pulang bersama bukan, karena apapun tapi perasaannya tidak enak secara tiba-tiba.

"Kalo begitu aku duluan Kagami-kun!!"
Ucap Tetsuya yang menaiki taxi sambil melambaikan tangannya ke arah Kagami.

"Yaa sampai jumpa besok." Balas Kagami dengan membalas lambaian Tetsuya.

Kagami POV.

"Hmm apa aku ikuti saja dia karena perasaan ku benar-benar tidak enak. Pikir Kagami yang berdiri di gebang sekolah.

Aaa lebih baik aku menyusul nya dari pada aku khawatir tidak jelas!! Sambung nya dengan mengacak rambutnya.

Kagami pun segera ke parkiran dan mengambil motor nya, dengan cepat dia menyusul taxi yang di tumpangi Tetsuya ."

Kagami POV end.

Di taxi!! Tetsuya POV .

"Kini aku menuju neraka dunia, ya!! yang orang lain sebut sebagai rumah, namun bagiku itu adalah neraka dunia.  Bagaimana tidak setiap hari disana aku hanya akan mendapat pukulan , tendangan dari ayah. Cacian dan tamparan dari ibu.

Namun aku bersyukur karena masih memiliki 5 kakak yang menyayangi ku.

Lamunan ku pecah seketika mendengar TIINNN!!  begitu keras, sebuah benda besi menabrak taxi yang ku tumpangi, cairan merah mengalir di sekujur tubuhku, dari kepala akibat benturan yang keras, dan tubuh ku yang terhimpit, tumpukan besi.

Sebelum kesadaran ku benar-benar hilang , aku melihat sosok paling aku kenal, yang menyebutkan nama ku dengan raut wajah khawatir."

"K-kaga-mii -kun!! "
Adalah kata yang keluar dari mulutku ketika melihat sosok itu, hingga akhirnya, kesadaran ku hilang sepenuhnya.

Kuroko POV end.

Mohon maaf kalo banyak banget typo nya karena ini masih buku pertama.

Makasih karena sudah baca, semoga kalian suka🙏🏻

Tunggu chapter selanjutnya ya, jangan lupa vote dan komen🙏🏻🤗

Gomen - Gomennasai [ Kuroko Tetsuya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang