03!!

1.2K 115 4
                                    

Setelah beberapa jam menunggu akhirnya pintu itu terbuka.

Ceklek

Dokter bagaimana keadaan Tetsuya-chi? Tanya Ryota tanpa basa basi.

"Maaf anda siapa?" Tanya dokter sekaligus teman Shintaro.

"Aa saya kakaknya ssu!" Jawab Ryota.

"Pasien kritis, kita akan memantau nya dahulu, jika pasien tidak bangun dalam waktu sekitar 2-3 hari kemungkinan pasien mengalami koma! Untuk info selanjutnya tolong datang ke ruangan saya, saya permisi!" Pamit sang dokter.

"Aa iya te-terimakasih dokter." Jawab Ryota gagap, karena mendengar penjelasan tentang keadaan adiknya.

Tap
Tap
Tap

"Ryota!!"
Sebuah panggilan mengalihkan nya dari lamunannya.

"Nii-san tachi!" Dengan air mata yang tak lagi terbendung, langkah kaki yang gemetar langsung menerjang tubuh salah satu dari kakaknya, yang memiliki kulit paling gelap.

"Kenapa kalian lama sekali ssu! Kalian tau aku tak sanggup untuk mendengar kelanjutan dari kondisi Tetsuya-chi.!" Tangis nya pecah dalam dekapan sang kakak Daiki.

"Maaf tadi aku ada urusan mendadak, dan Shintaro ada pasien!" Jelas Seijuro sang sulung.

"Gomen- ne Ryo-chin tadi aku dan Daiki-chin membeli makanan.' Sambung Atsushi.

"Aa lupakan bagaimana keadaan Tetsu, apa kata dokter?" Tanya Daiki dengan mengusap punggung adiknya.

"Tetsuya-chi, kritis, dan mungkin akan mengalami koma jika tak kunjung sadar dalam 2-3 hari kedepan ssu !, Dan dokter tadi meminta salah satu dari kita keruangan nya , untuk menjelaskan keadaan Tetsuya-chi lebih lanjut!" Jelas Ryota panjang lebar dan melepaskan pelukannya.

Deg

Seakan detak jantung ke4 orang tersebut berhenti mendengar penjelasan sang adik.

"Kalo begitu Shintaro temui dokter itu dan jelaskan nanti kepada ku apa yang dijelaskan oleh dokter itu kepada mu lanjut Seijuro."

"Haik nii-san , klo begitu aku pergi sebentar." Pamit Shintaro pada semua nya.

Sekitar 30 menit Shintaro akhirnya kembali ketempat kakak dan adiknya berada.

"Shintaro-nii apa kata dokter?" Tanya Daiki panik karena melihat muka kusut kakanya.

Shintaro, jelaskan sekarang!! Perintah mutlak Seijuro.

"Ka-kata dokter kemungkinan Tetsuya akan sulit saat melihat, bukan buta namun akan sulit saat melihat pada salah satu matanya karena serpihan kaca, satu tulang rusuk nya juga patah, dia juga sempat mengalami henti jantung sesaat , dan benturan kuat pada kepalanya mungkin akan mengakibatkan beberapa memorinya hilang!" Jelas Shintaro.

Semua yang berada di sana seakan dihantam oleh batu besar, karena merasa benar- benar gagal menjaga adik mereka, tak lepas Seijuro yang paling dingin pun tak bisa lagi menahan tangisnya.

Hari ke-3 di sebuah ruangan VVIP berkumpul 6 saudara yang salah satu nya terbaring lemas, dan beberapa anggota tim basket dari sang empu.

Beberapa menit mereka berbincang.

"Ungh..!!"
Suara tersebut mengalihkan semua mata ke arah tempat tidur itu.

"Tetsuya?" Semua yang berada di sana mengelilingi ranjang itu.

Daiki sang kakak segera menekan tombol merah untuk memanggil dokter yang menangani adiknya.

Beberapa saat dokter datang, dan menyuruh untuk beberapa orang keluar dan tentu yang tinggal adalah kakak dari sang empu.

Gomen - Gomennasai [ Kuroko Tetsuya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang