08!!

814 91 3
                                    

" kenapa panik attack nya tiba-tiba kambuh? apa ada kejadian yang memancingnya? " Tanya Shintaro, tentu sebagai dokter dia lah yang paling tau bagaimana tentang penyakit adiknya, dan kapan akan kambuh.

Kini Tetsuya terbaring di atas ranjang nya, dengan Shintaro dan Seijuro di sebelah kiri ranjang, Atsushi di sebelah kanan dan Ryota beserta Daiki duduk di tepi ranjang bagian bawah. Luka-luka gores akibat pecahan kaca tadi pun telah di obati.

" Maaf tu-tuan muda " maaf lirih dari maid yang memanggil mereka saat Tetsuya drop. Ia berada di samping mayuzumi di depan pintu kamar Tetsuya.

" Ada apa?" Tanya Seijuro dingin.
" Ta-tadi tuan muda Tetsuya ingin mengambil minum ke bawah, namun dia tidak mau di tolong, sehingga tuan muda Tetsuya tak sengaja mendengar pembicaraan kalian saat ia berada di tangga. " Jelas maid tersebut lirih.

" Hm kalo begitu kau boleh kembali bekerja, dan mayuzumi-san juga! " Perintah Seijuro.

"Haik tuan muda" undur diri mereka kompak, dan menutup pintu meninggalkan 6 kakak beradik itu.

" He~ bagaimana ini Tetsu-chin mendengar nya, bukan kah itu tidak bagus?" Tanya Atsushi dengan nada malasnya.

" Kita hanya bisa melihat efeknya saat dia bangun nanti nadayo" jawab Shintaro.

" Tetsuya-chi bisa sembuh kan Shintaro chi ni?" Tanya Ryota khawatir.

" Kita akan berusaha nadayo " jawabnya seadanya.

"Ughh.. " lenguhan suara yang di nanti ke 5 kakaknya.

"Tetsu kau sudah bangun? Apa kau baik-baik saja? Apa yang kau rasakan ?" Tanya Daiki beruntun.

Tetsuya membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya, perlahan ia duduk dengan bantuan Atsushi. Saat matanya terbuka lebar serta kesadarannya telah terkumpul, melihat sekeliling dan berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Ingat kini Tetsuya mengingat semua pembicaraan kakak-kakaknya dengan mayuzumi.

Tetsuya segera beranjak dari kasur, dengan langkah gontai ia memaksa berdiri. Melihat itu ke 5 kakaknya kaget.

"Tetsuya sebaiknya kau beristirahat lah" umbuk Shintaro.

"Maaf Shin ni-san, sebaiknya ni-san tachi keluar dari kamar ku!" Perintah nya menundukkan kepalanya.

"Tetsu sebaiknya kau menuruti ucapan Shintaro nii. " Tegur Daiki lembut.

Tetsuya yang awalnya berada di sebelah Atsushi, perlahan mundur menjauhi kakaknya, dengan kepala yang masih tertunduk.

"Tetsu-chin ?" Tanya Atsushi saat ia melihat adiknya yang perlahan menjaga jarak, dengan tangan yang menjulur untuk meraih sang adik. Namun hal yang mengejutkan terjadi, Tetsuya segera menepis tangan Atsushi dengan kasar.

"Keluar lah kalian, aku tak ingin kalian berada di kamar ku!" Titahnya dingin dengan kepala tetap tertunduk.

Mendengar kalimat itu tentu ke 5 kakaknya terkejut, bagaimana tidak ini pertama kali Tetsuya berbicara dengan nada dingin tidak sopan dan mengatakan kakaknya dengan sebutan kalian dan tidak ingin kakaknya berada di kamar nya.

" Tetsuya-chi, ke-kenapa berbicara seperti itu-ssu?" Tanya Ryota tak percaya.

" Apa salah, aku meminta kalian keluar?, Karena jika kalian disini hanya akan memperburuk keadaan bukan? Kalian tak boleh berada di dekatku, kalian tak boleh bermain dengan ku, kalian juga tak boleh merawat ku, tak boleh memasakkan makanan untuk ku, menemani aku tidur, bahkan melindungi ku. " Rancau Tetsuya sedikit bergumam namun masih dapat terdengar. Hal itu membuat ke 5 kakaknya bingung apa maksud perkataan adiknya.

Gomen - Gomennasai [ Kuroko Tetsuya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang