OHANA.
Akhir pekan merupakan hari dimana kita bisa menghabiskan waktu bersama keluarga atau pun sahabat untuk bersenang-senang. Begitu pula dengan yang dilakukan keluarga kecil Jeffry sore ini. Mereka berniat untuk menghabiskan akhir pekan dengan berenang. Selain untuk melepas penat setelah lima hari sibuk bekerja, Jeffry dan Rose berniat untuk mengajarkan si kembar berenang.Namun, bukan si kembar namanya jika sehari saja tidak jauh-jauh dari yang namanya drama. Ekspetasi bisa mengajarkan si kembar berenang dengan aman dan tentram pun harus ditepis Jeffry jauh-jauh. Karena sudah pasti yang terjadi di kenyataan berbanding terbalik dengan yang ada di pikiran.
"Jeje ayo jangan main terus, katanya mau belajar berenang," ucap Jeffry yang dari tadi sibuk mengejar Jeje yang bermain seluncur di kolam khusus anak-anak.
Sedangkan yang dikejar malah sibuk tertawa-tawa sambil terus bermain wahana air di sekitarnya bersama anak-anak yang lain. Seakan-akan mengejek Jeffry yang dari tadi tidak bisa menangkapnya. Jujur Jeffry kewalahan. Kolamnya memang tidak dalam, hanya sebatas betis Jeffry, dan cukup luas tapi itulah yang menghambat pergerakan Jeffry.
Bayangkan saja bagaimana sulitnya Jeffry berjalan di dalam air. Ditambah kondisi kolam yang dipenuhi anak-anak lain. Dan yang paling mengesalkannya adalah Jeje bisa dengan mudah berpindah tempat antara seluncur satu dengan yang lain tanpa tertangkap olehnya.
"Maaf ya Pak, orang dewasa dilarang naik," ucap seorang penjaga kolam yang berdiri di tangga masuk seluncuran air tersebut.
"Tapi, mbak saya mau jagain anak saya."
Jeffry bukannya tidak tahu kalau orang dewasa tidak boleh naik karena jelas-jelas papan larangan tersebut terpampang nyata di hadapnnya. Tapi demi menangkap si bandel satu itu apa pun rela Jeffry lakukan.
"Bapak bisa menunggu anak bapak di bawah seluncur. Di atas sudah ada rekan saya yang mengawasi, jadi bapak tenang saja," ucapnya lagi dengan nada yang dibuat seramah mungkin karena ini sudah kesekian kalinya Ia meladeni Jeffry yang memaksa naik.
"Om misi dong, aku juga mau naik nih."
"Om nya nutupin."
"Om minggir dong."
Okey, Jeffry pasrah saja.
"Ayah!"
Jeffry menoleh ke arah Jeje yang tengah melambai ke arahnya sambil cekikian dari atas seluncuran. Anak itu tengah bersiap untuk meluncur.
'Okey, ini saat yang tepat,' pikir Jeffry. Ia segera melangkahkan kakinya menuju seluncur yang dinaiki Jeje dengan cepat. Jangan sampai kepas lagi. Ia pun sudah bersiap di bawah seluncuran sambil merentangkan tangannya untuk menangkap Jeje.
Dan benar saja.
Hap.
Jeje berhasil ditangkap.