02 | clueless

2.5K 269 11
                                    






OHANA.









Jeffry mengira setelah Ia memberikan si kembar kinder joy sebagai permintaan maaf di hari pertama masuk TK, masalah itu akan selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jeffry mengira setelah Ia memberikan si kembar kinder joy sebagai permintaan maaf di hari pertama masuk TK, masalah itu akan selesai. Salah. Salah besar. Bukannya masalah selesai tapi malah semakin rumit.

"Nana gak mau dikasih kinder joy. Nana mau hadiahnya jalan-jalan ke tempat yang kaya di iklan itu lho."

"Yang di iklan apa sih, Nak?" tanya Jeffry. Dia bingung banget. Dalam sehari kan ada banyak iklan yang ditonton si kembar, mana dia tahu lah iklan yang dimaksud itu yang mana.

"Itu Ayah, yang ada badutnya terus orang-orang naik kereta terus wush," jawab Jeje yang sebenarnya sama sekali tidak membantu karena jawabannya absurd banget. Mana Jeffry paham.

"Iya, terus nanti puter-puter juga."

"Bisa masuk istana juga."

Sekarang mereka hanya bertiga di rumah. Sang istri belum pulang dari bekerja, jadi tidak ada yang bisa dimintai tolong untuk menerjemahkan bahasa absurd si kembar.

"Mau ke sana Ayah."

"Iya, pokoknya mau ke sana."

Aduh. Kalau si kembar sudah mengeluarkan kalimat pakai 'pokoknya' itu artinya harus dituruti. Sudahlah, biar itu menjadi urusan Jeffry dan Rose saja.







***







"Jeff, anak-anak dari kemarin bilang pengen ke tempat kaya di iklan itu dimana, sih? Iklan yang mana coba?" Rose bertanya pada Jeffry sesudah Ia menidurkan si kembar di kamarnya.

Jeffry hanya menggidikan bahunya acuh. Jujur Ia sama-sama tidak pahamnya seperti Rose. Tangannya sibuk memencet remot tv yang saat ini menampilkan laman Netflix, sedang bingung memilih film mana yang akan mereka tonton malam ini.

"Ada-ada aja anak kamu."

"Anak kamu juga Yang, jangan lupa."

Saat ini adalah waktunya mereka bersantai setelah dari pagi disibukkan dengan urusan si kembar dan pekerjaan.

"Malam ini mau nonton apa, Yang?" Jeffry bertanya.

"Bingung juga, gak tau."

"365 hari mau gak?"

"Kita udah pernah nonton itu. Masa itu lagi?"

"Aku juga gak tau mau nonton apa. Lagian 365 hari bagus filmnya."

"Yaudahlah kamu nonton sendiri aja. Aku capek, mau tidur."

Rose beranjak dari depan tv menuju kamar mereka meninggalkan Jeffry yang lagi-lagi kebingungan.

"Lho kok malah marah? Kenapa sih gak ibunya, gak anaknya susah banget dipahamin."

Jadi, daripada Jeffry pusing mikirin Rose sama si kembar, Ia akhirnya memutuskan untuk menonton film 365 hari. Sendirian.








ohanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang