Mengapa dia hadir

3.5K 209 8
                                    

Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.(QS.Ali Imran 185)

Shanin berdoa dengan khusyu' di samping makam kedua orangtuanya ditemani oleh Haikal disampingnya. 

"Kalau Mama sama Papa masih hidup pasti mereka akan bahagia sekali karena Shanin  punya suami yang soleh seperti kak Haikal," ucap Shanin sambil menatap mata pria yang baru saja menjadi suaminya.

"Udah soleh,ganteng,dokter,kaya raya lagi. MashaAllah, beruntung banget ya Shanin ini," ucap Shanin dengan polosnya.

Haikal hanya tertawa kecil sambil mengacak-acak kerudung bagian atas Shanin. Terlalu gemas dengan ucapan istrinya itu. Disisi lain Haikal juga kagum dengan Shanin atas ketegarannya menjadi yatim piatu sejak kecil.

"Iih jangan diacak-acak juga kali kak, nanti kerudungnya lepas. Ini bukan dikamar loh," protes Shanin sambil merapikan jilbabnya.

"Yaudah yuk pulang," kata Haikal sambil menggengam tangan Shanin.

Mereka pun berdiri dan bergandengan tangan melewati makam-makam di kanan kiri mereka. Tiba-tiba saja Haikal menghentikan langkahnya, membuat Shanin yang berada di belakangnya menabrak tubuh kekar Haikal.

Haikal terkejut melihat seorang wanita berjilbab panjang bersama seorang gadis kecil berumur sekitar 4th yang juga baru saja selesai berziarah.

"Hanum," ucapnya pelan.

Ya, ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lamanya. Namun kini mereka sudah dengan jalannya masing-masing.

Hanum yang terkejut dengan sosok Haikal yang tiba-tiba muncul dihadapannya juga langsung menghentikan langkahnya.

"Kenapa berhenti bunda?" tanya gadis kecil disampingnya.

"Emm..gak papa sayang." mata Hanum mendadak berkaca-kaca melihat wanita di samping Haikal. 

"Samperin aja gakpapa. aku..aku ke mobil dulu ya." Shanin melepaskan genggaman tangannya dan berjalan keluar pemakaman lebih dulu.

"Shanin tunggu," panggil Haikal, namun tetap membiarkan Shanin pergi terlebih dahulu.

Hati Shanin tidak sanggup lagi menahan rasa cemburunya. Masih dengan perempuan yang sama yang selalu membuatnya cemburu sejak dulu. Mungkin Hanum adalah perempuan pertama yang dekat dengan Haikal setelah Ibunya. 

Haikal dan Hanum pun sama-sama melangkahkan kaki hingga mereka saling berhadapan di depan gerbang pemakaman tersebut.

"Apa kabar?" tanya Haikal sedikit kaku.

"Alhamdulillah baik."

"Jadi, kamu sudah menikah ya," ucap Hanum tersenyum meskipun matanya berkaca-kaca.

"Alhamdulillah masih pengantin baru. Anak kamu udah besar ya," balas Haikal.

"Iya. kenalin ini Aliyah. anak aku."

"Aliyah. Aliyah ke mobil dulu ya sama mbak Siska," ucap Hanum sambil menyuruh pengasuh anaknya untuk membawa Aliyah ke mobil terlebih dahulu.

Setelah tinggal mereka berdua, Hanum mulai meluapkan semuanya. Bahkan air matanya mulai menetes sebelum dia sempat berkata-kata.

"Aku selalu nunggu kamu datang tapi kamu gak pernah datang Haikal."

"Beberapa orang mengatakan kita harus benar-benar bersabar untuk bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan istri aku yang sekarang benar-benar telah bersabar sejak lama," ucap Haikal dengan canggung.

"Hari-hariku selama ini sangat berat tanpa kamu Haikal," ucap Hanum memelas.

"Jangan kamu pikir selama ini aku gak pernah cariin kamu," kata Haikal.

"Aku sudah menikah di usia 18tahun Haikal. Saat itu Almarhum Papaku sakit keras dan dia mau melihat aku menikah. Akhirnya aku harus menikah sama laki-laki pilihan orangtuaku. Maafin aku," ucap Hanum dengan air mata yang mengalir deras.

"Hey, gak perlu minta maaf. Yang terpenting kita sama-sama bahagia dengan kehidupan kita sekarang. Iya kan?" jawab Haikal dengan santai.

"Tapi aku gak pernah bahagia Haikal." perkataan Hanum menimbulkan tanda tanya besar dalam benak Haikal.

"Maksud kamu?"

"Udahlah Haikal. Toh kita juga udah punya hidup masing-masing. Aku permisi, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." jawab Haikal yang kini menjadi mengkhawatirkan keadaan Hanum saat ini.

.

.

.

.

MAAF YA LAMA SEKALI GAK UPDATE. Semoga kalian tetap setia membaca :))

Jangan lupa vote&comment yaa..



Kekasih Halal HaikalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang