"Sialan!"
Satu tamparan keras lagi kepada Jaemin, ia mengusap pipinya yang memerah karena Baekhyun yang menamparnya. Belum cukup saja disitu Baekhyun melayangkan pukulan berkali-kali kepada dirinya, Jaemin hanya diam karena dirinya merasa pantas menerima semua ini.
"Aku akan bertanggung jawab! Aku akan menikahi Minjeong, percay—"
Grep
Baekhyun langsung menarik kerah seragam sekolah miliknya dengan wajah berapi-api tanpa peduli dengan perkataannya yang terhenti, namun ia bisa melihat bahwa pria tersebut seperti menahan tangis karena kedua matanya memerah.
"Brengsek! Ini bukan hanya masalah antara kau akan bertanggung jawab atau tidak anak muda!" ujarnya menekankan kalimat anak muda dengan semakin kencang menarik kerah Jaemin,
"Kau telah menghancurkan kepercayaanku!" Jaemin memejamkan matanya saat Baekhyun berteriak diwajahnya, "Aku mempercayaimu bersama anakku karena saat itu Minjeong mengatakan kau akan melindunginya dan menjaganya dengan baik... Tapi apa, kau malah merusaknya!" Baekhyun memukul perutnya cukup keras sebelum melepas kerah seragam miliknya.
Tubuh Jaemin terhuyung ke lantai matanya sudah memerah terlebih banyak memar diwajahnya karena Baekhyun terus-menerus menampar dan memukulnya sejak awal dirinya mengakui kesalahan, ia akui benar-benar menyesal tapi jujur dirinya akan bertanggung jawab bukan hanya karena memang seharusnya tetapi karena dirinya mencintai Minjeong dan rasa semakin ingin melindunginya terlebih Minjeong sedang mengandung anaknya.
Jaemin melirik Baekhyun yang terlihat marah itu terduduk di sofa ruang tamunya dengan mengusap wajahnya kasar, ia dapat merasakan rasa kecewa pada diri pria tersebut terlebih saat mendengar perkataannya tadi mengenai Minjeong yang meminta pria tersebut untuk percaya pada dirinya sebagai kekasihnya.
"Jaemin!" Jaemin menoleh dan tersenyum simpul saat melihat kekasihnya datang yang lalu menghampiri dirinya yang terduduk di lantai. "Jaemin..." Minjeong membawanya kedalam pelukannya dengan suara lirih, ia dapat melihat mata kekasihnya semakin memerah menebak jika Minjeong saat dikamarnya memang sudah menangis.
"Papa jahat, kenapa melakukan ini kepada Jaemin. Apa tidak bisa dibicarakan secara baik-baik?" lirih Minjeong yang menangis, Jaemin berusaha mengusap punggungnya supaya tenang.
"Dia yang jahat karena telah menghamilimu!" Baekhyun menatap sinis kearah anaknya, "Kau pernah meyakinkanku bahwa Jaemin anak yang baik dan akan menjagamu, dan lihat sekarang!" Baekhyun menunjuk kearah Jaemin, "Pria itu terlihat lebih dari seorang bajingan yang—"
Baekhyun menerima tamparan dari Taeyeon, "Tolong tahan emosimu.." lirih Taeyeon lalu menatap anaknya yang sedang membantu Jaemin berdiri.
"Jaemin maafkan suamiku, dia terlalu emosi." ucap Taeyeon dengan tulus yang membuat Baekhyun meliriknya tajam. "Kau baik-baik saja?" tanyanya yang mendapat anggukan kecil dari Jaemin.
"Ck!" Baekhyun berdecih, Jaemin dapat melihat bahwa pria itu terlihat masih menahan emosi.
Jaemin menoleh kearah Minjeong dan menatapnya seolah berkata 'semua akan baik-baik saja.'
"Jaemin, apa kau serius akan bertanggung jawab?" tanya Taeyeon sedikit ragu.
Jaemin langsung mengangguk yakin dengan kepalanya yang merasa pusing. Tentu, ia yakin akan pilihannya untuk bertanggung jawab. "Aku yakin, sangat.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orenda
Fanfiction[JAEMIN X WINTER] ONGOING "I said that I love you, even on the day we parted." "Kau Min Jeong istriku!" teriak Jaemin dengan kedua tangannya berada di pundak Winter. Winter dengan cepat menepisnya. "Sudahku katakan aku bukan istrimu! apa perlu aku m...