03 ; warm

506 76 0
                                    


Pukul 7 malam, dimana Jaemin dan yang lain baru saja selesai berlatih. Sekarang mereka sedang beriringan keluar dari studio menuju basement dengan beberapa obrolan ringan.

Setelah berpamitan dengan yang lain, Jaemin langsung menjalankan mobilnya. Ia tidak sendiri, melainkan ada Mark yang memang memintanya untuk mengantar ke studio radio milik Jungwoo.

Diantara anggota yang lain memang hanya Mark saja yang tidak membawa kendaraan, dan pria tersebut memilih menaiki bus. Hampir sama dengan Haechan, hanya saja Haechan selalu berangkat bersama Jeno dengan mobil, karena memang masih searah.

Jika Renjun menaiki motor kesayangannya, Chenle dengan mobilnya, dan Jisung dengan di jemput oleh Papa nya.

Mark menutup bukunya yang berisi kalimat romantis buatannya, lalu ia menatap kearah depan. "Ya, Jaemin.." panggil Mark tanpa menoleh kearah Jaemin.

Jaemin menoleh sekilas lalu kembali fokus kearah depan. "Hm?" gumamnya.

Mark menghembuskan nafasnya panjang. "Menurutmu, jatuh cinta kembali itu apa?"

Jaemin terdiam sebentar. "Saat kau bertemu dengan seseorang yang baru dalam hidupmu? perasaan baru?" ujarnya sedikit ragu.

"Lalu?" tanya Mark yang seakan tidak puas dengan jawaban Jaemin.

"Kau pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya hyung, sebenarnya menurutku itu sama saja dengan jatuh cinta kembali hanya saja hanya saja kau merasakannya dengan orang yang berbeda." jawab Jaemin, "Entahlah, aku tidak yakin akan jawabanku." sambungnya dengan mengakat kedua bahu.

Mark mengangguk lalu menoleh kearah Jaemin. "Bagaimana jika itu terjadi padamu?"

Jaemin menghentikan mobilnya saat lampu merah, sesaat ia terdiam dengan tatapan masih lurus kedeapan. "Kurasa tidak mungkin." jawabnya dengan yakin lalu menoleh kearah Mark, "Jika aku jatuh cinta kembali, kemungkinan dengan orang yang sama."

Mark menatap Jaemin yang kembali fokus kearah depan. "Kau semakin membuatku penasaran akan masa lalumu." ucapnya jujur. "Ucapanmu terdengar selalu menyakinkan."

"Baiklah, aku mengerti." Mark menepuk pundak Jaemin sebentar. "Tapi bukankah tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi ke depannya."

Jaemin menjalankan kembali mobilnya. "Maksudmu, hyung?"

"Ya, akan hal ini. Bisa saja kau akan menyukai Lia, dan jatuh cinta padanya." ucap Mark menggoda Jaemin kembali, lalu ia mengingat akan pembicaraan dirinya dan Jaemin tadi di studio.

Jaemin menghembuskan nafasnya panjang lalu ia menggelengkan kepalanya, "Kenapa harus, Lia?" tanya Jaemin dengan heran, sepertinya Mark mendukung sekali dirinya dan Lia. Padahal Jaemin sama sekali tidak memikirkan hal sejauh itu,

"Sebagai contoh saja." ujar Mark acuh.

"Dulu aku sepertimu, aku mengatakan sama persis dengan jawabanmu tadi, hanya saja aku mengatakannya pada diriku sendiri, tapi sekarang..." Mark memberhentikan ucapannya sejenak. "Aku merasakan perasaan itu kembali, dan benar saja dengan seseorang yang berbeda. Aku merasa ada sesuatu yang salah entah itu apa."

Jaemin mengangguk, ia ingat jika Mark pernah bercerita pernah menjalin hubungan sebelumnya saat masih bersekolah, pria itu menganggap jika mantan kekasihnya dulu adalah cinta pertama dan terakhirnya, tapi semua sirna begitu saja saat Mark mengetahui jika dirinya hanya di manfaatkan oleh kekasihnya saat itu.

Sejak saat itu Mark tidak pernah percaya akan hal jatuh cinta lagi, namun Jaemin merasa jika pemikiran pria itu telah hilang saat Mark bertemu dengan wanita tadi pagi yang sempat pria itu tolong.

Orenda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang