07 ; hai, jaemin

601 61 3
                                    


Perhatian!
Di part ini ada adegan kekerasan, di harapkan untuk pembaca, membacanya dengan bijak.

Maaf atas ketidaknyamanan nya.

#typobertebaran

Hai Jaemin, apa kabar?

Apakah kita bisa bertemu akhir pekan ini?

Jaemin mengerutkan alisnya dan mulai melangkah mendekati mobilnya dengan tatapan tetap fokus ke layar ponsel. Ia membaca pesan tersebut berkali-kali, dengan pemikiran penuh dengan nama seseorang yang ia sangat harapkan.

Sejenak ia terdiam dengan tangan satunya menumpu tubuhnya di pintu mobil, sebelum jari-jarinya bergerak untuk membalas pesan tersebut ponselnya berdering.

Layarnya menampilkan nomor tersebut yang dimana baru saja mengirim pesan padanya, ia sempat ragu untuk mengangkat panggilan itu. Jaemin membasahi bibirnya, Apa boleh dirinya berharap jika ini adalah nomor Min Jeong istrinya?

Tanpa basa-basi lagi, akhirnya Jaemin mengangkat panggilan tersebut dengan masuk ke dalam mobilnya.

"Halo?" panggilnya dengan menutup pintu mobil

Tidak ada suara, membuat kedua alis Jaemin mengerut. "Halo?" lagi, semakin tidak ada jawaban semakin itu juga membuat Jaemin gugup.

"Halo."

Jaemin terdiam saat mendengar suara wanita tersebut, ia menghembuskan nafasnya panjang dengan memijat pelipisnya. Sebenarnya apa yang ia harapkan? Itu bukan suara Min Jeong.

"Kau siapa, ada apa memintaku untuk bertemu akhir pekan?" tanyanya langsung, dengan memejamkan matanya sebentar.

Hening.

Jaemin semakin tidak mengerti, namun ia sedikit samar-samar mendengar isak tangis yang tertahan dari panggilannya.

"Jika tidak penting, aku akan menutupnya."

"Tunggu dulu! Biarkan aku berbicara." ucapnya dengan cepat membuat Jaemin hanya melanjutkan ucapannya dalam hati.

"Ini aku Minji, kau ingat? Teman sekelasmu saat kau masih bersekolah di Busan."

Ah, Kim Minji adik dari Kim Mingyu.

Jaemin mengangguk saat mengingat siapa Minji, "Ah, aku ingat. Ada apa?"

"Apa kau mengganti nomor ponselmu?" tanya Jaemin lagi.

Jaemin masih menyimpan nomor Minji namun sepertinya nomor wanita itu yang masih ada di kontaknya sudah tidak aktif dan mungkin sekarang dia memang menggantinya. Benar, Jaemin sama sekali tidak mengganti nomor ponselnya dengan alasan pada dirinya sendiri jika Min Jeong akan sulit menghubunginya jika dirinya berganti nomor.

"A—aku tidak bisa mengatakannya melalui telfon seperti ini, aku ingin mem—membicarakannya langsung saat bertemu." Minji tidak menjawab pertanyaan Jaemin tentang dirinya yang berganti nomor.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu? Kenapa suaramu terdengar seperti ketakutan?" tanyanya dengan nada khawatir.

"Tidak." elak dari sebrang sana. "Kumohon, ini tentang kakakku dan kau."

Jaemin mengusap wajahnya. "Mingyu hyung? Aku? Sebenarnya ada apa?"

"Akhir pekan ini, dirumahku. Kumohon, jika kau ingin me—mengetahui alasan kenapa Min Jeong p—pergi darimu."

Orenda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang