Chapter 32

8.2K 376 4
                                    

Hola halo

Selamat datang di chapter 32

Apa kabar semuanya?

Masih semangat puasanya? Harus semangat dong meski g disemangati ayang ciee

Selamat membaca💛

Jangan lupa kasih vote dan komentar ngokey

___________________________________

Bel pulang sekolah berbunyi 12 menit lalu. Saat ini Laura berjalan berdua bersama Michele gadis itu sedang berceloteh menceritakan tentang sepupunya yang katanya mirip Jungkook.

"Hai kalian"sapa Lavanya sembari menghampiri mereka. Michele yang mula-mula berbicara panjang lebar menghentikannya.

"Gimana kalau kita keluar makan siang sama-sama? Aku traktir"lanjut Lavanya memberi tahu temannya.

"Gue gak bisa gue mau keluar sama nyokap!! Ra gue duluan ya"pamit Michele gadis itu ada janji akan keluar bersama ibunya siang ini.

"Maaf ya Va kayaknya gue juga gak bisa"tolak Laura dengan halus.

"Oh gitu yaudah lain kali aja deh"balas Lavanya dengan nada sedih. Setelah itu Laura berlalu meninggalkan Lavanya gadis itu ingin mengejar Michele namun sahabatnya itu sudah lebih dulu naik taksi.

Laura menghela nafasnya. Gadis itu menyipitkan matanya melihat Rafael yang sedang berdiri didepan mobilnya dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Gadis berlari ke arah lain namun dengan sigap Rafael mencengkal tangannya.

"Mau ke mana?"tanyanya sambil menatap laura dengan tatapan tajam.

"Pulanglah"jawabnya santai dan membuat Rafael mendengus kesal.

"Aku kesini jemput kamu"balas Rafael yang diangguki oleh Laura.

"Tapi gue mau pulang sendiri"kata Laura yang berusaha melepaskan cengkraman tangan Rafael di tangannya.

"Pulang sama aku. Mama nyuruh kamu ke rumah"balasnya dan menarik tangan Laura menuju mobilnya.

Gadis itu duduk di kursi sebelah Rafael dengan muka kesal. Niat hati ingin me time namun gagal karena kedatangan Rafael.

Laki-laki itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan area sekolah Laura.

Suana mobil saat ini tampak begitu hening tidak ada yang berniat untuk membuka suaranya. Hingga mobil tersebut berhenti didepan rumah Laura.

Gadis itu melepaskan seat beltnya kemudian keluar dari mobil tersebut tanpa mengucapkan terima kasih kepada Rafael. Bukan cuma Laura yang turun Rafael juga ikut turun dari mobilnya.

"Lo ngapain ikut turun?"tanya Laura menatap Rafael tidak suka.

"Kalian sudah datang"sahut Tias yang baru saja keluar rumah sembari berjalan menghampiri mereka.

"Ayo masuk kedalam"ajaknya kemudian menarik tangan Laura untuk masuk kedalam rumahnya.

Laura sedikit terkejut ketika disana ada papanya dan orang tua Rafael yang sedang duduk anteng di meja makan. Laura memberi salam dengan sopan kepada orang tua Rafael kemudian mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

RAFAELA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang