7. Pulang Bareng

144 103 42
                                    


Hai gimana nih kabarnya?
Aku pastikan baik!
Next aja yaa🦋

Happy reading!

•••🦋•••

7. Pulang Bareng

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Reza saat ini sedang menunggu Qilla di atas motor sambil memainkan ponselnya. Sudah dikatakan bukan bahwa ia dan juga Qilla akan pulbar, alias pulang bareng.

Saat sedang asik memainkan ponsel, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Bang!" ucapnya.

Reza menoleh dengan alis yang terangkat satu menunggu jawaban dari sang adik bangsatnya.

"Jadi gini kan, tadi pas bel pulang sekolah bunyi gue tuh gak langsung ke parkiran, tapi gue pergi ke toilet bentar. Nah pas udah dari toilet, gue tuh kembali lagi ke kelas mau ngambil tas gue yang belum diambil. Udah dari sono gue langsung nge cek dah tuh ke parkiran, eh tiba-tiba ban motor gue kempes. Asu emang, liat aja kalo sampe gue ketemu sama orang yang udah ngempesin ban motor gue, gue tendang ke kandang buaya!" jelas Rezi panjang lebar.

"Udah?" tanya Reza.

"Udahlah!" sewot Rezi.

"Oke!"

Rezi melebarkan kedua bola matanya.

"Udah gitu doang?" tanya nya.

"Terus?" balas Reza.

"Gue kalo minta Tuhan buat putar kembali waktu, bisa gak bang?"

"Buat?"

"GUE GAK MAU PUNYA ABANG KAYA LO BANGSAT!" amuk Rezi.

"Gue juga, gak mau punya adik kaya lo!"

"Kasihani aku bang..." ucap Rezi memelas.

"NAJIS!" sentak Reza.

"Yaudahlah gue naik taxi aja!"

"Heh abang tukang angkot!" lanjut Rezi ketika melihat angkot yang sedang melaju dihadapannya.

Angkot tersebut berhenti.

"Iya dek, mau naik angkot?" tanya supir angkot.

"Nggak, bang!"

"Lah terus, ngapain suruh angkot saya berhenti?"

"Cuma mau nyapa aja, biar gak di kira sombong hehe" balas Rezi sambil nyengir kuda.

"TOLOL!" ucap Reza sambil menonyor kepala Rezi.

Supir angkot tadi hanya memutar bola matanya malas, dia akhirnya melajukan angkotnya kembali.

ALFAREZA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang