𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐭𝐨 𝐥𝐨𝐯𝐞𝐫𝐬

832 102 11
                                    

Harusnya pagi ini menjadi pagi yang sempurna bagi Sohyun. Hari yang menyambutnya kelewat cerah hari ini, sayang sekali, dia bersama temannya Jung Jaera haruslah disuguhi drama picisan semacam ini. Rumit. Dan sebenarnya bukan Sohyun tidak suka. Titel kejombloan yang melekat pada dirinya tidaklah membuatnya sepicik itu, benci dengan kebahagiaan orang lain? Sohyun bukan tipe orang seperti itu. Hanya saja dia sangat menyayangkan dengan dua manusia yang mengalaminya itu. Dimana satu diantaranya adalah yang paling dirinya kenal.

Yang Sohyun tahu, Yerim, atau yang lebih akrab dipanggil Yeri itu adalah kekasih dari sahabatnya Jeon Jungkook. Entah untuk alasan apa Jungkook mengencani perempuan itu, tapi yang pasti cinta buta telah mematahkan segala logika.

Ini bukanlah adegan uwu uwu romantis ala-ala atau semacamnya. Justru karena itu Sohyun bersama temannya Jaera keheranan, biasanya Jungkook dengan pacarnya itu selalu menebar kemesraan dimana-mana. Semacam, Yeri yang selalu menunjukan sisi manjanya pada Jungkook atau Jungkook yang selalu serupa kekasih idaman-idaman para banyak kaum hawa karena perhatian-perhatian kecilnya juga keromantisannya yang tak segan pria itu tunjukkan dihalayak banyak orang.

Tapi sekarang? Sepasang kekasih itu seperti layaknya musuh? Kenapa? Ada apa? Jika begini, bukannya bermaksud mendoakan buruk. Tapi dari auranya saja, Sohyun yakin. Ini sih, sudah tidak akan lama lagi.

Dan baru saja fikiran buruk Sohyun berakhir. Bersamaan dengan itu, Yerim meneriaki Jungkook.

"Lalu kenapa memangnya?! Kau tak suka? Ingin putus? Silahkan!!"

"Tidak tahu diri!! Kita berakhir Yer."

Dan sepertinya, doa Sohyun baru saja didengar Tuhan. Tapi dengan baik hatinya Tuhan seolah mengabulkannya detik itu juga.

"Kau benar Hyun. Wanita itu, memang tidak ada baik-baiknya. Bisa-bisanya sudah ketahuan selingkuh masih bisa meneriaki Jungkook segalak itu. Ckckck." Jaera mencabikan bibirnya. Meski hanya berbisik, masih ketara sekali jika saat ini dia juga kesal.

Kesal? Sohyun? Ah, rasanya dia biasanya saja. Tapi tidak tahu tuh. Sohyun itu kan, pandai menyembunyikan perasaan. Ditambah lagi sifatnya yang tidak ekspresif setiap berbicara. Dan saking gemasnya. Jaera bahkan sering menjodoh-jodohkan Sohyun dengan Suga. Itu, si dingin dari fakultas sebelah. Menurut Jaera mereka cocok sih. Dingin dengan dingin.

Tapi tidak begitu juga sih, Sohyun itu lebih ke cuek. Dia memiliki prinsip bahwa tidak semua urusan orang lain dia harus terlibat terkecuali orang itu mengkehendakinya.

Sohyun belajar itu dari seseorang. Seseorang yang sangat keras kepala, melebihi dirinya. Bahwa, tidak selamanya orang terdekat dari kita membutuhkan semua nasihat kita. Kalian tentu pernah dengar kan? Tidak semua niat baik akan diterima dengan mudah. Dan itu nyata adanya.

Disaat Sohyun begitu mengkhawatirkan keputusan Jungkook mendekati gadis yang baru saja diputuskan dihadapannya tadi itu. Jungkook sama sekali tidak memikirkan mengapa Sohyun bisa senekat itu, mengatakan suatu fakta yang menurut Jungkook justru terasa seperti opini.

"Kamu belum kenal Yerim, Hyun.. Dia sangat baik."

Itu katanya dulu. Masih terekam jelas. Dan itu adalah alasan satu-satunya mengapa Sohyun jadi seberubah ini.

Jeon Jungkook. Dia lupa tentang betapa Sohyun sangat menyayanginya selama terjalin persahabatan mereka hingga hari ini.

*


"Sahabat bukan berarti aku harus mengetahui semua tentang dia." kata Sohyun saat kini keduanya sudah berada didalam bis untuk pulang.

Sohyun, Jaera dan Jungkook adalah pendatang. Seoul tentu terlalu glamor untuk anak muda yang masih mencari jati diri seperti mereka. Tapi, demi cita-cita dan harapan besar orang tua. Tiga sekawan itu rela berjauhan dengan keluarga, dan menuntut diri untuk bisa hidup mandiri disana.

𝑨𝒃𝒐𝒖𝒕 𝑻𝒊𝒎𝒆' 𝒕𝒉𝒆 𝒅𝒂𝒓𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang