𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐭𝐨 𝐥𝐨𝐯𝐞𝐫𝐬2

757 95 28
                                    

Keduanya; Jungkook dan Sohyun masihlah diam. Jungkook beberapa kali seolah ingin memeluknya, tapi Sohyun tahan dan berkilah.

"Bajumu basah. Keringkan dulu. Nanti kau bisa sakit."

Membuat Jungkook urung diri dan terpaksa mengalah. Jujur, Jungkook sangat merasa bersalah dengan gadis dihadapannya ini.

"Aku hanya ada ini." Sohyun menyodorkan kaos berwarna putih tipis miliknya yang ukurannya memang sangat kebesaran. Tentu untuk dirinya, jika untuk Jungkook pasti muat.

Jungkook menerima kaos itu. Tapi tatapannya masihlah sendu.

Sekali lagi sepatah hati itu kah Jungkook?

"Kau seharusnya tidak hujan-hujanan seperti ini."

Lalu Jungkook malah menatapnya dalam. "Kau tidak ingin tanya?"

Sohyun bungkam. "Kau tidak ingin tahu, mengapa aku datang kesini alih-alih langsung pulang ke kamar ku?"

Benar juga. Sohyun, ada apa dengan dirimu?

"Bukankah itu memang kebiasaanmu." tak ingin meladeni Jungkook. Sohyun lebih memilih meninggalkannya dan meraih gelas, menuangkan air hangat kedalamnya lalu memasukan teh instan dan menambahkan sedikit gula. Mengaduknya perlahan, tampak tenang meski dalam hatinya sudah dug dugan tidak karuhan.

Sohyun menatap keluar jendela. Hujan malah turun semakin derasnya. Hingga tak lama dering ponselnya berbunyi. Dan saat Sohyun kembali ke ruangan dimana Jungkook sempat duduk tadi, pria itu sudah tidak ada disana. Tapi, Sohyun mendengar suara air menyala dari dalam kamar mandinya. Jungkook pasti didalam membersihkan dirinya.

Sohyun mengangkat panggilan itu.

"Hallo?"

"Tidak jadi? Ya sudah, biar ku bawa catatan ku besok. Kau bisa meminjamnya."

"Terima kasih banyak Hyun."

"Iya, tidak masalah."

"Siapa?" kata seseorang dibelakangnya, membuat Sohyun kaget dan refleks berbalik.

"Kau, membuatku kaget, Jung!" Sohyun sedikit meninggi disana.

Jungkook abai dan lebih memilih menghampiri Sohyun. Dan Sohyun pun begitu saja memberikan teh hangat buatannya.

"Minumlah,"

Jungkook menerimanya dan mendudukkan diri. Ajaib, tadi wajahnya sudah seperti orang yang memelas, sekarang sudah biasa lagi? Sohyun jadi ingin menarik kata-katanya, apa bisa Jungkook itu patah hati?

"Jaera pulang ke Busan tadi pagi."

Jungkook melotot disana. "Kenapa pulang!" otomatis Sohyun kembali kaget dan kali ini gadis itu langsung memegangi dadanya. Takut copot mungkin jantungnya.

"Kenapa teriak-teriak sih?!" sumpah Sohyun kesal saking kagetnya.

"Ya kenapa kau biarkan dia pulang sebelum membayar hutangnya padaku!?"

"Ya mana aku tahu kalau dia masih berhutang padamu!" Sohyun jadi tersulut. Memang ya, si cecunguk dan si Jaera itu tidak ada bedanya. Tak bisa membuat hidup Sohyun tenang sebentar saja. "Lagi pula dia hanya pulang sementara, seperti biasa, kau ini kenapa sih!?"

"Ya seharusnya kau bilang padaku! Kau bahkan mengabaikan pesanku tadi pagi!"

Deg!

Mengingat itu. Lagi-lagi Sohyun merasa Jungkook selalu tidak adil padanya. Tidakkah sedikit pun Jungkook ingat padanya? Sekali pun disaat dia sedang sedih? Atau memang begini aslinya pria itu? Egois dan sangat tidak perduli dengan perasaannya.

𝑨𝒃𝒐𝒖𝒕 𝑻𝒊𝒎𝒆' 𝒕𝒉𝒆 𝒅𝒂𝒓𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang