𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫'2

352 53 6
                                    

Sosok itu begitu indah dari atas hingga kebawah. Dari ujung rambut hitam legamnya hingga keujung sepatu boot hitam yang ia gunakan. Sedikit menelan ludah kala atensinya perlahan naik, kaki panjangnya yang terbalut jeans sobek-sobek dibagian lutut, juga baju yang entah mengapa sengaja dimasukan kedalam jeans. Atasan berwarna kuning butter itu benar-benar menggoda iman seorang Kim Sohyun untuk terus menatapnya.

Apalagi perawakan tak biasanya. Kekar dan tinggi tegap. Semakin tidak manusiawi lagi saat sampai dipahatan wajah. Adakah sosok ini benar-benar sesosok yang bisa ia sebut sebagai makhluk? Mengapa Sohyun lebih setuju mengatakan jika sosok ini benar-benar seperti tidak nyata saking indah dan sempurnanya.

Mereka terbelenggu dalam tatap. Atau lebih tepatnya, Sohyun tersesat didalam sebuah labirin tanpa akhir dalam manik hitam kelam yang sungguh menenggelamkannya itu. Tak sedikitpun Sohyun sanggup berpaling. Matanya, hidung bangirnya, bibirnya, Sohyun lebih bergetar lagi kala hal terdetail pun berhasil ia temukan. Titik hitam dibawah bibir tebal namun tipis diatas itu, benar-benar membuat sempurna atas semua bentuk indah itu.

"Kau, siapa?" tanya Sohyun pada akhirnya. Tidak mungkin kan jika orang jahat? Alih-alih seperti perampok, pria itu lebih pantas disebut jelmaan malaikat yang sering orang bicarakan.

"Siapa aku. Apa itu penting bagimu?"

Mata Sohyun memicing. Hingga putaran kejadian hari ini bermain dalam ingatan tajamnya. Bukankah dia pria aneh yang duduk disampingnya saat kelas tadi pagi berlangsung?

Benar!

Kali ini manik madu Sohyun kian membulat tidak percaya. Jelas, ini sudah terlalu jelas baginya. Memang benar baik itu pria aneh tadi pagi maupun yang ada didalam foto dengan Taehyung kecil juga Taehyung dewasa. Mereka adalah orang yang sama.

Tapi bagaimana bisa?

"Tentu bisa."

Sohyun tertegun. Apa pria itu baru saja menebak fikirannya?

"Aku tidak menebak, tapi memang itu 'kan yang sedang kau fikirkan."

Sohyun mundur beberapa langkah. Suasana kian terasa tidak baik untuknya. Dia pasti sedang berhalusinasi seperti yang sering Taehyung katakan padanya. Iya benar, dirinya pasti lelah. Ini tidak nyata. Ini hanya halusinasi!

Sohyun pergi tanpa memikirkan apa-apa lagi. Dan begitu terburu-buru masuk kedalam kamarnya dan langsung berhambur menyembunyikan diri dibalik selimut yang ada diatas ranjangnya.

"Ini mimpi, ini mimpi."

"Jangan pernah sekali pun kau tunjukan dirimu didepan adikku."

"Kenapa? Kau takut aku akan lebih tertarik padanya dari pada dirimu?"

"Dia istimewa."

"Kini aku faham dengan maksudmu istimewa. Dia bahkan lebih kuat menarik sisi liarku."

...

Seperti niat yang telah ia rencanakan. Sore ini sebelum kembali ke rumah, Sohyun ingin mengunjungi saudara kembarnya terlebih dahulu dirumah sakit. Tapi ditengah perjalanan tepatnya dipusat kota, suara lonceng sebuah gereja menggema dipenjuru kota. Burung-burung yang bertebrangan sesaat setelah lonceng besar itu berbunyi seolah memanggil Sohyun.

Pada akhirnya, tungkainya benar-benar melangkah masuk. Tak begitu banyak orang mengingat ini bukan hari minggu sebagai mana jadwal ibadah pada umumnya. Jadilah, Sohyun bebas duduk dimana pun, tapi ia ingin duduk lebih dekat.

Matanya memejam bersamaan dengan menyatunya kedua tangan yang ia angkat sebatas dada.

"Aku ingin sebuah keajaiban untuk saudara kembarku, Kim Taehyung. Sebagai gantinya, tunda apapun termasuk kebahagiaanku. Jangan ambil dia dariku .."

𝑨𝒃𝒐𝒖𝒕 𝑻𝒊𝒎𝒆' 𝒕𝒉𝒆 𝒅𝒂𝒓𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang