Regan terbangun dari tidurnya akibat ponselnya yang terus saja berdering tanpa henti sejak tadi, dengan mata setengah terpejam ia meraihnya dan menerima panggilan video tersebut.
"Bangun kebo!" Regan menguap kemudian mengangguk pelan, bukannya bangun ia malah kembali memejamkan matanya.
"Keboo ayo bangun!" teriakan Navya sukses membuat Regan kembali membuka mata dan mengucek nya.
"Masih ngantuk," ucap Regan dengan suara serak khas bangun tidur yang paling disukai oleh Navya.
"Ih mandi dulu biar engga ngantuk kak," suruh Navya dengan menatap kesal Regan.
"Iya iya." akhirnya Regan menaruh ponselnya di atas bantal, dan pergi ke kamar mandi.
Navya tersenyum puas, seandainya tidak ada jarak yang memisahkan, mungkin rasanya akan lebih bahagia daripada hanya sekedar virtualan.
***
Regantara
navv
bbyy
lapor komandan, Regan ijinn mau nongkrong dulu sama temen temen, maapin ya kalo nanti ga ngabarin lagiiNavya membaca pesan tersebut dengan senang hati, setiap ingin kemanapun, Regan selalu memberitahu dan tidak pernah lupa untuk memberi kabar.
Navyaa
laporan diterima, okeyy
jangann lupa waktuu yaa gantengggKemudian gadis itu menaruh ponselnya dan mengerjakan tugas tugas sekolah yang sudah sangat menumpuk di meja belajarnya. Namun baru saja ia hendak menulis, ponselnya berdering.
"Halo cantiknya akuu, sayangku cintakuu," Navya sedikit geli dengan sapaan yang terlalu berlebihan tersebut, tapi ia tau jika Regan pun hanya bercanda saja.
"Kenapaa?" tanya Navya.
"Gimana kalo kita jadian?"
"Hah?!" apa Navya tidak salah dengar? Sungguh bercandaan Regan sangat tidak lucu, bukannya tertawa tetapi membuat jantungnya ingin berhenti berdetak.
"Katanya cape digantungin? Yaudah ayo jadian aja," jika dari nada suaranya, tidak terdengar seperti sedang bercanda, tapi tetap saja Navya takut jika Regan hanya sedang mengerjai nya.
"Lo becanda? gak lucu sih, becandaannya bawa bawa perasaan." cetus Navya tidak percaya.
"Mau engga?" tawar Regan sekali lagi, Navya berfikir keras, apa Regan benar-benar serius kali ini?
"Harus dijawab sekarang?" tanya Navya balik, Regan terdiam sebentar kemudian mengangguk meski Navya tidak akan melihatnya.
"Oke, nanti Regan tagih ya!"
***
Setelah panggilan suara tadi berakhir, Regan tak ada lagi memberi kabar ataupun mengirim pesan, hal itu membuat Navya khawatir jika Regan marah karena masalah tadi.
"Apa dia marah ya sama gue?" Navya yang awalnya hendak mengerjakan tugas akhirnya tak jadi karena pikirannya benar-benar diisi oleh Regan. Sudah hampir seharian Regan benar benar tidak memberi kabar.
"Jangan jangan dia sengaja ngilang abis gue tolak tadi, terus ternyata gue jadi korban ghosting lagi?" gerutu Navya dengan perasaan yang tak karuan.
"Gue baru ngerasain bahagia lagi anjir, masa mau patah hati lagi? Sialan ih,"
***
baru saja merasa bahagia
kemudian diingatkan dengan cara kehilangan. . .jika dia bukan takdirku, lantas kenapa harus hadir di hidupku?
dia tidak salah
perasaan ini yang salah tempat
aku terlarut dalam kata cinta nyajika harus kembali menjadi orang asing, untuk apa saling mengenal. . .
untuk apa menjalin hubungan yang tidak nyata. . .
untuk apa berjanji jika hanya untuk diingkar. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual [End]
Teen FictionKata orang, jangan pernah berjuang demi seseorang yang kamu temui secara virtual. Laki-laki tidak mungkin serius dengan hubungan virtual, tapi menurutku hal itu salah, tidak semua hubungan virtual bisa di pukul rata dengan kalimat, "Baper kok sama k...