11 - Quality time

109 20 0
                                    

Sudah hari ke dua Juna dirawat dirumah sakit. Kondisi pemuda itu jauh lebih baik sekarang.

Untuk saat ini Juna ditemani oleh Lia, Mina, Shena, Cheryl, Yuna dan Winata.

Sementara itu para lelaki tengah berada di cafe karena hari ini cafe sudah buka kembali.

Beruntunglah para karyawan cafe itu karena memiliki atasan yang baik hati seperti Mark. Mereka bisa izin dan tak hadir sesuka mereka.

Mark memberikan kebebasan pada mereka karena memang Mark percaya pada mereka bahwa para karyawan tengil itu pasti bisa menjaga komitmen mereka.

Maka hari ini, Lia mengambil liburnya untuk berdiam diri dirumah sakit. Menjaga Juna.

Winata duduk disamping ranjang Juna dan tersenyum melihat adiknya itu. Pemuda itu baru menyadari sekarang jika Juna sudah sangat besar. Bahkan Juna sudah pandai mewarnai rambutnya. Giginya yang dulu tak rapi, sekarang sudah rapi.

Wajahnya yang dulu imut seperti boneka kini sudah berubah menjadi wajah lelaki dewasa dengan tampan.

"Lo kenapa gak bilang ke gue kalo ke sini, bang?" - Juna

Winata menggeleng. "Surprise lah. Niatnya sih ngasih surprise. Tapi malah gue yang dikasih surprise."

Juna terkekeh. "Sorry."

Winata menggeleng pelan mengacak rambut adiknya gemas. "Ngapain lo sorry-sorry segala."

"Hahaha biar dramatis gitu. Lo kenapa baru ngobrol sama gue?!" - Juna baru menyadari bahwa Winata baru sekarang benar-benar berbicara berdua dengannya

"Gue ngalah ama Lia." - Winata

Mendengar nama Lia disebut Juna melirik sekilas ke depannya yang terdapat Lia, Shena, Mina, Yuna dan Cheryl yang kini sedang fokus pada iPad entah menonton apa.

"Gimana rasanya ketemu Lia lagi? Happy?" - Winata

Juna mengangguk masih memperhatikan Lia yang kini mengerutkan dahi masih menatap iPad.

"Kaget banget gue waktu dia muncul di cafe hari pertama." - Juna

Winata terkekeh. "Itu gue yang nyuruh."

Juna tersentak melihat Winata. Pemuda itu menatap Winata meminta penjelasan lebih.

"Gue nyuruh orang kantor naruh brosur cafe lewat pintu apartnya dia. Maksud gue biar dia tau dan pergi ke cafe itu buat nongkrong doang. Supaya lo bisa ngeliat dia walaupun kemungkinannya kecil." - Winata

"Tapi ternyata dia malah ngelamar kerja part time disitu." - Winata terkekeh

Lia memang sejak dulu paling tidak bisa ditebak sifat dan sikapnya. Selalu berubah-ubah. Hal yang sudah pasti diketahui tentang Lia oleh Juna dan Winata adalah: Lia tetap menjadi seorang gadis lembut dengan hati yang baik.

"Anak-anak kaget banget waktu itu. Tapi untung pada pinter acting." - Juna

Winata kembali terkekeh. Membayangkan betapa lucunya wajah terkejut tujuh adiknya itu saat melihat Lia.

Kumpulan tujuh pemuda tengil itu sangat susah serius. Bahkan Winata terkadang menyerah mengurus mereka bertujuh.

Tapi kali ini Winata merasa perubahan drastis terjadi pada tujuh pemuda tengil itu. Mereka semua tumbuh menjadi orang yang lebih dewasa.

"IH KAN HAIDAR LO RESE BANGET SIH." - Lia

Winata dan Juna menoleh terkejut mendengar teriakan Lia.

Cold As Ice | Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang