Juna tengah asik menikmati waktunya sendiri seperti biasa dengan iPadnya dan segelas teh hangat. Suasana malam ini terasa sangat nyaman. Angin yang berhembus tak memecahkan fokus Juna yang masih melukis di balkon kamarnya pukul 19.00 malam ini.
Sudah 3 hari pemuda itu hanya menghabiskan waktu sendiri. Penerbangannya yang dijadwalkan kemarin dibatalkan karena ayah Juna meminta Winata sedikit lebih lama disana untuk mengurus beberapa urusan perusahaan.
Penerbangan dijadwalkan ulang. Juna dan Winata akan di berangkatkan 4 hari lagi. Caesar yang rencananya akan ikut, akan berangkat satu hari setelah Winata dan Juna berangkat.
"Ngapain?" - Winata
Juna menoleh melihat Winata yang berdiri diambang pintu kamar pemuda itu. Juna mengangkat iPadnya memberi tahu Winata bahwa ia sedang melukis.
Winata masuk kedalam kamar Juna dan langsung menuju balkon duduk disamping Juna.
"3 hari gak keluar, 3 hari gak ke cafe, 3 hari gak ngampus. Happy lo?" - Winata
Juna mengangguk sebagai jawaban.
"Lo beneran udah gak ada kelas lagi?" - Winata
Juna kembali menggeleng.
"Skripsi doang?" - Winata
Juna mengangguk.
"Lo mau berapa lama di Canada?" - Winata
"Gak tau." - Juna
"Lo gak mau ke cafe lagi?" - Winata
"Besok bang gue ke cafe." - Juna
Mendengar itu membuat Winata tersentak kecil. Ia menegakkan duduknya menatap Juna penuh harap.
"Mau ngeshift lagi?" - ucap Winata antusias
Juna mengangguk. "Sekalian pamit sama anak-anak."
"Buset! Masih 4 hari lagi lo berangkat bareng gue, Njun! Udah mau pamit aja!" - Winata
"Ya sisa 3 harinya gue mainlah, nikmatin waktu disini. Gue kan gak tau bakal berapa lama di rumah." - Juna
"Terus perusahaan ayah gimana?" - Winata
"Gue mobile elah tenang aja beres semua. Lagian juga ada anak-anak yang bantuin. Ngeback up gue." - Juna
Winata memijit pelipisnya pelan. "By the way besok kan bukan jadwal lo ngeshift?"
"Emang kenapa?" - Juna
"Ya ngga papa sih, nanya doang gue." - Winata
"Lo mau ikut? Kali-kali kerja bantuin bang Mark elah malesan banget lo!" - Juna
Winata mendelik. "Iya iya besok gue ikutan dah."
Juna mengedikkan bahu tak peduli banyak kembali sibuk dengan iPadnya. Sesekali menyeruput tehnya yang masih terasa hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As Ice | Huang Renjun✔
أدب الهواةFt. Renjun NCT DREAM as Juna Ft. Lia ITZY as Lia "Gue pengen tau gimana kehidupan lo." - Lia Juna menggeleng. "Gak perlu, Lia. Kita hidup masing-masing. Punya cerita masing-masing juga." Senyum Lia perlahan pudar. Juna yang sadar akan hal itu maj...