10 - Finally

113 26 0
                                    

Lia membenarkan letak selimut yang menutupi tubuh Juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia membenarkan letak selimut yang menutupi tubuh Juna. Sekilas gadis itu mengelus pipi Juna. Gadis itu mengelus lembut perban yang menutupi kepala Juna.

"Cepet sembuh cepet sadar ya." - Lia

Tak ada jawaban dari Juna, membuat Lia tersenyum kecil.

"Kak Winata sama kak Mark lagi ke cafe gak tau ngurus apa. Kalo Caesar sama Jinan lagi beli makan dibawah, Jeno sama Jevan ada kelas, kalo si Haidar itu lagi tidur." - Lia bercerita pada Juna

"Ayo bangun dong, udah hampir 4 jam loh lo gak buka mata." - Lia

Lia memajukan duduknya. Tangan gadis itu terangkat kemudian mengelus lembut kepala Juna.

"Ayo bangun. Lo harus lihat gimana pakaian Haidar sekarang. Lucu banget." - Lia

Lia terkekeh kecil melihat Haidar yang kini baring meringkuk masih dengan baju tidur dan jaket jeans.

"Bangun yah? Gak papa deh lo nyuekin gue atau kelakuan lo random. Yang penting lo buka mata dulu." - Lia

Tangan Lia perlahan menggenggam tangan Juna yang bebas dari infus. Gadis itu mengelus lembut punggung tangan Juna.

"Kak Winata pengen lihat lo bangun, Jun. Bukan lihat lo yang kaya gini." - Lia

Hening

Masih tidak ada jawaban dari Juna

Mata itu masih terpejam. Raganya masih terdiam. Wajahnya masih pucat. Sementara itu jiwa Juna entah sedang pergi kemana saat ini.

"Apa lo seneng ditempat mimpi lo sekarang? Sampe lo betah banget gak buka mata dari tadi, Jun." - Lia

Lia kini menggenggam tangan Juna. Tangan yang biasanya terulur untuk menggenggamnya kini sedang terkulai lemas dan terasa dingin.

Lia tak menyangka bahwa saat ini ia sedang melihat Juna terbaring lemas dengan wajah pucat. Bahkan tak pernah terbayangkan oleh gadis itu keadaan seperti ini akan dialaminya.

Saat pertama kali melihat Juna dengan alat-alat medis yang menempel membuat jantungnya terasa berhenti sebentar.

Masih belum terasa nyata saat ini bagi Lia.

"Jun, bangun yuk? Kasihan tu si Haidar nungguin lo sampe gak mandi." - Lia

Lia kembali membenarkan selimut Juna. Gadis itu tersentak saat merasakan ada remasan kecil pada tangan gadis itu yang menggenggam tangan Juna.

"J-juna?" - Lia

"Eungh." - Juna

Lia merasa senang saat melihat Juna perlahan membuka matanya. Pemuda itu meringis kemudian melirik Lia.

"S..sa..kit." - Juna

Lia mengangguk kemudian mengelus lembut lengan Juna. "Bentar ya, gue panggilin dokter."

Cold As Ice | Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang