"siapa sih yang tidak senang memiliki saudara kembar?
merasa unik.
menurutku ada rasa bangga tersendiri ditakdirkan menjadi anak yang meiliki saudara kembar. setidaknya ketika keluar rumah manjadi salah satu pusat perhatian banyak orang.
merasa memiliki teman curhat di kamar.
selalu memakai pakaian yang sama, dan masih banyak cerita unik menarik yang tidak bisa aku utarakan semuanya.
pada dasarnya memiliki saudara kembar itu asyik dan menyenangkan. itu saja.
adekku bernama Fian, mungkin aneh karena nama kita tidak identik, namun apakah orang kembar harus selalu identik? tidak juga.
Fian sudah meninggal seminggu yang lau.
meninggalkan aku, dan kedua orang tuaku.
tapi entah mengapa seminggu ini aku tidak pernah kesepian.
aku tidak pernah kesepian walaupun Fian meninggalkan kami semua.
kebiasaan kami curhat setiap malam dikamar tetap kami lakukan, namun selama seminggu ini Fian selalu datang ke kamar tengah malam, dia datang terlambat. kami curhat seperti malam-malam biasanya hingga kami tertidur pulas.
namun seminggu ini Fian selalu hilang setelah aku terbangun dipagi hari. namun aku tidak kecewa, karena dia pasti akan datang lagi nanti malam menjelang aku tidur.
kesukaan kami adalah bermain kartu UNO dikamar.
setiap malam sebelum tidur kami selalu main kartu hingga larut malam sebelum curhat-curhat.
bahkan aku ingat kemarin malam Fian datang ke kamarku dengan wajah sedih, dia cerita panjang lebar padaku.
dia bilang jika ingin mengajakku ke suatu tempat untuk menemani dia selamanya.
dia tidak pernah cerita soal dimana tempat yang dia maksud, dia hanya ingin selalu bersamaku. mendengar permintaan Fian, aku mangiyakan, sebagai seorang kakak aku ingin adikku bahagia.
sudah dulu ceritaku malam ini. sebentar lagi Fian datang, aku harap malam ini dia membawa cerita menarik. aku sudah siapkan kartu UNO untuk mengisi kebersamaan kami malam ini."
selamat ketemu besok
ANHAR
air mata ibu Marni menetes membaca tulisan Anhar di buku diary itu. tulisan itu merupakan tulisan terakhir Anhar sebelum dia meninggal menyusul saudara kembarnya, Fian, yang meninggal tepat 2 minggu yang lalu.
diary itu masih tertata rapi di meja belajar Anhar berjejer dengan sebungkus kartu UNO.
" ibuk, sudah malam sebaiknya ibuk istirahat" panggil suaminya dari balik pintu kamar Anhar dan Fian
"iya pak, "
Ibu Marni kemudian merapikan kembali buku diary itu dan perlahan berjalan keluar kamar. tiba-tiba..
"glettakkk"
bungkusan kartu UNO itu terjatuh dari meja, mengeluarkan semua kartu yang ada didalam bungkusan tersebut.
" selamat menikmati malam anak-anakku" ucap bu Marni sembari mengusap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"SHADOW" Dia selalu disini
Randomkemanapun kamu, dimanapun kamu, dia bersamamu, jangan berteriak di kesepian.