aku anak SD, jangan takuti aku

51 3 3
                                    

Semua terasa sepi, Lihatlah semak-semak, Lihatlah pohon pisang di sampingnya semuanya diam karena tak tertiup angin malam.

Malam ini aku masih membaca buku yang ku pinjam tadi pagi di perpustakaan sekolah dasar. Masih di bagian pengenalan, tapi jam sudah menunjukkan penghujung malam.
Bagaimana ini? Bukunya masih enak dibaca. Tapi bu Ratih besok pasti akan menghukumku jika aku tertidur lagi saat jam pelajaran. Aku tidak punya alasan lagi untuk tidur terlalu larut.

Aku lipat ujung buku di halaman terakhir yang ku baca, tertera halaman 7 di ujung kiri atas halaman.

Lenganku terasa sedikit kaku meletakkan buku itu di meja belajar samping ranjang. Huh.. Begitu nikmat saat tubuhku sengaja ku geliatkan.

Jam menunjukkan angka 23:47. Masih belum jam 24 pas, itu gumamku.
Ada waktu sekitar 10 menit lebih untuk melakukan apa saja sebelum tidur.

Entah dapat dari mana teori "TIDUR HARUS JAM 24:00" ini.

Aku tarik selimut saja Sambil mengingat kembali buku yang ku baca barusan. Masih ku ingat di bagian covernya, warna merah.
Sambil bergumam sendiri.

"apa benar hantu itu ada?"

Aku teringat pada halaman yang ku baca terakhir kali di buku itu, bahwa ada banyak hantu di dunia ini,ada pocong,kuntilanak, dan banyak lagi,tapi yang paling ku ingat hanyalah kuntilanak. Ada juga hantu yang katanya berbadan besar,hitam, dan berambut tak karuan. Tapi aku tak ingat namanya.

"srakkkk"

Ada yang masuk ke semak-semak di luar sana, suaranya terdengar karena jendela kamarku masih terbuka. Semak-semak itu terlihat sedikit bergerak-gerak.

Aku terduduk melihat di seberang sana, semak-semak yang masih bergerak-gerak.

Aku penasaran,
Aku mendekati jendela supaya lebih bisa melihat apa yang ada di semak-semak itu.

"ini pasti kuntilanak"

Karena hanya nama itu yang ku tahu.

"ini pasti kuntilanak"

Aku berjalan menuju jendela dengan secuil keberanian.

"sraaaakkk"

Pohon pisang di sampingnya tiba-tiba roboh, makhluk itu menabrak pohon itu dengan sengaja. Aku terkejut dan berlari kembali ke ranjang dan menutup selimut.

"kuntilanaknya kuat banget"

Gumamku dalam selimut, aku bergetar ketakutan.

Aku ingin keluar dari kamar ini, tapi tiba-tiba suara jendela kamarku tertutup.

"jeddhhaakkk"

Ada seseorang yang masuk lewat jendela. Kuntilanak itu sudah di kamar ini. Aku memejamkan mata dalam selimut.

5 detik selanjutnya, ada yang menarik selimut ku dari bawah. Ya tuhan, aku masih kecil. Aku belum siap untuk melihat kuntilanak secara langsung.

Selimutku di tariknya. Kini aku hanya bisa menutup mata dengan kedua telapak tangan,aku menangis.

Perlahan aku mengintip dari sela-sela jari tanganku, ku dapati sosok hitam,besar dengan rambut tak beraturan.

Sontak aku berteriak..
"KUNTILANAAAAAKKK"

Tanpa berlama-lama Sosok itu lalu pergi meninggalkan ku keluar lewat jendela yang sama.
Samar-samar aku mendengar ucapannya :

"masa gagah begini di bilang kuntilanak?"

Aku lalu mengambil buku bacaan yang ku baca tadi, aku buka halaman terakhir yang ku tandai dengan lipatan. Disitu tertulis GENDORUWO.

"oh iya,,namanya GENDORUWO,bukan kuntilanak"

Maafkan aku pak GENDORUWO.
Aku merasa bersalah. Lain kali aku akan belajar lagi.

"SHADOW" Dia selalu disiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang