bo ne ka

4 1 0
                                    

Namaku Dias, aku sangat tidak suka sama yang namanya Boneka seperti apapun bentuknya. Dan satu lagi, aku seorang wanita pecinta Alam, iya, Alam.







Kamu tahu kan? Alam.
Penyanyi rockDut yang terkenal dengan lagu mbah dukun itu. Menurutku dia sangat menggoda.
Penting nggak informasi yang aku paparkan tadi? Lupakan saja, intinya
Yang paling penting sekarang adalah bahwa aku sedang jatuh cinta.








Namanya Tomi, tinggal di desa sebelah. Dia udah tua banget, umurnya selisih 2 bulan lebih tua.
Aku punya kakak namanya Aan.





Selisih umur kita 7 tahunan.
Oh iya, aku lupa nyebutin bahwa selisih umur Tomi 2 bulan lebih tua dengan kakak ku. Tapi senyum nya bisa membuat dirinya terlihat 4 tahun lebih muda. Itulah cinta.








Seminggu yang lalu aku genap berumur 18 tahun, senang rasanya karena tahun ini semua teman-teman ku tidak melupakan ulang tahunku termasuk Tomi.






Nggak tahu kenapa harus bahas Tomi lagi.
Aku suka cara dia memberikan hadiah ultah seminggu yang lalu, dia sengaja nggak ngasih kabar selama 3 hari,






aku pikir dia lupa hari itu, tapi sumpah, sureprize nya bikin aku terharu, dan benar-benar shick, tapi aku nggak suka sama pemberiannya, Boneka.
Apalagi dia nggak ngasih boneka itu langsung, malah lewat kakak ku.










Jadi ceritanya begini:
Malam senin jam 22:15, aku baru datang dari alun-alun kota seharian jalan bareng Ana dan Isti, ceritanya nraktir mereka makan. Bayar pajak ultah.







Kakakku tiba-tiba saja mengetuk pintu kamarku.
"Yayuk, udah tidur belom?"
Walaupun semua orang memanggilku Dias, tapi kakakku dari dulu memanggilku Yayuk. Alasannya sih karena dulu waktu bayi namaku emang ganti-ganti, Dan Yayuk itu nama yang paling pertama sebelum Dini dan Dias. "Yayuk itu nama pemberian kakek," itu jawaban kakak ketika aku tanyakan perihal mengapa harus Yayuk.










Terserahlah yang penting aku lebih suka dipanggil Dias.
"belum kak, masuk aja kalau ada perlu" perintahku dari dalam kamar.





Tangannya membawa sesuatu, bentuknya kotak, terlilit pita merah, cantik dan rapi. Aku suka.
"ini ada titipan dari Tomi, Yuk"
Kakak duduk di ranjang sembari memberi kotak itu padaku, entah mengapa wajahnya tidak bersuka ria sama sekali. Ini kan ulang tahunku, harusnya senyum dong.









"Tomi? 3 hari dia nggak ada kabar kak, kemana dia, kok tidak ngasih ini langsung ke aku? Dia sibuk ya? Atau malu? Atau dia sengaja menghilang?" aku mulai cerewet.
Kakakku menunduk. Ada apa ini?







Aku baca expresi wajah kakak, ada sesuatu yang hendak dia ceritakan tapi berat mengalirkan kata-kata lewat lisannya.
Aku tau ada yang disembunyikan, jelas terlihat dari tingkah kakak yang tiba-tiba kaku nggak seperti biasanya.








"kok kakak gak jawab pertanyaanku sih? Tomi kemana kak? Tomi kenapa?" pertanyaanku mulai ngawur terlalu lama menunggu jawaban kakak.






"dia titip salam ke Yayuk, dia nggak bisa beri hadiah apa-apa, hanya ini. Dan asal Yayuk tahu, Tomi sekarang sudah meninggal, dua hari yang lalu dia titip hadiah ini untuk Yayuk. Dia berpesan agar Yayuk bisa menjaga barang ini selamanya"
Aku tidak bisa berkata apa-apa, dunia kosong, gelap, hampa, dan apalah aku gak tahu lagi.










"dia sudah berencana menemui Yayuk malam ini, dia sengaja gak ngubungin untuk sebuah kejutan, tapi dia harus menerima kenyataan bahwa penyakit jantungnya tiba-tiba kambuh dan harus Opname sesaat setelah dia berjanji akan membuat kejutan dengan tanpa kabar terlebih dahulu"








"tapi kenapa kakak baru bilang sekarang?"
"aku sudah bujuk dia supaya ngubungin kamu 2 hari yang lalu,tapi dia bersikeras untuk tetap tidak mau menghubungi. Dia yakin bahwa dia akan sembuh dan bisa menepati janji itu untuk kamu, Yuk, untuk ultahmu malam ini"








Aku terisak ketika aku buka isi kotak itu, sebuah boneka.
"saat keadaannya semakin parah, dia kemudian menitipkan ini ke Yayuk, mungkin dia sudah tidak kuat waktu itu"
Kakak terus saja bercerita tanpa komando.
Aku terus saja memeluk boneka itu dalam isak tangis.







Sekarang, namaku Yayuk, seorang wanita yang tidak bisa tidur tanpa boneka.

"SHADOW" Dia selalu disiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang