Maki-Panda ... kelabu

104 29 3
                                    


Ini mengandung spoiler, please lewatin kalau nggak mau di spoiler in.

...

Maki kelabu.

Semuanya terasa kosong, bahkan ketika Yuuta menepuk pundaknya, kelabu masih menyelimutinya.

Dia kuat, tidak seperti Panda yang menangis karena sebuah rasa yang tercipta. Panda menangis, salah satu emosi dari manusia yang Panda pelajari benar-benar dia terapkan sendiri.

"Maki, aku tahu."

"Panda, kita sama."

Keduanya kelabu, hujan turun dan langit menyambut kelabu mereka.

"Mai mengorbankan diri."

Maki tidak menangis, tetapi dia sakit. Senjatanya, satu-satunya yang Mai tinggalkan ia genggam erat-erat.

"Aku ingin dia bahagia, tetapi pada akhirnya dia mati."

Maki ingin memaki, tetapi sulit.

Upacara pemakaman saudaranya sudah berlalu. Mai, berkorban, meninggal. Separuh jiwanya hilang, seolah dia memang terkutuk yang ditinggalkan.

"Panda."

Namun, ada yang lebih sedih.

"Bagaimana dengan perasaanmu?"

Dia memeluk hangat tubuh basah Panda.

Panda, ayahnya direnggut. Panda menangis, sesuatu yang seperti panda menangis.

"Maki, semuanya akan baik-baik saja."

Kata-kata kebohongan.

Semuanya kelabu.

Kelas dua kehilangan sesuatu masing-masing.

Inumaki, Yuuta, Panda dan ia.

Semuanya kelabu.

Semuanya kosong.

Dia mengeratkan pelukannya, mulai berfikir, semuanya belum usai. Tugasnya belum usai. Jika Mai mati untuknya, dia harus tetap hidup untuk Mai.

Sedangkan Panda terdiam.

Jika ada waktu, dia ingin memanggil Yaga sebagai ayah, papa, keluarga.

Semuanya hanya angan.

Panda tahu dia tidak sempat.

-Fin.

Durjana kau Gege Sensei!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JJK dalam BingkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang